Di Cirebon ada banyak tempat yang bisa dijadikan pilihan untuk menunggu waktu berbuka puasa. Salah satunya adalah dengan menonton kawanan monyet yang berkeliaran di situs Petilasan Sunan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Sore itu, tampak belasan orang sedang duduk di jok motor masing-masing sambil menonton monyet yang sedang beraktivitas. Beberapa pengunjung juga terlihat turun dari motor dan mengeluarkan ponsel sambil merekam gerombolan monyet yang sedang berlari, makan dan memanjat.
Biasanya, pengunjung akan datang bersama dengan anak-anak berusia sekitar 2 sampai 7 tahun. Meskipun terkadang takut, namun anak-anak kecil tersebut tampak senang melihat monyet yang sedang beraktivitas. Ada juga pengunjung yang melempar makanan berupa kacang yang langsung dimakan oleh para monyet selepas di tebar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang sering ngabuburit sambil melihat monyet adalah Warya (53). Bersama dengan kedua keponakannya yang masih kecil, Warya datang ke area Petilasan Sunan Kalijaga. Menurut Warya, selain jarak yang dekat dengan rumah, ngabuburit di Petilasan Sunan Kalijaga juga tidak memakan biaya alias gratis.
Menurut Warya, para pengunjung juga tidak hanya menonton monyet beraktivitas tapi ada juga yang berziarah di Petilasan Sunan Kalijaga. Meskipun monyet di Petilasan Sunan Kalijaga cenderung jinak dan tidak menyerang manusia. Tetapi, jika melihat makanan, tak jarang monyet tersebut menyambar makanan yang dibawa oleh pengunjung.
"Iya datang sama ponakan dua, nunggu waktu buka saja sambil hibur anak-anak, kadang ada juga yang ziarah ke dalam, di dalam kan ada petilasan, monyetnya mah jinak, cuman hati-hati kalau bawa makanan," tutur Warya belum lama ini.
![]() |
Sebagai warga sekitar, menurut Warya, populasi monyet di kawasan Petilasan Sunan Kalijaga memang cukup banyak. Kawanan monyet tersebut hidup dan tinggal di pohon besar yang ada di sekitar Petilasan Sunan Kalijaga.
Senada dengan Warya, pengunjung lain, Nuryani (46) mengatakan, setiap sore di bulan Ramadan, area petilasan Sunan Kalijaga akan lebih ramai pengunjung yang membawa anak kecil untuk menonton monyet beraktivitas. Menurutnya, para pengunjung terhibur melihat tingkah monyet yang berkeliaran ke sana kemari.
"Iya tiap sore emang di sini ramai kalau puasa, pada lihatin monyet, hiburin anak-anak, apalagi kalau lebaran tuh, di sini nambah ramai banyak pedagang," tutur Nuryani.
Selain memakai kendaraan pribadi, ada juga pengunjung yang datang dengan menggunakan odong-odong. Terlihat, odong-odong berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan pada penumpang untuk melihat monyet yang sedang beraktifitas, setelah dirasa cukup, odong-odong akan berangkat kembali melanjutkan perjalanan.
Asal Usul Monyet Petilasan Sunan Kalijaga
Meskipun letaknya di tengah pemukiman penduduk, kawanan monyet masih tetap hidup dan berkembang biak di sekitar situs Petilasan Sunan Kalijaga. Menurut juru kunci Petilasan Sunan Kalijaga, Raden Edi, ada salah satu mitos yang menyebutkan bahwa monyet tersebut berasal dari murid Sunan Kalijaga yang bandel.
Diceritakan, ketika Sunan Kalijaga ingin melaksanakan salat Jumat, Sunan Kalijaga melihat ke belakang dan menemukan muridnya berkurang. Lalu, Sunan Kalijaga memerintahkan salah seorang muridnya untuk memanggil muridnya yang lain agar segera ikut salat Jumat.
Namun, ketika dipanggil, para murid Sunan Kalijaga yang bandel tersebut tidak menuruti perintah Sunan Kalijaga, dan malah asyik memancing ikan di sungai. Hingga pelaksanaan salat Jumat selesai, para murid Sunan Kalijaga tersebut masih belum juga pulang.
Melihat hal tersebut, Sunan Kalijaga terbesit di hatinya untuk menyamakan sifat muridnya dengan binatang. Tak lama kemudian, para murid yang bandel tersebut, tiba-tiba dari tubuhnya keluar ekor, bulu dan berubah menjadi monyet. Konon, awalnya monyet tersebut berjumlah 99 yang berasal dari 99 santri Sunan Kalijaga yang bandel.
Edi memaparkan, seiring berjalannya waktu, monyet yang ada di situs Petilasan Sunan Kalijaga tersebut berkembang biak menjadi ratusan monyet. Edi memperkirakan, ada sekitar 150 ekor monyet yang hidup di petilasan Sunan Kalijaga.
Menurut Edi, pelajaran yang dapat diambil dari mitos asal usul monyet di Petilasan Sunan Kalijaga adalah agar tidak jadi orang munafik seperti para murid Sunan Kalijaga. Di mana, di depan Sunan Kalijaga terlihat baik, tapi di belakang malah sebaliknya.
(dir/dir)