Bekasem Ikan, Sajian Istimewa Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan

Bekasem Ikan, Sajian Istimewa Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan

Ony Syahroni - detikJabar
Selasa, 02 Sep 2025 07:00 WIB
Proses pembuatan ikan bekasem di Keraton Kasepuhan Cirebon/
Proses pembuatan ikan bekasem di Keraton Kasepuhan Cirebon (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Keraton Kasepuhan bukan sekadar bangunan bersejarah yang berdiri kokoh di Kota Cirebon, Jawa Barat. Di balik tembok megahnya, kuliner khas warisan leluhur masih dijaga dan dilestarikan.

Bukan hanya soal rasanya yang nikmat dan menggugah selera, sajian juga ini memiliki nilai budaya yang erat kaitannya dengan berbagai peringatan penting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya seperti bekasem ikan, hidangan khas yang selalu hadir sebagai sajian istimewa dalam peringatan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Sabtu (30/8), keluarga keraton berkumpul di area belakang kompleks Keraton Kasepuhan. Di hadapan mereka, deretan gentong tersusun rapi. Satu per satu tutup gentong dibuka, memperlihatkan ikan yang telah difermentasi.

ADVERTISEMENT

Proses fermentasi ini menjadi tahapan penting dalam pembuatan bekasem ikan. Fermentasi dilakukan selama kurang lebih satu bulan yang dimulai sejak tanggal 5 Safar.

"Kita membuka ikan bekasem yang difermentasi dari tanggal 5 safar, di tanggal 5 Mulud kita buka. Jadi kurang lebih satu bulan," kata Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat.

Sebelumnya, daging ikan dipotong dengan ukuran tertentu, lalu dimasukkan ke dalam gentong atau guci dan dicampur dengan berbagai bumbu pilihan. Setelah itu, gentong ditutup rapat dan dibiarkan selama sebulan penuh.

Setelah proses fermentasi selesai, ikan lalu dikeluarkan, dicuci bersih, kemudian ditata untuk dijemur terlebih dahulu sebelum dimasak menjadi hidangan istimewa.

"Jenis ikan yang digunakan ada ikan layar dan ada juga ikan kakap," terang Pangeran Raja Goemelar.

Nantinya, kata dia, bekasem ikan tersebut akan disajikan bersama nasi jimat pada puncak peringatan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan. Hidangan ini menjadi bagian penting dari tradisi turun-temurun di keraton.

"Nanti ikan tersebut akan disajikan dengan nasi jimat pada saat malam puncak peringatan Maulid Nabi di tanggal 5 September," ucap dia.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads