Polisi mengungkap jumlah korban dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru sekolah dasar di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Polisi menyebut korban dalam kasus ini lebih dari tiga orang.
Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol I Putu Ika Prabawa mengatakan korban sudah diarahkan untuk membuat laporan resmi. Namun sejauh ini belum ada pihak korban yang membuat laporan kepada pihak kepolisian.
"Belum (ada laporan). Korban sudah diarahkan untuk buat laporan," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (16/9/2025).
I Putu mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, pihaknya menyebut jumlah korban kemungkinan lebih dari tiga orang. "Informasi yang kami terima lebih dari tiga orang," katanya.
Sebelumnya, salah satu orang tua korban, mengatakan ia baru mengetahui kejadian tersebut setelah menanyakan langsung kepada anaknya.
Ia menyebut peristiwa itu terjadi saat korban sedang berada di dalam ruang kelas. Saat itu, kata dia, korban mendapat tindakan tidak pantas dari pelaku.
"Awalnya saya nggak tahu. Waktu dikonfirmasi ke anak saya, dia ngakuin," ungkapnya, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, anaknya sempat menangis dan ketakutan setelah peristiwa tersebut. Bahkan, sang anak kini enggan bercerita lebih jauh karena merasa trauma.
"Waktu itu anak saya katanya nangis. Syok juga anak saya. Terus dia pergi, mungkin gemetaran. Abis kejadian itu dia cerita ke temen-temennya," kata dia.
"Anaknya trauma. Kalau dia untuk menceritakan kejadian itu dia trauma," kata dia menambahkan.
Ia sendiri mengaku kecewa atas sikap oknum guru yang diduga melakukan perbuatan itu. Ia menegaskan, seorang pendidik seharusnya menjadi teladan yang baik bagi siswanya.
"Sebagai pendidik harus bisa ngasih contoh yang baik," katanya.
(sud/sud)