.webp)
Kepadatan terjadi di kawasan jalur mudik selatan Jawa Barat hari ini, Sabtu, (29/3/2025). Di wilayah Nagreg hingga Limbangan, kemacetan mengular gara-gara volume kendaraan yang terus-terusan meningkat.
Menurut informasi yang dihimpun detikJabar, kepadatan di wilayah jalur mudik Garut, khususnya Limbangan telah terjadi sejak Jumat (28/3) tengah malam kemarin.
Pada Sabtu (29/3/2025) dini hari, polisi bahkan sempat mengalihkan arus lalin dari Bandung menuju Tasikmalaya ke jalur Kadungora-Leles.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kapolsek Limbangan Kompol Wasino, ada sejumlah titik kemacetan yang terjadi di wilayah Limbangan sejak Sabtu pagi tadi. Di antaranya di kawasan Ciaro, GTC hingga di depan Pasar Limbangan.
"Strategi yang kami lakukan adalah dengan memaksimalkan personel di lapangan untuk melakukan pengaturan, kanalisasi aktivitas masyarakat seperti di pasar serta melakukan sistem buka tutup jalur," kata Wasino kepada wartawan.
Pantauan detikJabar di lokasi, pada Sabtu siang sekitar jam 14.47 WIB, arus lalin terpantau padat merayap. Ada sejumlah titik kemacetan yang mengular, namun roda kendaraan masih bisa berputar dalam hitungan menit berikutnya.
Macet di jalur selatan Jawa Barat kali ini, dirasakan berbeda oleh pemudik, salah satunya Marsel, pria 37 tahun asal Majalengka yang hendak pulang kampung dari perantauannya di Jakarta.
"Macet. Padat sekali, parah," kata Marsel saat berbincang dengan detikJabar saat beristirahat di kawasan Limbangan.
Marsel menuturkan, menurutnya kemacetan mudik kali ini dirasakan cukup parah ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, Marsel mengaku tak bisa berkutik, khususnya di kawasan Nagreg, padahal dirinya mudik menggunakan sepeda motor.
Biasanya, kata Marsel, dia bisa sat-set menembus kemacetan karena mudik menggunakan sepeda motor. "Enggak bisa gerak sama sekali, biasanya tidak begini. Masih bisa jalan," katanya.
Marsel sendiri mengaku terpaksa mudik hari ini dari Jakarta ke Majalengka karena baru libur bekerja pada Jumat (27/3) kemarin. Dia memboyong istri dan anaknya ke kampung halaman.
(dir/dir)
