Cerita Hidayat 7 Tahun Mengais Rezeki dari Jualan Amplop Lebaran

Serba-serbi Warga

Cerita Hidayat 7 Tahun Mengais Rezeki dari Jualan Amplop Lebaran

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Sabtu, 29 Mar 2025 09:30 WIB
Penjual amplop Lebaran di Cirebon
Penjual amplop Lebaran di Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar).
Cirebon -

Di antara deretan pedagang buah dan sayuran di Pasar Perumnas, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, terdapat sebuah lapak yang menjual aneka amplop khas Idul Fitri atau Lebaran. Amplop dengan berbagai macam motif dan warna tersebut dijual di lapak meja sederhana oleh seorang pria bernama Hidayat.

Di usianya yang masih 26 tahun, berjualan amplop Lebaran sudah menjadi rutinitasnya setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ia rela berhenti menjadi buruh tani di Kuningan untuk berjualan aneka amplop Lebaran di Cirebon. Bersama dengan istrinya, Hidayat akan mulai berjualan amplop dari H-14 Lebaran.

"Lumayan lama ada 7 tahun mah, sebelum COVID sudah jualan, setiap tahun jualannya, biasanya jualan di Pasar atau di Car Free Day (CFD) tuh, asalnya mah dari Kuningan," tutur Hidayat, Kamis (27/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amplop yang biasa digunakan untuk diisi uang Tunjangan Hari Raya (THR) tersebut, Hidayat dapatkan dari distributor yang ada di Jakarta. Untuk 10 lembar amplop, Hidayat jual dengan harga Rp 5.000. Biasanya, menjelang Hari Raya Idul Fitri , ia bisa menjual ratusan sampai ribuan amplop Lebaran.

"Biasanya kalau menjelang lebaran, 500 amplop tuh bisa kejual, kalau lagi rezeki bisa dapat Rp 500.000-Rp 1.000.000, cukup buat lebaran mah. Mulai jualan dari pagi sampai pasar sepi saja," tutur Hidayat.

ADVERTISEMENT

Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di Lebaran tahun 2025, penjualan amplop lebaran milik Hidayat mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun sekarang mah nggak kayak tahun kemarin, terasa perbandingannya, sekarang daya beli menurun, dulu dapat Rp 500 ribu tuh cepat tapi sekarang mah susah, paling dapatnya Rp 200 ribuan lah," tutur Hidayat.

Selain Hari Raya Idul Fitri, Hidayat juga menjual amplop saat Hari Raya Imlek, namun, ketika Imlek, Hidayat akan berjualan amplop langsung di Jakarta. Menurutnya, pendapatannya dari berjualan amplop Imlek lebih banyak daripada berjualan amplop lebaran.

"Kalau pas Imlek jualannya di Jakarta, di sana lebih banyak yang beli, lakunya juga lebih banyak Imlek, bisa sampai 1.000 lebar, kita juga jualannya nggak amplop saja, tapi lampion Imlek juga," tutur Hidayat.

Hidayat berharap disas hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, ia dapat menjual lebih banyak amplop Lebaran. Jika masih tersisa, Hidayat akan menyimpannya untuk dijual kembali di Hari Raya Idulfitri tahun depan.

"Kalau masih sisa untuk amplop Idul Fitri disimpan untuk lebaran tahun depan, tapi kalau amplop Imlek itu nggak bisa disimpan buat tahun depan, soalnya ada gambar sio-sionya tuh," ujar Hidayat.




(mso/mso)


Hide Ads