Pemkab Majalengka memberikan perhatian serius terhadap kasus yang menimpa salah satu warganya, Linda Yuliana (28), yang saat ini menghadapi ancaman hukuman di Ethiopia. Linda diduga dijebak untuk mengirim paket yang ternyata berisi barang terlarang.
Ia kini ditahan oleh pihak kepolisian setempat. Atas hal tersebut, Bupati Majalengka Eman Suherman menegaskan komitmennya untuk membantu menelusuri kasus ini dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Ini masyarakat kita. Saya akan perintahkan Pak Kadis KUKM (Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah) Majalengka untuk menelusuri kasus ini dan perlu mendatangi Kemenlu (Kementerian Luar Negeri)," kata Eman kepada detikJabar, Selasa (4/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eman menyampaikan, pihaknya memiliki tanggungjawab untuk memastikan kasus ini ditindaklanjuti, mengingat Linda adalah warga Majalengka. Pemkab Majalengka juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan dukungan maksimal bagi Linda, agar mendapat pendampingan hukum yang diperlukan di Ethiopia.
"Kami punya kewajiban untuk menelusuri. Karena bagaimanapun, itu warga kita. Apakah benar dia dijebak atau ada kerja sama, itu yang akan kami telusuri. Kami akan buat surat. Karena kalau sudah keluar dari kita, itu tanggungjawab Kemenlu," ujarnya.
Sekedar diketahui, Linda merupakan warga Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, Majalengka. Linda harus berurusan dengan hukum karena diduga dijebak oleh sindikat narkoba.
Belum lama ini, orang tua Linda, Dede Sumiati (66) juga menceritakan, kasus yang menimpa putrinya itu. Kasus ini, kata Dede, bermula saat Linda menerima tugas untuk mengantarkan tas berisi cokelat ke Laos. Padahal di Ethiopia, Linda dijanjikan pekerjaan untuk melebur emas.
"Linda berangkat ke Ethiopia setelah idul adha tahun 2024. Linda di sana hampir 1 minggu nggak kerja, katanya belum ada kerjaan," kata Dede.
Alih-alih bekerja sebagai pelebur emas, Linda malah ditugaskan mengantar cokelat ke Laos. Tanpa curiga, Linda membawa tas tersebut ke bandara.
Namun sayangnya, tugasnya itu diduga jebakan untuk Linda. Dia ditangkap di bandara Ethiopia setelah ditemukan barang terlarang di dalam tasnya, yang awalnya ia yakini berisi cokelat.
"Linda disuruh bawa cokelat sama pegawai hotel, coklat nya ditasin gitu. Linda percaya aja itu tas isi nya coklat. Pas di bandara Ethiopia, tas Linda diperiksa ternyata itu bukan coklat, tapi barang terlarang (diduga paket narkoba)," ujar Dede.
Setelah ditangkap Linda langsung menghubungi keluarga di Majalengka. Dia menangis mengaku dijebak. Dede juga yakin anaknya itu dijebak.
"Linda ditangkap di sana sekitar bulan enam (Juni). Dia langsung menghubungi saya sambil menangis, bilang kalau dia tidak tahu apa-apa dan dijebak. Iya, Linda dijebak di sana, saya yakin anak saya nggak kayak gitu," ungkap Dede.
(mso/mso)