Beli Pupuk? Check Out Saja di Keranjang Kuning

Beli Pupuk? Check Out Saja di Keranjang Kuning

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 27 Feb 2025 17:40 WIB
Kemudahan membeli pupuk dengan cara online.
Kemudahan membeli pupuk dengan cara online. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Musim hujan membuat tanah di puluhan pot tanaman hias yang dimiliki Siti Nuraeni Agustia basah. Tanah tersebut lembab dan membuat pertumbuhan tanaman dan akar tanaman terhambat. Tia sapaan akrab ibu rumah tangga ini harus memberi pupuk terhadap tanaman hias miliknya agar tetap tumbuh subur.

Dari pada membeli pupuk organik yang jumlahnya tidak sedikit dan harus merogoh kocek lumayan, Tia lebih memilih mengumpulkan sampah organik hasil dapur dan daun-daun kering dari pohon yang ada di sekitar komplek perumahan nya.

Karena proses pemupukan harus cepat dilakukan, sementara sampah organik yang akan digunakan sebagai pupuk harus dikomposkan terlebih dahulu. Untuk mempercepat proses pengomposan, Tia membeli biodekomposer produk dari perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia yakni Petrokimia Gresik bermerk Petro Gladiator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Paseh, Kabupaten Bandung ini tak perlu jauh-jauh lagi ke toko pupuk yang jaraknya sekitar 5-6 kilometer untuk mencari biodekomposer, hanya dengan genggaman, biodekomposer mudah didapatkan. Genggaman di sini adalah, hanya dengan menggunakan handphone, Tia sudah bisa mendapatkan Petro Gladiator tanpa harus beli ke toko pupuk.

Selain itu, transaksinya juga cukup mudah, Tia hanya tinggal membuka akun TikTok miliknyanya dan melakukan pencarian akun @petromartofficial dan mengklik fitur keranjang di akun tersebut untuk melihat katalog pupuk dari Petrokimia Gresik.

ADVERTISEMENT

Sama seperti di toko pupuk pada umumnya, di katalog tersebut ditayangkan beragam jenis pupuk dan kegunaannya yang bisa dibeli oleh para pengguna. Bedanya jika kita membeli pupuk ke toko pupuk dan stok pupuknya sedang kosong maka kita harus ke toko pupuk lainnya, beda dengan membeli di marketplace, beragam jenis pupuk yang kita butuhkan pasti selalu ready stok. Selain menghemat waktu, kita juga bisa menghemat tenaga.

"Sekarang beli apa-apa sudah serba mudah, tinggal check out di keranjang kuning saja," kata Tia kepada detikJabar, Rabu, 26 Februari 2025.

Disinggung mengapa membeli pupuk secara online? Tia beralasan membeli pupuk secara online lebih memudahkannya karena tidak harus keluar rumah, apalagi bagi ibu rumah tangga sepertinya yang memiliki banyak pekerjaan rumah. "Supaya enggak capek aja, buat apa ada teknologi kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, apalagi kalau tokonya sudah support online seperti Petrokimia Gresik," ungkap Tia.

"Ya intinya memudahkan sekali buat saya. Buat warga atau petani lainnya juga sama, mereka gak usah jauh-jauh ke kota cari pupuk karena sekarang sudah bisa beli online dan diantarkan sama kurir," tambah Tia.

Selain melalui TikTok, pembelian pupuk secara online ini bisa dilakukan langsung melalui website Petrokimia Gresik, pada tampilan utama tinggal mengklik halaman produk, setelah itu Anda tinggal memilih pupuk apa yang dibutuhkan. Jika Anda mengklik salah satu produk, Anda dapat membaca keterangan langsung manfaat, kegunaan dan kandungan dari pupuk tersebut. Pada menu pembelian Anda bisa membeli produk melalui sejumlah e-commerce yang tersedia, via email atau whatsapp.

Tak hanya Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia lainnya juga melakukan sistem pemasaran secara online seperti Pupuk Kujang. Produk pupuk tersebut juga bisa dibeli di banyak e-commerce yang diinginkan oleh para pembeli.

Mantap! Bawang Merah Cimenyan Diekspor ke Taiwan

Bawang merah Cimenyan diekspor ke luar negeri.Bawang merah Cimenyan diekspor ke luar negeri. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Sebuah video menampilkan dua truk berwarna kuning dengan muatan penuh, masuk ke dalam sebuah kapal angkutan barang di Pelabuhan Merak Banten. Dua truk itu mengangkut bawang merah yang berasal dari Kelompok Tani Tricipta Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan hendak diekspor ke Taiwan.

Ekspor bawang merah ke Ibu Kota Kebun Bunga ini merupakan kali pertama yang dilakukan Kelompok Tani Tricipta Cimenyan. Bukan satu atau dua ton yang dikirim, bawang merah yang ditanam di wilayah Bandung Utara ini dikirim sebanyak 18 ton.

detikJabar berkesempatan berkunjung ke tempat Kelompok Tani Tricipta Cimenyan dan bertemu langsung dengan Ketua Kelompok Tani Tricipta Cimenyan Ujang Margana. Setelah ekspor ke Taiwan, Ujang juga sedang mempersiapkan 3 ton bawang untuk dikirim ke Malaysia dan bawang merah yang akan didistribusikan ke pasar yang ada diseluruh Indonesia.

detikJabar juga meninjau langsung gudang milik Kelompok Tani Tricipta Cimenyan yang digunakan untuk mengeringkan bawang merah. Bawang merah itu disimpan terhampar di gudang tersebut dikeringkan dengan peralatan yang sudah terpasang di dalam gudang itu.

"Ya, (ekspor) 31 Januari 2025, sebanyak 18 ton," kata Ujang saat membuka perbincangan dengan detikJabar di awal Bulan Februari 2025 lalu.

Ujang mengungkapkan, ekspor ini dilakukan bekerjasama dengan kemitraan perseorangan yang ada di Jakarta. Bawang merah yang diekspor ke Taiwan nantinya akan digunakan untuk kebutuhan konsumsi.

"Sebelum ke Taiwan kita pernah kirim ke Malaysia, pas 2022, sekitar 8 ton. Kemarin pakai dua truk, karena tidak masuk kontainer, nah di Pelabuhan Merak dimasukkan ke kontainer," ungkap Ujang.

Ujang menuturkan, bawang merah di Taiwan biasanya menggunakan bawang bombay muda. Bawang merah Cimenyan bisa diekspor ke Taiwan, sebelumnya ada pembeli datang ke tempatnya dan mengatakan jika bawang merah di Cimenyan hampir mirip yang dikonsumsi di Taiwan dan wanginya menyengat.

"Ukurannya sedang ke besar. Nama bawangnya batu ijo dan sudah disertifikasi oleh Balai Sertifikasi Benih. Bawang batu ijo ini sudah lama ada di Cimenyan dan sudah turun temurun, meski pelabelannya batu ijo, tapi kalau orang sini sebutnya bawang batu," tuturnya.

Ujang menyebut, 18 ton bawang yang diekspor ke Taiwan Mencapai Rp570 juta. Menurutnya, nilai jual bawang merah Cimenyan yang diekspor ke Australia memiliki nilai jual tinggi.

"18 ton itu harga Rp32 per kilogram, kalau total Rp570 juta. (Di Indonesia) Angkanya Rp17 ribu per kilogram, beda karena sedang panen raya, istilahnya di pasar harga anjlok dan kebetulan ada permintaan (dari Australia) jadi dikirim," tuturnya.

Ujang menjelaskan, kapasitas produksi bawang merah dari Kelompok Tani Tricipta mencapai 2.000-2.500 ton per musim. Selain diekspor ke luar negeri, bawang merah dari Cimenyan ini juga dikirim ke banyak provinsi di Indonesia.

"Jabodetabek, Sumatera, Aceh, Kalimantan, Balikpapan, Samarinda, IKN hingga Sulawesi," ujarnya.

Menurut Ujang, petani bawang merah di Cimenyan sudah ada sejak lama, namun mulai berorganisasi di tahun 2016 lalu. Setelah dibentuk kelompok tani, penjualan bawang merah ini lebih terfokus dan kelompok tani ini juga mendapat banyak bantuan dari pemerintah.

"Sejak 2016, dulu petaninya individual dan saya buat sebuah kelompok tani namanya Kelompok Tani Tricipta. Akhirnya 2016 itu kita panen raya dan mengundang Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten akhirnya mereka tahu kalau di sini ada bawang merah dan Cimenyan potensi sekali, dulu kan dikenal itu bawang dari Brebes, padahal Cimenyan dikenal sebagai penyangga kebutuhan nasional juga," terangnya.

Untuk jumlah anggota Kelompok Tani Tricipta Cimenyan mencapai 32 orang. Karena permintaan bawang merah kepada kelompok tani ini tinggi, Kelompok Tani Tricipta Cimenyan bermitra dengan tujuh kelompok binaan dan jika ditotalkan seluruh petaninya mencapai 300 orang.

"Dukungan sama dari provinsi dan kabupaten, kita sering pelatihan dan bimtek untuk pengembangan bawang merah ini termasuk kementerian juga sama berkolaborasi. Sejak dulu tanam bawang. Tapi belum terekspose, bahkan dinas juga tahu nya tahun 2016," ujarnya.

Rahasia Jadikan Bawang Merah Berkualitas

Bawang merah Cimenyan diekspor ke luar negeri.Bawang merah Cimenyan diekspor ke luar negeri. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Untuk menghasilkan bawang merah berkualitas dan dapat memenuhi permintaan luar negeri, pupuk menjadi penopang bagi para petani bawang di Cimenyan. Dalam hal pemupukan, Ujang menggunakan produk pupuk dari Pupuk Indonesia Group yakni pupuk yang diproduksi Petrokimia Gresik.

"Pupuk NPK, ZA, SP Petrokimia Gresik," kata Ujang.

Untuk pemupukan kebun bawang merah, Ujang harus menggunakan produk pupuk tersebut. Pihaknya tak menggunakan pupuk subsidi karena jenisnya berbeda.

"Pupuk NPK, ZA, SP, kita gunakan non subsidi, dikarenakan kalau kita pakai yang subsidi seperti urea atau phonska ke bawang itu kurang bagus. Bawang itu bagus gunakan ZA dan SP," tuturnya.

Menurut Ujang, pupuk jenis tersebut cocok untuk memupuk bawang merah agar tidak memiliki kandungan air yang banyak.

"Kalau subsidi itu biasanya buat padi, singkong dan jagung, kalau bawang kan kadar air sudah tinggi, kalau dikasih N nya banyak, nanti banyak kandungan airnya dan bawangnya enggak bisa bertahan lama," turunnya.

Pemkab Bandung Dorong Hasil Pertanian Go Internasional!

Bupati Bandung Dadang Supriatna.Bupati Bandung Dadang Supriatna. Foto: Istimewa

18 ton bawang merah dari Cimenyan yang diekspor ke Taiwan mendapatkan pujian dari Bupati Bandung Dadang Supriatna. Orang nomor satu ini juga menyebut jika produksi bawang merah dari Kabupaten Bandung tidak kalah dengan Brebes.

"Salah satu produk pertanian kita yakni bawang merah dikelola oleh petani di Cimenyan memang hasil produksinya bisa menyaingi Brebes dan bisa melapor. Kami mendukung dan mensupport apalagi ada program ketahanan pangan," kata Dadang kepada detikJabar di pertengahan Bulan Februari 2025.

"Ke depannya kita akan inventarisir mengapa ini bisa ekspor, apakah wilayah sudah terpenuhi kebutuhan bawang merahnya. Tapi produknya jauh bagus dari wilayah lainnya dan bisa diterima luar negeri dan bisa ekspor," tambahnya.

Sebagai wilayah pertanian, Dadang mengklaim inflasi di Kabupaten Bandung sejauh ini masih stabil, sekalipun komoditas pertanian di wialayah lain alami kenaikan, salah satunya komoditas bawang merah.

"Sejauh ini inflasi stabil, kami pemerintah Kabupaten Bandung belum merasa kekurangan hasil produk petani sehingga stabilitas kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dan tidak ada kenaikan yang signifikan. Kalau terjadi kekurangan bahan pangan pemerintah harus hadir berupa subsidi transportasi, tapi kalau bicara sumber daya alam, kabupaten bandung sudah siap secara sumber daya alam dan SDM," ujarnya.

Salah satu keluhan petani dan juga dirasakan Kelompok Tani Tricipta Cimenyan di mana infrastruktur jalan alai kerusakan. Dadang sebut hal itu sudah dipikirkannya. Tak hanya jalan, kebutuhan lain seperti pengairan untuk pertanian juga dipikirkannya.

"Infrastruktur jalan akan kita selesaikan tiga tahun kedepan, ada yang sifatnya jalan umum dan ada juga yang di lahan pertanian. Kita juga akan perhatikan infrastruktur lahan pertanian baik jalan hingga saluran air sehingga ketahanan pangan dalam rangka mewujudkan swasembada pangan yang dicita-citakan Pak Presiden kita siap wujudkan itu," jelasnya.

Selain itu, untuk distribusi pupuk subsidi dari pemerintah masih aman dan Dadang juga memiliki inovasi jika penyaluran pupuk subsidi bisa melalui badan usaha milik desa (BUMDES). "Pupuk ini langsung dari Kementerian atau Pupuk Kujang langsung ke kelompok tani, tidak melalui agen, rencananya ini bisa melalui BUMDES atau koperasi," tambahnya.

Swasembada Pangan Ala Prabowo dan Genjot Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Petani padi di Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten BandungPetani padi di Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung Foto: Wisma Putra/detikJabar

Swasembada pangan jadi program prioritas atau Asta Cita Presiden Prabowo. Sejak dilantik 20 Oktober 2024 lalu, orang nomor satu di Indonesia ini berkomitmen menjadikan peningkatan swasembada pangan dan energi untuk menjawab tantangan global. Khusus pertanian, selain perbaikan saluran irigasi untuk pengairan pertanian pihaknya dengan penyaluran pupuk bersubsidi.

Program swasembada pangan di Indonesia menurutnya, bisa digapai dalam waktu dekat. Prabowo menyebut, paling lambat Indonesia bisa menggapai swasembada pangan pada 2026, tapi Prabowo memastikan paling cepat bisa akhir tahun ini.

"Saya berterima kasih kepada jajaran menteri-menteri yang telah melaporkan kepada saya tahun 2025 lagi tahun 2025 ini kita tidak akan impor beras lagi, tidak akan impor jagung lagi, dan tidak akan impor garam lagi," kata Prabowo dikutip dari detikFinance.

Prabowo mengungkapkan, Indonesia harus bisa memastikan kebutuhan pangan bagi seluruh rakyatnya, sebab di tengah krisis yang terjadi di dunia, banyak negara menahan ekspor komoditas pangannya. Bila di dalam negeri kurang, akan sangat sulit dan mahal sekali untuk melakukan impor.

"Dalam krisis dunia, tidak ada negara yang mengizinkan pangan keluar dari negaranya. Ini sudah hukum sejarah dan kriteria selanjutnya harus bisa menghasilkan terobosan teknologi berarti pengeluaran investasi untuk sumber daya manusia untuk pendidikan untuk sains dan teknologi ini termasuk sesuatu yang vital dan sesuatu yang harus kita jalankan," tegas Prabowo.

Sementara itu Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, kebutuhan pupuk bersubsidi pada 2025 cukup besar, mencapai 9,5 juta ton. Sudaryono optimistis pupuk bisa terdistribusi dengan baik ke petani di seluruh Indonesia.

"Kebutuhan pupuk tahun 2025 itu sudah kami serahkan daftar penerima pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia per Desember 2024. Sehingga per 1 Januari 2025 ini semua pengecer ada pupuknya. Tidak ada masalah untuk distribusi," katanya dikutip dari detikcom.

Demi kelancaran distribusi, Sudaryono memerintahkan jajarannya untuk mengejar para pengecer atau kelompok tani yang bermain dalam penyaluran pupuk subsidi. "Ini harus segera diselesaikan secepatnya," tegas Sudaryono.

Untuk menjawab tantangan swasembada pangan, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh mengatakan, 6,6 juta ton pupuk bersubsidi sudah disalurkan kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia hingga 2024. "Untuk realisasi pupuk bersubsidi, sampai dengan kemarin 26 November sudah mencapai 6,6 juta ton. Ini sudah 87,7 persen dari kontrak kami dengan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia 7,54 juta ton," dikutip dalam laman resminya.

Menurutnya, alokasi pupuk bersubsidi awal tahun 2024 hanya 4,7 juta ton. Kemudian Pemerintah menambah alokasi anggaran untuk produksi pupuk bersubsidi setara 9,5 juta ton pada bulan April. Penambahan ini sebagai upaya pemerintah untuk peningkatan produktivitas pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Tri pun berharap sisa alokasi pupuk bisa dioptimalkan oleh petani sehingga mampu meningkatkan produktivitas di musim tanam ini. Apalagi Pemerintah semakin mempermudah tata cara penebusan pupuk bersubsidi. Petani terdaftar cukup datang ke kios resmi dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Masih ada sisa alokasi, di musim tanam Oktober-Maret silakan petani terdaftar memaksimalkan, karena pupuk sudah tersedia di lapangan," harapnya.

Sementara petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Permentan Nomor 1 Tahun 2024, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektar. Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi sembilan komoditas saja. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

Bagi petani yang memenuhi syarat sebagai penerima pupuk bersubsidi tapi belum terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), Pemerintah juga memberikan kemudahan. Petani tersebut diharapkan segera mendaftarkan diri melalui kelompok tani (poktan) di daerahnya, karena eRDKK bisa direvisi setiap empat bulan sekali di tahun berjalan.

"Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, karena tidak termasuk dalam regulasi, Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusinya melalui pupuk nonsubsidi yang juga bisa didapatkan di kios-kios," ujarnya.

Maksimal Penuhi Kebutuhan Petani

Pupuk Petrokimia GresikPupuk Petrokimia Gresik Foto: Istimewa

Anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik mendukung Asta Cita Swasembada Presiden Prabowo. Pihaknya juga mendukung program, kedaulatan pangan serta pertanian berkelanjutan dengan menandatangani Perjanjian Kerjasama Kemitraan Produksi Pupuk Organik Petroganik Tahun 2025 bersama 73 mitra dari berbagai daerah di Indonesia.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatkan, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 644/kPTS/SR.310/M/11/2024, pada tahun 2025 pemerintah kembali mengalokasikan pupuk organik bersubsidi sebesar 500 ribu ton. Petrokimia Gresik mendapatkan amanah menyalurkan pupuk organik bersubsidi sebesar 447.596 ton ke sembilan provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sebagai bagian dari usaha mendukung Asta Cita Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, program pupuk organik subsidi ini berkontribusi dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Petroganik tidak hanya memperbaiki struktur tanah tetapi juga membantu meningkatkan efektivitas penyerapan nutrisi bagi tanaman sehingga meningkatkan produktivitas pertanian," kata Dwi Satriyo.

Melalui sistem kemitraan ini, pupuk organik bersubsidi memberikan dampak positif tidak hanya kepada petani, tetapi juga pada lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat. Dari sisi lingkungan, pemanfaatan limbah pertanian, peternakan, dan limbah organik lainnya mampu mengurangi pencemaran. Dari sisi sosial-ekonomi, program ini menciptakan lapangan kerja baru, baik di lini produksi, penjualan, maupun logistik, sehingga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Meski diproduksi dengan sistem kemitraan, Petrokimia Gresik memastikan mutu dan kualitas pupuk organik bersubsidi. Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanah dan Pupuk yang telah terakreditasi untuk memastikan produk memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Petrokimia Gresik juga intensif memberikan pendampingan dan pembinaan kepada mitra, mulai dari pengelolaan bahan baku hingga produk akhir. Perubahan SNI pada tahun 2024 menjadi langkah strategis untuk melindungi petani dari produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan kesuburan tanah," tegas Dwi Satriyo.

Seperti diketahui, pemerintah kembali memasukkan pupuk organik ke dalam skema pupuk bersubsidi sejak tahun 2024. Pada tahun tersebut, Petrokimia Gresik menerima penugasan sebesar 381.662 ton dari Pupuk Indonesia (Persero). Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mendukung pemberdayaan petani sekaligus tercapainya swasembada pangan nasional.

Guna mengantisipasi kebutuhan di awal tahun 2025, Petrokimia Gresik telah mengamankan stok sebanyak 76.247 ton. Petrokimia Gresik juga akan bekerja sama dengan 73 mitra produksi yang memiliki total kapasitas produksi 552.200 ton guna memastikan kebutuhan tahun 2025 ini dapat terpenuhi.

"Kami berharap program ini dapat berjalan lebih optimal, memberikan manfaat yang lebih besar bagi para petani dan masyarakat luas. Serta dapat mendukung percepatan swasembada pangan nasional dan mewujudkan pertanian Indonesia yang berkelanjutan," jelas Dwi.

(wip/yum)


Hide Ads