Cerita Deni Keruk Cuan di Jalur Pantura Cirebon Saat Mudik Lebaran

Serba-serbi Warga

Cerita Deni Keruk Cuan di Jalur Pantura Cirebon Saat Mudik Lebaran

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Selasa, 08 Apr 2025 19:00 WIB
Lapak kacamata milik Deni di jalur pantura Kota Cirebon.
Lapak kacamata milik Deni di jalur pantura Kota Cirebon. Foto: Fahmi Labibinajib
Cirebon -

Terik panas matahari dan hembusan angin sudah menjadi teman sehari-sehari bagi Deni (48). Siang itu, di pantura Jawa Barat, tepanya di Jalan Brigjen Darsono, Kota Cirebon, Deni tampak sedang duduk di samping lapak dagangan kacamatanya.

Ia mengenakan masker dan kacamata agar terhindar dari ganasnya debu jalanan pantura. Deni satu dari sekian banyak pedagang musiman di pantura Cirebon. Setidaknya, sudah 4 tahun terakhir, Deni rutin berjualan di pantura saat sedang musim mudik Lebaran. Selain berjualan kacamata, Deni juga menyediakan jasa service jam tangan.

"Sudah 4 kali Lebaran jualan di sini, biasanya jualan sampai seminggu setelah Lebaran, mungkin hari ini atau besok juga udahan, lihat arus kendaraannya saja, " tutur Deni, Selasa (8/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Deni, berbeda dengan musim mudik Lebaran di tahun-tahun sebelumnya, di mana ia bisa mendapatkan penghasilan mencapai Rp 1.000.000 per hari. Di tahun ini, meski pantura ramai dilintasi oleh pemudik, namun pendapatannya dari berjualan kacamata menurun drastis. Deni memperkirakan, hal ini disebabkan karena daya beli masyarakat yang sedang menurun.

"Ramainya dulu bisa sampai Rp 1.000.000 per hari, tapi kalau sekarang menurun, Rp 500.000 tuh nggak nyampe, kemarin saja cuma dapat Rp 150.000 sehari, itu dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore, harga kacamatanya Rp 25.000," tutur Deni.

ADVERTISEMENT

Sebelum berjualan kacamata, Deni merupakan seorang pedagang pakaian selama puluhan tahun. Menurut Deni, menjadi penjual kacamata baru ia lakoni sejak 5 tahun terakhir, di luar musim mudik, Deni akan berjualan kacamata dengan cara berkeliling atau melapak di Pasar Malam.

"Kalau untuk jualan saya sudah dari bujangan, ada 30 tahun lebih, paling lama jualan pakaian, kalau di luar musim mudik jualannya di Pasar Malam," tutur Deni.

Meskipun penghasilannya dari berjualan kacamata sedang menurun, namun Deni mengaku masih cukup untuk menghidupi keluarganya sehari-sehari. Bahkan dari berjualan kacamata Deni bisa menyekolahkan salah satu anaknya sampai perguruan tinggi.

"Dibilang cukup yah alhamdulillah, anak saya bisa sampai selesai kuliah dari jualan kacamata, berat nggak berat tapi sudah tanggungan, anaknya 2, satunya sudah selesai kuliah yang satunya masih SMA," pungkas Deni.

Sementara itu, pada Selasa (8/4/2025) pukul 14.20 WIB, jalur pantura Kota Cirebon masih dilintasi oleh pemudik, dalam data yang dimiliki Dinas Perhubungan Kota Cirebon, hingga pukul 14.00 WIB ada sekitar 37.710 kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta yang melintas di Jalur Pantura, dengan rata-rata kendaraan yang melintas setiap jam ada sekitar 1.571 kendaraan.

Meskipun masih dilintasi pemudik, menurut petugas Dishub Kota Cirebon, Agung jumlahnya sudah menurun. Untuk jalur putar balik atau u-turn di Kota Cirebon yang sebelumnya ditutup juga kini sudah dibuka kembali.

"Hari ini terakhir, untuk puncak mudik sudah lewat kemarin, paling ini pemudik yang masih sisa saja, U-Turn di Kota Cirebon juga sudah dibukain semua, lampu lalu lintas juga sudah normal sudah disetting lagi, " tutur Agung.

(sud/sud)


Hide Ads