Soal Mobil Dinas Baru Walkot Cirebon, Akademisi Ingatkan Efisiensi

Soal Mobil Dinas Baru Walkot Cirebon, Akademisi Ingatkan Efisiensi

Ony Syahroni - detikJabar
Sabtu, 03 Mei 2025 17:30 WIB
Gedung Balai Kota Cirebon
Gedung Balai Kota Cirebon. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Cirebon -

Pemerintah Kota Cirebon berencana membeli dua mobil dinas baru untuk Wali Kota Effendi Edo dan Wakil Wali Kota Siti Farida. Namun, hanya satu yang akan direalisasikan karena Siti Farida menolak. Mobil dinas untuk Wali Kota berupa sedan Camry dengan anggaran Rp 900 juta.

Pengamat politik Khaeurdin Himawan menilai pengadaan mobil dinas baru bagi kepala daerah tentunya harus mempertimbangkan situasi dan kondisi, salah satunya soal efisiensi anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati UGJ) itu juga tak menampik mobil dinas merupakan fasilitas penting untuk menunjang tugas kepala daerah.

"Kalau melihat pada aspek efisiensi, maka dilihat tingkat urgensinya. Kalau memang masih ada kendaraan-kendaraan yang laik pakai, kemudian secara fungsional masih bisa beroperasi, ya bisa digunakan. Sehingga anggarannya (mobil dinas baru) bisa dialihkan untuk kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih urgen," kata Khaerudin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kembali lagi, Khaerudin mengatakan bahwa kendaraan dinas merupakan salah satu hal penting untuk menunjang kinerja dan mobilitas kepala daerah. "Fasilitas kendaraan itu memang dibutuhkan untuk operasional bagi pejabat publik," kata akademisi UGJ itu.

Sementara itu, DPRD Kota Cirebon menilai pengadaan kendaraan dinas bagi kepala daerah adalah hal wajar. Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani, menyatakan tidak mempermasalahkan rencana tersebut, karena menurutnya mobil dinas memang dibutuhkan untuk mendukung kinerja dan mobilitas kepala daerah.

ADVERTISEMENT

"Mobil dinas itu ada hal pentingnya juga untuk mobilitas. Dan itu sah-sah aja. Mengenai mau diambil atau tidaknya, itu kembali kepada masing-masing," ujar Harry Saputra Gani di Kota Cirebon, Sabtu (3/5/2025).

"Bagi kita melihatnya bahwa pengadaan mobil dinas itu merupakan hal yang wajar. Apalagi ini adalah periodisasi kepala daerah yang baru," tambahnya.

Karena itu, Harry mengaku tidak terlalu mempermasalahkan rencana pemerintah Kota Cirebon yang akan menyiapkan mobil dinas baru untuk Wali Kota Cirebon.

Sekadar diketahui, Pemkot Cirebon merencanakan pengadaan dua mobil dinas baru jenis sedan untuk Wali Kota Effendi Edo dan Wakil Wali Kota Siti Farida, dengan total anggaran Rp1,8 miliar. Namun, hanya satu unit yang akan direalisasikan karena Siti Farida menolak mobil dinas baru.

Rencana ini tercantum dalam laman SIRUP dengan nama paket "belanja kendaraan dinas kepala daerah dan wakil kepala daerah Kota Cirebon" dengan kode 54609839. Mobil yang direncanakan adalah Camry 2.5 V A/T dan Camry 2.5 L A/T Hybrid, dengan dana dari APBD Kota Cirebon 2025.

"Sumber dana APBD Kota Cirebon 2025. Total pagu Rp1.812.500.000. Metode pemilihan E-Purchasing," tulis detail paket seperti yang tercantum di laman SIRUP.

Asisten Administrasi Umum Arif Kurniawan membenarkan terkait pengadaan mobil dinas baru tersebut. Namun, ia menyatakan hanya satu unit yang akan dibeli untuk Wali Kota Effendi Edo.

"Tadinya mau dua, untuk Pak Wali sama bu wakil. Tapi bu wakilnya nggak mau. Sekarang sudah diubah jadi tinggal satu, untuk Pak Wali saja," ujar Arif, Jumat (2/5/2025).

Mobil tersebut berjenis Camry dengan harga sekitar Rp900 juta. "Mobil Camry, harganya sekitar Rp900 jutaan," jelas Arif.

Ia mengatakan, pengadaan mobil dinas baru ini bertujuan untuk mendukung kinerja kepala daerah. "Mobil pak wali kan nggak ada, dari awal juga nggak ada. Makanya kita anggarkan. Awalnya kita pikir kan kalau Pak Wali kita anggarkan, Bu Wakil juga harus dianggarkan. Tapi ternyata berjalannya waktu, bu wakilnya menyatakan, 'udah saya nggak usah dibeliin mobil yang baru. Saya pakai mobil pribadi sama mobil yang lama'," ujarnya.

"(keterangan) yang di laman SIRUP belum diperbaharui. Tapi yang jelas (mobil dinas baru) hanya satu, untuk Pak Wali saja," tambah Arif.

(sud/sud)


Hide Ads