Jejak PSIT Cirebon di Perserikatan 1937: Jadi Saksi Persib Juara

Lorong Waktu

Jejak PSIT Cirebon di Perserikatan 1937: Jadi Saksi Persib Juara

Sudirman Wamad - detikJabar
Selasa, 29 Jul 2025 15:00 WIB
Kompetisi Perserikatan 1937 yang digelar di Solo dan Bandung dalam catatan koran Lokomotif edisi 26 April 1937.
Kompetisi Perserikatan 1937 yang digelar di Solo dan Bandung dalam catatan koran Locomotief edisi 26 April 1937. (Foto: Tangkapan layar arsip digital koran Locomotief)
Cirebon -

PSIT Tjirebon yang kini lebih dikenal dengan PSIT Cirebon tercatat sebagai salah satu klub bersejarah di Indonesia. Dalam perhelatan kompetisi Perserikatan 1937 yang saat itu digagas oleh PSSI, PSIT Cirebon menjadi satu dari empat tim yang berlaga.

Tiga tim lainnya yang berlaga di turnamen Perserikatan 1937 itu antara lain Persib Bandung, PSIM Yogyakarta, dan Persis Solo. Turnamen digelar di dua kota, yakni Bandung dan Solo pada April hingga Mei 1937. Informasi mengenai kompetisi ini terdokumentasi dalam arsip The Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation (RSSSF) dan laporan koran De Locomotief edisi 26 April 1937.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laga perdana digelar pada 30 April 1937 di Bandung. Dalam pertandingan itu, PSIT Cirebon harus berhadapan dengan tuan rumah Persib Bandung. Meski memberikan perlawanan sengit, PSIT akhirnya takluk dengan skor tipis 1-2.

Pertandingan selanjutnya mempertemukan PSIT Cirebon melawan PSIM Yogyakarta pada 1 Mei 1937. Dalam laga ini, PSIT berhasil bangkit dan mencatat kemenangan 2-1, menunjukkan kekuatan mereka sebagai tim yang tak bisa dianggap remeh.

ADVERTISEMENT

Pertandingan penutup fase Bandung mempertemukan Persib melawan PSIM, yang dimenangkan Persib dengan skor 1-0 pada 2 Mei.

Setelah menyelesaikan putaran pertama di Bandung, kompetisi dilanjutkan di kota Solo mulai 9 Mei hingga 17 Mei 1937. PSIT kembali tampil menghadapi dua tim kuat, yakni Persis Solo dan Persib Bandung.

Pada 15 Mei, PSIT bermain imbang melawan Persis Solo. Hasil ini cukup mengejutkan, mengingat Persis merupakan juara bertahan kompetisi tahun sebelumnya, yakni 1936. Laga ini sekaligus memperlihatkan bahwa PSIT mampu menahan laju tim-tim papan atas di era itu.

Keesokan harinya, 16 Mei 1937, PSIT kembali berhadapan dengan Persib. Seperti pada pertemuan pertama, PSIT kembali harus mengakui keunggulan Persib dengan skor 1-2. Meski kalah, performa PSIT dalam dua laga melawan Persib tetap mencerminkan daya saing tinggi tim asal Cirebon tersebut.

Persaingan kompetisi memuncak pada 17 Mei 1937, saat laga terakhir mempertemukan Persib Bandung melawan Persis Solo. Persib yang saat itu hanya membutuhkan hasil imbang untuk menjadi juara, berhasil menumbangkan Persis dengan skor 2-1.

"Persib dimotori Jasin, Arifin, Kucid, Edang, Ibrahim Iskandar, Saban, Sugondo, dan Adang," tulis detikSport dalam ulasannya mengenai partai penentuan tersebut.

Menurut arsip RSSSF, laga final itu disaksikan sekitar 15.000 penonton, menjadi salah satu momen bersejarah dalam kompetisi sepak bola tanah air.

Meskipun PSIT Cirebon tidak meraih gelar, kiprah mereka dalam kompetisi 1937 menandai peran penting klub tersebut dalam masa-masa awal perkembangan sepak bola nasional. PSIT menjadi saksi sekaligus peserta dari lahirnya sejarah besar, termasuk keberhasilan Persib meraih gelar juara pertamanya.

Sekadar diketahui, aturan poin untuk kompetisi Perserikatan 1937 masih menerapkan dua poin untuk menang, satu poin ketika imbang, dan nol poin bagi yang kalah.

(sud/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads