Seorang anak di Cirebon, Jawa Barat, yang terbakar akibat tersiram alkohol dan tersambar api hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kota Cirebon. Pihak rumah sakit menyampaikan perkembangan terkini terkait kondisi korban.
Direktur RSD Gunung Jati, Katibi mengatakan, kondisi korban saat ini dalam keadaan stabil setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit. "Hari ini kondisinya stabil, membaik. Secara umum kondisinya baik. Pasien yang bersangkutan makan, minum cukup," ungkap Katibi, Rabu (9/5/2025).
"Untuk saat ini, keluhan-keluhan yang masih dirasakan oleh pasien itu nyeri," kata Katibi menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Katibi menyebut, korban telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Minggu (6/7). Korban mengalami luka bakar pada sejumlah bagian tubuhnya. "(Luka yang paling parah) Di bagian tangan, kaki dan badan," kata Katibi.
Kronologi Kejadian
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar mengatakan, peristiwa terbakarnya seorang anak di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, akibat tersiram alkohol dan tersambar api, terjadi pada Minggu (6/5) sore. Kejadian bermula saat korban, yang masih berusia 12 tahun, sedang bermain bersama dengan beberapa orang temannya.
Saat itu, salah satu temannya memainkan cairan alkohol yang kemudian mengenai tubuh korban. Di waktu yang bersamaan, ada pula yang tengah bermain api. Api pun menyambar tubuh korban yang telah terkena alkohol, hingga akhirnya korban terbakar
"Jadi pada saat anak korban ini sedang bermain dengan teman-temannya dan ada yang bermain api, kebetulan ada salah satu saksi anak yang memainkan cairan alkohol, jadi (korban) tersambar api sehingga anak korban ini terbakar," terang Eko.
Hingga kini, polisi masih terus mendalami peristiwa terbakarnya seorang anak di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Sejumlah saksi pun telah dimintai keterangan terkait kejadian ini. "Ada delapan saksi anak yang sudah kita mintai keterangan," kata Eko.
Karena melibatkan anak-anak, polisi pun turut menggandeng sejumlah instansi terkait dalam menangani kasus ini. Seperti Bapas maupun Dinas Sosial. "Karena ini terkait dengan saksi anak, kita juga berkoordinasi dengan instansi terkait. Seperti dengan Bapas maupun Dinsos," kata Eko.
Eko menegaskan bahwa pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut. Namun untuk sementara ini, Eko menyebut bahwa tidak ada unsur kesengajaan di balik peristiwa yang menimpa korban. "Tidak ada (motif marah atau kesal). Tapi ini masih kita dalami. Tapi sejuah ini, memang ini murni karena anak-anak yang sedang bermain," terang Eko.
Asal Usul Cairan Alkohol
Eko pun mengungkap asal usul cairan alkohol di balik peristiwa terbakarnya seorang anak di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Eko menyebut cairan alkohol itu milik promotor salah satu perusahaan farmasi.
"(Cairan alkohol) itu ada di salah satu tempat penyimpanan. Memang itu tempat penyimpanan barang dari promotor salah satu perusahaan farmasi. Memang itu alkohol yang memang masih bahan, 90 persen, sehingga sangat gampang tersambar api," kata Eko.
Saat kejadian, kata Eko, cairan alkohol itu dimainkan oleh anak-anak yang sedang bermain hingga menyebabkan terjadinya insiden yang menimpa korban.
"(Cairan alkohol) dimainkan anak-anak. Karena memang tempat itu, pada saat kejadian tidak terkunci. Dan mungkin karena memang mereka (anak-anak) tidak mengerti terhadap bahan berbahaya tersebut," ucap Eko.
Eko mengatakan bahwa cairan alkohol tersebut bukan barang ilegal. "Sejauh ini informasinya dari salah satu promotor perusahaan farmasi. Bukan barang-barang ilegal," kata dia.
(iqk/iqk)