Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta, Kabupaten Kuningan agar tidak terburu-buru mengembangkan kawasan industri. Menanggapi hal tersebut, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar mengaku, sepakat dengan pandangan Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu.
Menurut Dian, Kabupaten Kuningan akan tetap dipertahankan sebagai kawasan konservasi. Ia mengatakan, bahwa Kuningan memiliki kekayaan sumber daya air yang melimpah dan hal ini perlu untuk terus dijaga.
"Selama ini Kuningan telah memberikan begitu banyak limpahan air baku kepada Indramayu, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan besok lusa ke Kabupaten Brebes," kata Dian saat hadir di detikcom Regional Summit yang digelar di BIJB, Majalengka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian menyatakan, sebagai salah satu daerah penyangga kawasan Rebana Metropolitan, Kabupaten Kuningan akan tetap dipertahankan menjadi daerah konservasi. "Kuningan tetap senantiasa berkomitmen menjadi sebagai kabupaten konservasi dan daerah penyangga," kata Dian.
Dian menegaskan, akan mengembangkan Kabupaten Kuningan dengan mengandalkan dua sektor, yaitu sektor pertanian dan pariwisata. Untuk itu, Dian menyatakan daerahnya akan sangat terbuka bagi para investor yang bergerak di bidang pertanian.
"Jadi yang ingin saya sampaikan, bahwa hari ini Kuningan membutuhkan investor yang berorientasi pada pertanian dan perkebunan," kata dian.
Selain itu, Dian juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Kuningan akan terus mengembangkan sektor pariwisata. Dengan letaknya yang berada di kaki Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan menyimpan segudang pesona alam.
"Kami terus mengembangkan Kuningan sebagai destinasi wisata yang sekarang bak jamur di musim hujan, terus bertumbuh kembang objek-objek wisata," kata Dian.
Sebelumnya, dalam detikcom Regional Summit 2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberi pesan agar Kabupaten Kuningan tidak terburu-buru menjadi kawasan industri. "Bahwa untuk wilayah Kuningan yang wilayah hijau tidak usah terburu-buru ingin jadi kawasan industri, salah," tegas Dedi.
Menurutnya, Kuningan lebih baik dikembangkan sebagai kawasan konservasi dengan mengandalkan pemasukan daerah dari sektor jasa seperti pajak hotel dan restoran. "Kenapa, dari sisi pajak itu sebenarnya lebih baik ada 100 hotel dan 1000 rumah makan daripada ada 1000 pabrik. Kenapa, hotel dan rumah makan benefit pajaknya dinikmati daerah dalam bentuk tunai tiap bulan," ungkapnya.
Ia mencontohkan Jakarta dan Bandung yang punya pendapatan tinggi tanpa kawasan industri karena mengandalkan sektor jasa. "Sehingga pendapatan perkotaan seperti Jakarta, Kota Bandung yang tidak punya kawasan industri jauh lebih tinggi dibanding yang punya kawasan industri karena pajak hotel dan restoran langsung dinikmati pemerintah ditambah lagi kendaraan," katanya.
Dedi juga menyarankan hal serupa untuk sebagian wilayah Subang, Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Ia meminta daerah-daerah tersebut tetap menjaga kawasan hijaunya.
"Untuk itu, wilayah Subang Selatan, Kuningan, Majalengka sebagian Cirebon, Indramayu harus tetap mempertahankan kawasan hijaunya, kenapa karena industri akan berhubungan dengan pariwisata. Sabtu-Minggu mau ke mana, pasti ke tempat makan, ke tempat dingin," ujar Dedi.
detikcom Regional Summit 2025 digelar di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Majalengka, Senin (19/5/2025). Acara ini secara khusus membedah masa depan kawasan Rebana yang disebut-sebut bakal menjadi pusat pertumbuhan dan investasi baru di Jawa Barat.
Mengusung tema "Investasi dan Pengembangan Berkelanjutan di Jantung Jawa Barat", forum ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dari pemerintah pusat dan daerah.
Di antara pembicara utama adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekjen Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Dedi Latip serta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan moderator pimpinan redaksi detikcom Alfito Deannova Gintings.
Tujuh kepala daerah dari kawasan Rebana juga turut hadir, yakni Wali Kota Cirebon Effendi Edo, Bupati Majalengka Eman Suherman, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, Bupati Indramayu Lucky Hakim, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman.
Acara ini terselenggara berkat dukungan sejumlah pihak, termasuk PT Pertamina (Persero), Patimban Industrial Estate a Barito Pacific Company, dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
(mso/mso)