Suasana arus mudik H-2 Lebaran di Terminal Harjamukti masih lenggang. Tidak ada lonjakan berarti di terminal tersebut.
Pantauan detikJabar pada pukul 16.18 WIB, terlihat tidak ada lonjakan atau kepadatan penumpang di area terminal. Bahkan dalam kurun waktu 3 hari terakhir, pemudik di Terminal Harjamukti mengalami penurunan.
Dalam data yang dimiliki Terminal Harjamukti, terlihat pada H-5 Lebaran ada sekitar 81 kendaraan yang datang dengan jumlah penumpang 535, untuk keberangkatannya ada 85 kendaraan yang datang dan 509 orang yang berangkat. Besok harinya, yakni H-4 Lebaran, jumlahnya semakin menurun, hanya ada 40 kendaraan dan 186 penumpang yang datang, untuk keberangkatan juga menurun hanya ada 47 kendaraan dan 244 penumpang yang berangkat di Terminal Harjamukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada H-3 Lebaran, meski terjadi sedikit kenaikan jumlah penumpang yang berangkat, namun untuk kendaraan yang datang dan pergi masih mengalami penurunan.
"Pada H-3 Lebaran ada 31 kendaraan dan 174 penumpang datang di terminal, untuk keberangkatannya hanya ada 42 kendaraan yang berangkat dengan 283 penumpang, memang sepi, untuk data hari ini belum ada, direkapnya besok," tutur Pelaksana Harian (Plh) Koordinator Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Harjamukti, Joko Santoso, Sabtu (29/3) 2025).
Joko memaparkan, salah satu penyebab utama kenapa Terminal Harjamukti masih sepi, bahkan mengalami penurunan jumlah penumpang adalah karena adanya pemberlakuan sistem One Way. Menurutnya, pemberlakuan One Way menyebabkan banyak bus terjebak macet dan tidak datang tepat waktu.
"Kalau nggak salah dari tanggal 27 itu sudah berlaku One Way, dengan diberlakukannya One Way armada bus yang menuju Terminal Harjamukti mengalami keterlambatan, jadinya ke sininya telat, kelelahan, jadi nggak berangkat, one way-nya di tol, otomatis kan jalan-jalan arterinya macet, apalagi kebanyakan bus-busnya jarak jauh, " tutur Joko.
Meskipun mengalami penurunan jumlah kedatangan dan keberangkatan bus, namun Joko memastikan, hingga saat ini tidak ada penumpang yang terlantar di Terminal Harjamukti.
"Sampai saat ini tidak ada penumpang yang terlantar, alhamdulillah semua terangkut, bisa jadi besok juga turun," tutur Joko.
Sementara itu, salah satu pemudik, Hadi (26) mengatakan, berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun ini, ia mudik dengan menggunakan bus karena kehabisan tiket kereta api. Meskipun memerlukan waktu tempuh yang cukup lama dibanding menggunakan kereta, namun, Hadi tidak masalah, yang terpenting ia bisa mudik ke kampung halamannya di Malang.
"Kerja di Cirebon, mau ke Malang, Jawa Timur, biasanya pake kereta, cuman sekarang kehabisan tiket kereta," tutur Hadi.
Berbeda dengan Hadi, pemudik lain, Nisa (30) mengatakan, dirinya sengaja memilih untuk mudik ke kampung halamannya di Malang dengan menggunakan bus, karena lebih mudah untuk membawa barang bawaannya yang cukup banyak. Selain itu juga, jarak pemberhentian bus yang lebih dekat ke rumahnya menjadi alasan lain Nisa memilih mudik dengan bus.
"Penurunan busnya juga dari jarak rumahku kan dekat ya dibandingkan kereta, paling cuman 5 menit, Kalau narik kereta tuh susah turun di peron keretanya apalagi kita bawa banyak barang, kalau naik bus tuh enak, turun depan jalan terus langsung naik transportasi online," tutur Nisa.
(mso/mso)