Soroti Urbanisasi, Wamendes Ingin Desa Lebih Maju

Soroti Urbanisasi, Wamendes Ingin Desa Lebih Maju

Devteo Mahardika - detikJabar
Senin, 04 Agu 2025 22:30 WIB
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal, Ahmad Riza Patria
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal, Ahmad Riza Patria. (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, menegaskan pentingnya peran desa dalam pembangunan nasional. Hal itu diungkapkannya saat melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Senin (4/8/2025).

Ia menyampaikan bahwa 98 persen wilayah Indonesia adalah desa, dan masa depan bangsa sejatinya dimulai dari sana.

"Kalau kita ingin berjalan cepat, jalanlah sendiri. Tapi jika ingin berjalan jauh, kita harus bersama-sama," ujar Riza Patria, mengutip pepatah Afrika yang relevan dengan misi pembangunan desa di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyoroti fenomena urbanisasi yang masih tinggi. Banyak masyarakat desa yang memilih pindah ke kota karena menganggap desa kurang menjanjikan.

ADVERTISEMENT

"Desa harus menjadi pilihan utama, bukan sekadar tempat tinggal sementara," tegasnya.

Menurutnya, pembangunan desa tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi dari berbagai pihak, terutama perguruan tinggi, untuk menggali potensi dan merancang program yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat desa.

Riza memaparkan, saat ini masih terdapat 14 persen desa tertinggal dan sangat tertinggal, mayoritas berada di kawasan Indonesia Timur. Lebih dari 3.000 desa belum menikmati listrik, dan lebih dari 20.000 desa belum memiliki akses internet.

Keterbatasan infrastruktur, pelayanan dasar, dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tantangan utama.

"Desa-desa kita masih menghadapi persoalan kompleks, mulai dari ketimpangan pelayanan dasar hingga akses terhadap teknologi dan informasi," ujarnya.

Namun, pemerintah telah mengarahkan strategi pembangunan desa yang sejalan dengan visi Presiden melalui berbagai program seperti Koperasi Merah Putih, MBG (Makan Bergizi Gratis), dan Sekolah Rakyat. Semua ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat desa dari bawah.

Riza juga menekankan pentingnya digitalisasi desa, terutama dalam pengembangan wisata berbasis lokal.

"Promosi wisata desa tak bisa lagi hanya mengandalkan spanduk dan baliho. Perlu strategi digital melalui media sosial agar potensi desa dikenal luas," tambahnya.

Ia mengajak para kepala desa untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan manajerial demi kemajuan desa.

"Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi, kita bisa membangun fondasi sosial dan budaya yang kokoh untuk kemajuan desa," ujarnya.

Ia menjelaskan dengan penekanan bahwa desa bukan hanya masa lalu, tetapi juga masa depan Indonesia.

"Pembangunan nasional tidak akan berarti tanpa pembangunan desa. Di mulai dari desa, menuju Indonesia yang maju dan sejahtera," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads