Wali Kota Cirebon Effendi Edo bicara segudang potensi yang bisa menopang perekonomian di kawasan Rebana. Kota Cirebon juga menjadi daerah dengan kemampuan fiskal tertinggi dibandingkan enam daerah lainnya di Rebana.
Menurut paparan Mendagri Tito Karnavian kemampuan fiskal Kota Cirebon paling tinggi di Rebana, yakni 44,45 persen dari PAD dan 55,55 persen. Effendi Edo mengatakan kemampuan fiskal itu ditopang oleh beberapa hal.
"Kota Cirebon yang paling kecil (luas)dibandingkan kawan-kawan (daerah) saya. Kota paling sedikit penduduknya, tapi alhamdulillah fiskalnya bisa tinggi," ucap Effendi Edo di detikcom Regional Summit 2025 yang digelar BIJB Majalengka, Senin (19/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi alhamdulillah juga bahwa Kota Cirebon ini kecil tapi lengkap. Kita pertama adalah paling tua di Jabar. Kita juga punya budaya dan empat keraton. Di jawa hanya di Cirebon yang punya empat keraton. Jogja itu satu, Solo satu, hanya cirebon yang punya empat keraton," kata Edo menambahkan.
Lebih lanjut, Edo mengatakan Cirebon memiliki bangunan tua seperti masjid, gereja, hingga vihara. Selain itu, lanjut Edo, Cirebon juga memiliki pelabuhan dan pelabuhan perikanan nusantara (PPN).
"Kita ada 15 rumah sakit yang jadi rujukan wilayah Cirebon Raya, kadang Tegal dan Brebes. Ada 64 hotel dan 332 rumah makan," katanya.
Edo lantas menjelaskan rencana ke depan agar Cirebon lebih berkembang di kawasan Rebana sebagai daerah penopang. Daerah berjuluk Kota Wali ini meminta bantuan pemerintah pusat dan provinsi untuk memudahkan AMDAL tentang pemanfaatan gedung tua yakni BAT yang berada di kawasan kota tua sebagai hotel JW Marriot. Selain itu, Edo mendorong agar pembenahan lalu lintas kereta api di Cirebon.
"Penduduk kita hanya 354 ribu saja. Kalau siang 1,2 juta sampai 1,5 juta. Ini ada juga di Kota Cirebon ada enam jalan utama. Semua jalan itu ada perlintasan sebidang, dari jam 10 (pagi) sampai 3 pagi frekuensi lalu lintas kereta api atau palang pintu tutup itu 7-8 menit sekali. Jadi, ganggu lalu lintas perlintasan sebidang," kata Edo.
detikcom Regional Summit 2025 digelar hari ini, Senin (19/5/2025), di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Majalengka. Acara ini secara khusus membedah masa depan kawasan Rebana yang disebut-sebut bakal menjadi pusat pertumbuhan dan investasi baru di Jawa Barat.
Mengusung tema "Investasi dan Pengembangan Berkelanjutan di Jantung Jawa Barat", forum ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dari pemerintah pusat dan daerah.
Di antara pembicara utama adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekjen Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Dedi Latip serta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan moderator pimpinan redaksi detikcom Alfito Deannova Gintings.
Tujuh kepala daerah dari kawasan Rebana juga turut hadir, yakni Wali Kota Cirebon Effendi Edo, Bupati Majalengka Eman Suherman, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, Bupati Indramayu Lucky Hakim, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman.
Acara ini terselenggara berkat dukungan sejumlah pihak, termasuk PT Pertamina (Persero), Patimban Industrial Estate a Barito Pacific Company, dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
(sud/dir)