Solusi untuk Swasembada Pangan Meski di Lahan Kering

Kabupaten Indramayu

Solusi untuk Swasembada Pangan Meski di Lahan Kering

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 08 Mar 2025 00:05 WIB
Pupuk Indonesia ajak petani Indramayu mengelola tanaman dengan keberimbangan pupuk
Pupuk Indonesia ajak petani Indramayu mengelola tanaman dengan keberimbangan pupuk (Foto: Istimewa)
Indramayu -

PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak seluruh petani di Indramayu, Jawa Barat untuk mewujudkan program swasembada pangan meski di lahan kering. Hal itu melalui pemupukan berimbang dan perluasan areal tanam.

Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana menyebut salah satu upaya dalam meningkatkan hasil panen di antaranya dengan optimalisasi ketersediaan unsur hara bagi tanaman.

"Dapat saya sampaikan bahwa Pupuk Indonesia senantiasa siap mendukung program Pemerintah swasembada pangan, salah satunya dengan memastikan ketersediaan unsur hara yang optimal bagi tanaman. Kami juga bekerjasama dengan Gapoktan Cayut Indah di Kecamatan Kroya untuk perluasan areal tanam padi pada lahan kering," kata Wijaya Jumat (7/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pada lokasi ini, dilakukan uji demplot Pupuk NPK Formula Khusus Padi Gogo dengan Benih Padi Inpago 13 Fortize di lahan kering dengan pohon mangga. Kondisi saat ini, produktivitas tanaman padi di lahan kering hanya mencapai 2 - 3 Ton/Ha.

"Melalui intervensi teknologi benih padi dan Pupuk NPK Formula Khusus ini, diharapkan produktivitas padi di lahan kering meningkat menjadi rata-rata 6 Ton/Ha," ujarnya.

Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) yang diinisiasi Menteri BUMN, Erick Thohir pada Agustus 2021 masih berlanjut. Program ini merupakan sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi petani dalam meningkatkan produktivitas serta mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan.

ADVERTISEMENT

"Jadi program Makmur ini untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan cara memberikan pendampingan mulai dari cara menggunakan pupuk dan benih unggul, hingga memberikan petani akses kepada offtaker yang siap membeli hasil panen dari petani," ucapnya.

Seperti sedianya, program tersebut menjadi sarana pengetahuan petani dalam penggunaan pupuk. Sehingga, petani dapat mengelola tanaman lebih baik dengan keberimbangan penggunaan pupuk.

Tercatat hingga Desember 2024, Pupuk Indonesia melibatkan sebanyak 170.969 petani dalam program Makmur. Yakni dengan total realisasi lahan mencapai 451.537 hektar dari target 350.000 hektar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Program ini mencakup berbagai komoditas strategis, termasuk padi, tebu, jagung, sawit, kopi, singkong, kakao dan hortikultura. Kontribusi terbesar berasal dari komoditas padi dengan luas lahan 124.845 hektar dan melibatkan 40.416 petani.


Tahun ini, Pupuk Indonesia memiliki target realisasi program Makmur di lahan seluas 500 ribu hektare yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dimana 200 ribu hektare khusus untuk tanaman padi, dan 300 ribu hektare selebihnya adalah komoditas non padi.

Sedikitnya, Pupuk Indonesia ditugaskan oleh pemerintah untuk memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi yang ditetapkan alokasinya sebesar 9,55 juta ton. Alokasi tahun 2025 tersebut terbagi menjadi Urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton.

"Melalui aktivitas pendampingan on-farm yang berfokus pada peningkatan produktivitas petani, terjadi peningkatan signifikan dalam produktivitas petani Makmur dimana tanaman padi naik 14% dari semula 5,7 ton per hektar menjadi 6,5 ton per hektar, jagung naik 23% dari 4,7 ton per hektar menjadi 5,8 ton per hektar, tebu naik 3% dari 66,2 ton per hektar menjadi 68 ton per hektar, sawit naik 7% dari 22,84 ton per hektar menjadi 24,44 ton per hektar dan Kopi naik 48% dari 525 kg per hektar menjadi 775 kg per hektar," tutupnya.




(dir/dir)


Hide Ads