Cerita Khaerudin Jadikan Motor Listrik Tunggangan Mudik Lebaran

BRI Teman Mudik

Cerita Khaerudin Jadikan Motor Listrik Tunggangan Mudik Lebaran

Devteo Mahardika - detikJabar
Jumat, 28 Mar 2025 21:30 WIB
Khaerudin (34) seorang pengguna sepeda motor listrik untuk mudik Lebaran 2025
Khaerudin (34) seorang pengguna sepeda motor listrik untuk mudik Lebaran 2025. (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Banyak cerita dari setiap perjalanan mudik mulai dari tahun ke tahun hingga menciptakan kisah tersendiri bagi setiap para pemudik. Pasalnya, mudik menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh setiap perantau sebagai pejuang rupiah di kota yang menjadi pilihan urbanisasi.

Salah satunya Khaerudin (34) yang dimana mudik kali ini sangat berkesan baginya. Karena secara perdana ia menggunakan kendaraan baru yakni sepeda motor listrik.

Baginya, mudik tahun ini terasa lebih spesial. Setelah bertahun-tahun menempuh perjalanan jauh dengan motor berbahan bakar minyak, kali ini ia memilih motor listrik sebagai kendaraan utama menuju kampung halaman di Tulungagung, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan mudik selalu menyimpan cerita, dan bagi Khaerudin, ini adalah pengalaman yang penuh kebanggaan. Motor listrik yang ia gunakan bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga hasil kerja kerasnya selama bekerja di Indramayu, Jawa Barat.

"Saya dari Indramayu mau mudik ke Tulungagung, tahun ini pakai motor listrik," ujarnya saat ditemui di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Cirebon, Jumat (28/3/2025).

ADVERTISEMENT

Tak Khawatir Kehabisan Daya

Salah satu tantangan terbesar bagi pemudik motor listrik adalah memastikan ketersediaan SPKLU di sepanjang rute perjalanan. Namun, Khaerudin merasa tenang karena kini fasilitas pengisian daya semakin mudah diakses, terutama di kantor unit PLN dan beberapa fasilitas umum lainnya.

"Saya di sini sudah sejam, butuh dua jam lagi untuk mengisi baterai sampai penuh 100 persen," katanya sambil menunggu motor listriknya terisi daya.

Dengan kondisi baterai penuh, motor listriknya mampu menempuh jarak hingga 120 km. Ia telah memperkirakan titik pemberhentian berikutnya untuk mengisi daya, yaitu setelah melewati Tegal.

"Saya enggak khawatir kehabisan baterai karena sudah tahu di mana saja SPKLU tersedia," tambahnya.

Lebih Hemat, Lebih Ramah Lingkungan

Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan motor listrik juga membuat biaya perjalanan jauh lebih hemat dibandingkan motor konvensional. Berdasarkan perhitungannya, 1 kWh daya mampu menempuh jarak 40 km, dengan biaya listrik hanya Rp1.500 per kWh.

"Kalau dihitung-hitung, jauh lebih irit dibanding motor bensin. Selain itu, lebih nyaman karena suara lebih halus dan enggak ada polusi," ujarnya bangga.

Mudik perdana dengan motor listrik ini menjadi pengalaman berharga bagi Khaerudin. Selain menghemat biaya, ia juga merasa ikut berkontribusi dalam mengurangi emisi gas buang.

"Semoga ke depan makin banyak pemudik yang pakai kendaraan listrik, biar perjalanan lebih nyaman dan udara lebih bersih," harapnya sebelum kembali melanjutkan perjalanan.




(dir/dir)


Hide Ads