Ramadan menjadi waktu istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan berbagi dengan sesama. Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon turut menyemarakkan bulan penuh berkah ini dengan membagikan 200 porsi takjil setiap hari kepada masyarakat.
Namun, ada hal menarik dari kegiatan ini. Takjil yang dibagikan bukanlah makanan yang dibeli dari luar, melainkan hasil masakan para polisi wanita (polwan) Polresta Cirebon. Setiap sore, halaman Markas Komando Polresta (Makopolresta) Cirebon berubah menjadi dapur besar, tempat para polwan sibuk memasak berbagai menu takjil khas berbuka puasa, seperti kolak pisang, kolang-kaling, dan bubur sumsum.
Di bawah sinar matahari yang mulai meredup, aroma santan dan gula merah menguar di udara. Beberapa polwan terlihat mengupas pisang, sementara yang lain mengaduk santan di dalam panci besar. Meski harus berpanas-panasan, wajah mereka tetap ceria dan bersemangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AKP Sri Nuryati, Kasiwas Polresta Cirebon, menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian polisi kepada masyarakat, terutama mereka yang menjalankan ibadah puasa.
"Kami menyiapkan 200 porsi kolak pisang dan kolang-kaling untuk berbuka puasa hari ini. Takjil ini akan kami bagikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Kami akan berkeliling sambil patroli dan memberikannya kepada siapa pun yang kami temui di jalan," ujar Sri, Kamis (6/3/2025).
Lebih dari sekadar berbagi makanan, kegiatan sebagaimana instruksi Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat. "Kami ingin masyarakat merasa bahwa polisi bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sahabat yang peduli dengan kesejahteraan sosial mereka," tambahnya.
Sebagai seorang Polwan yang juga memiliki peran sebagai ibu rumah tangga, Sri Nuryati mengaku membagi waktu antara tugas polisi dan keluarga bukan hal mudah. Namun, baginya, menjadi pengabdi negara adalah sebuah kebanggaan.
"Ketika bertugas, kami harus fokus. Menjadi seorang polisi adalah kebahagiaan dan kebanggaan bagi keluarga kami," katanya sambil tersenyum.
Ia juga menceritakan, sejak baru menjadi polisi hingga sekarang, ia mengetahui dan siap mengambil risiko apapun ketika memilih menjadi pengabdi negara. Salah satunya mengorbankan waktu bersama keluarga di bulan spesial seperti Ramadan.
"Alhamdulillah anak-anak bangga dan enggak ngerasa keberatan kalau harus saya tinggalkan untuk bertugas," ucapnya sembari mengaduk takjil yang dimasak.
Setelah takjil selesai dimasak dan dikemas dalam wadah plastik, para petugas segera berkeliling untuk membagikannya. Beberapa menggunakan kendaraan patroli, sementara yang lain berjalan kaki menyusuri jalan-jalan sekitar Makopolresta.
Di sepanjang jalan, mereka menemui berbagai kalangan masyarakat, mulai dari pengemudi ojek online, tukang becak, juru parkir, hingga pejalan kaki yang kebetulan melintas sambil membagikan takjil hasil olahannya tersebut.
(orb/orb)