Bunderan Kadipaten Dibongkar, Warga Harap Kurangi Kemacetan

Bunderan Kadipaten Dibongkar, Warga Harap Kurangi Kemacetan

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Selasa, 04 Mar 2025 20:15 WIB
Bunderan Kadipaten Majalengka Dibongkar
Bunderan Kadipaten Majalengka Dibongkar (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Tugu atau Bunderan Kadipaten adalah salah satu ikon Kabupaten Majalengka yang terletak di jalur strategis Bandung-Cirebon. Pada Selasa (4/3/2025), bunderan tersebut dibongkar.

Pembongkaran ini dilakukan karena dianggap sebagai salah satu pemicu kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut, terutama saat volume kendaraan meningkat seperti menjelang arus mudik lebaran.

"Saya kurang paham kapan pastinya pembongkaran ini dimulai, cuma dengar dari masyarakat bahwa Bunderan Kadipaten lagi dibongkar, dan ya, hari ini sepertinya baru dimulai," kata salah seorang warga Haru Tanaka (47) kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haru menyampaikan, masyarakat menyambut baik dengan adanya pembongkaran ini. Itu karena, bunderan tersebut sering menyebabkan kemacetan lalu lintas.

"Ya itu kan efeknya bagus ya buat arus lalu lintas. Karena kan kalau ada bunderan itu, selama ini jadi macet, jalan tersendat," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Pembongkaran ini dianggap sebagai langkah positif untuk memperlancar arus lalu lintas, terutama menjelang puncak mudik. Dengan pembongkaran ini, diharapkan perjalanan di jalur utama Bandung-Cirebon, khususnya di sekitar Kadipaten, bisa lebih tertib dan mengurangi potensi kemacetan yang sering dikeluhkan para pengguna jalan.

"Apalagi sekarang menghadapi arus mudik lebaran, jadi suka puter arah aja (menghindari jalur tersebut). Jadi sekarang mudah-mudahan dengan pembongkaran ini arus lalu lintas Kadipaten atau Bandung-Cerbon bisa lancar kembali," ucapnya.

Bunderan Kadipaten dikenal dengan monumen Kujangnya yang ikonik. Ikon itu juga telah menjadi penanda kawasan ini selama bertahun-tahun. Menurut Haru, bunderan ini sudah ada sekitar delapan hingga sepuluh tahun yang lalu, tepatnya sejak era Bupati Sutrisno.

"Sepengetahuan kami itu waktu Bupati Pak Sutrisno, (sudah ada) sekitar 8 atau 10 tahun kebelakangan, sekitar segituan ya," jelasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads