Masih Ada Bus Mudik Bandel Pakai 'Telolet' di Cirebon

Masih Ada Bus Mudik Bandel Pakai 'Telolet' di Cirebon

Deden Rahadian, Devteo Mahardika - detikJabar
Jumat, 21 Mar 2025 15:30 WIB
Petugas menemukan bus mudik di Cirebon masih gunakan klakson telolet
Petugas menemukan bus mudik di Cirebon masih gunakan klakson telolet (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon melakukan ramp check kendaraan dalam rangka persiapan pengamanan mudik Lebaran 2025. Kegiatan ini dilakukan di sejumlah lokasi pada Jumat (21/3/2025) untuk memastikan keselamatan dan kelayakan kendaraan yang akan digunakan pemudik.

Kepala Dishub Kabupaten Cirebon Hilman Firmansyah mengatakan bahwa pemeriksaan ini menjadi langkah preventif dalam mengurangi risiko kecelakaan selama arus mudik.

"Kami melakukan pengecekan acak terhadap sekitar 21 kendaraan bus yang dijadikan angkutan lebaran di PO Bhineka dan PO Garuda Mas. Secara umum, kondisi kendaraan relatif layak, namun ada beberapa yang masih belum memenuhi standar keselamatan," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu temuan yang cukup menjadi perhatian adalah masih adanya kendaraan yang menggunakan klakson telolet.

"Kami menemukan satu kendaraan yang menggunakan klakson telolet, dan langsung kami amankan dengan cara disita. Ini berbahaya karena klakson tersebut terhubung dengan sistem pengereman," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Kasat Lantas Polresta Cirebon Kompol Mangku Anom Sutresno menegaskan bahwa penggunaan klakson telolet bisa berisiko mengganggu fungsi pengereman kendaraan.

"Kita sudah sita klakson tersebut dan membuat berita acara penerimaan dari pihak terkait. Namun, secara keseluruhan, kami mengapresiasi pihak operator bus karena dari belasan kendaraan yang diperiksa, hanya beberapa yang memiliki kekurangan minor," jelasnya.

Selain pengecekan teknis, petugas juga menyoroti pentingnya aspek keselamatan lainnya, seperti jumlah alat pemecah kaca yang harus sesuai dengan kapasitas penumpang, keberadaan alat pemadam api ringan (APAR), serta edukasi bagi pengemudi dan penumpang mengenai penggunaannya.

"Kami tadi check juga masih ada bus yang belum memenuhi standar seperti jumlah alat pemecah kaca dan APAR," kata Anom.

"Keselamatan menjadi prioritas utama kami. Oleh karena itu, kami memastikan pengemudi memahami prosedur darurat, termasuk lokasi penempatan alat-alat keselamatan yang mudah diakses dan dipahami," tutupnya.

Pengecekan Kendaraan di Tasikmalaya

Pengecekan kendaraan mudik juga dilakukan di Tasikmalaya. Tak hanya kendaraan, sopir yang mengangkut pemudik juga diperiksa di Terminal Singaparna.

"Kami tentu bersama kepolisian melakukan uji kelayakan kendaraan menjelang arus mudik lebaran, supaya mudik ini benar benar aman dan nyaman," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tasikmalaya Rahayu Jamiat.

Uji kelaikan bus mudik di TasikmalayaUji kelaikan bus mudik di Tasikmalaya Foto: Deden Rahadian/detikJabar

Meski secara teknis armada layak jalan, namun beberapa kendaraan diketahui terkendala administrasi. Surat jalan seperti STNK sudah mati alias tidak diperpanjang.

"Dari sisi administratif harus diperpanjang tapi dari sisi kelayakan layak jalan. Baru beberapa kendaraan. Ini di terminal semuanya diperiksa nanti ke poll Bus juga," kata Rahayu Jamiat.

Petugas langsung menempeli label larangan beroprasi di kaca depan bus yang secara administrasi melanggar. Namun ironis, meski terpasang label larangan, bus tujuan Tangerang ini tetap oprasional dan angkut penumpang.

"Penumpangnya tetap jalan ya," kata Rahayu Jamiat.

Petugas kepolisian dari Satlantas Polres Tasikmalaya langsung memberikan sanksi tilang terhadap pengendara. Pihaknya juga mengimbau agar surat jalan segera di perpanjang.

"Ya bus ini kita sanksi tilang karena STNKnya tidak diperpanjang," kata Kanit Kamsel Satlantas Polres Tasikalmalaya IPDA Dian.

Pihak Terminal Singaparna yang berada di bawah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mengaku kendaraan tidak layak secara teknis maupun administrasi harusnya di larang jalan. Kendaraan dikembalikan menuju poll bus untuk perbaikan atau proses kelengkapan surat jalan.

"Menurut aturan harusnya kendaraan tak layak jalan dan tak layak administrasi harusnya dikembalikan ke Poll dilarang operasional," kata Kepala Terminal Singaparna, Suhendar.

Pihaknya berharap agar pihak bus segera melengkapi kelengkapan administrasi sebelum arus mudik balik lebaran.

Selain uji kelayakan kendaraan, sopir bus juga diperiksa kesehatan dan tes urine oleh Badan Narkotika Nasional. Hasilnya, banyak sopir yang alami tekanan darah tinggi. Petugas medis memberikan obat dan menganjurkan untuk istirahat.

Petugas BNN memastikan belasan sopir yang diperiksa negatif penyalahgunaan narkoba.

"Dari 16 sopir yang diperiksa negatif penyalahgunaan narkoba," kata Kepala Tim Pencegahan BNN Tasikmalaya, Ridwan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads