Kisah Ruslan, Lansia Majalengka yang Bertahan Hidup di Tengah Kesulitan

Kisah Ruslan, Lansia Majalengka yang Bertahan Hidup di Tengah Kesulitan

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Senin, 24 Feb 2025 18:30 WIB
Kehidupan Ruslan dan istri di rumah sederhananya.
Kehidupan Ruslan dan istri di rumah sederhananya (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar).
Majalengka -

Di sudut gang yang berada di Blok Kemis, RT/RW 07/01, Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, berdiri sebuah rumah gubuk sederhana yang menjadi tempat tinggal Ruslan. Rumah berdinding kayu dengan lantai tanah itu, menjadi saksi bisu perjuangan hidup pria berusia 75 tahun.

Bersama sang istri, Ruslan menempati rumah ini selama delapan bulan terakhir. Dia hidup di rumah tersebut penuh dengan keterbatasan.

"Saya dan istri sering sakit, jadi sekarang nganggur. Dulu sempat bekerja sebagai buruh genting, tapi karena usia dan penyakit asam urat yang saya derita, sekarang nggak bisa kerja lagi," kata Ruslan saat berbincang dengan detikJabar, Senin (24/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesehariannya dipenuhi dengan keterbatasan. Kondisi kesehatan yang kerap terganggu membuatnya tidak mampu bekerja. Namun untungnya, tetangganya banyak membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup Ruslan.

"Alhamdulillah, tetangga di sini baik-baik. Biaya hidup dibantu sama mereka, dan anak-anak saya juga kadang ngasih meskipun mereka juga punya keluarga masing-masing," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Anak-anak Ruslan kini sudah berumah tangga dan memiliki kehidupan sendiri. Ada yang bekerja sebagai petani, pedagang, dan juga buruh pabrik. Mereka juga berusaha membantu semampunya, tapi keterbatasan ekonomi membuat bantuan dari anak-anak nya tidak datang setiap saat.

"Terkadang saya dan istri harus menahan lapar. Pernah dua hari kami nggak makan karena sakit," ucap Ruslan.

Bahkan untuk listrik pun, Ruslan dan istrinya juga bergantung pada tetangga yang dengan sukarela berbagi aliran listrik. Namun, di tengah kesulitan, Ruslan tetap bersyukur.

"Alhamdulillah, tetangga suka membantu. Kalau sakit atau butuh apa-apa, mereka cepat tanggap. Saya sangat terbantu. Listrik juga dari tetangga, saya nggak punya apa-apa untuk bayar," ujarnya.

Di tengah segala keterbatasan, Ruslan masih berusaha tetap aktif. Ia kini menjadi marbot di musala lingkungannya.

"Paling kalau ada waktu dan tenaga, saya pergi ke musala buat bersih-bersih. Itu yang bisa saya lakukan sekarang," katanya.

Meskipun demikian, Ruslan tetap memiliki harapan. Pada hari ini, ia dan keluarga dikunjungi oleh Wakil Bupati Majalengka Dena Muhamad Ramdhan. Kata Ruslan, rumahnya akan direhab dan ia juga akan mendapat bantuan sosial Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Iya katanya mau dapat bantuan, alhamdulillah,"pungkasnya.

Respons Pemkab Majalengka

Sementara itu, Wakil Bupati Majalengka Dena Muhamad Ramdhan mengaku, sempat bertemu dengan Ruslan. Saat sidak pelayanan publik beberapa waktu lalu, Ruslan cerita tentang kisah hidupnya.

"Ya ini merupakan tindak lanjut saya saat kunjungan ke Mal Pelayanan Publik. Kebetulan saya bertemu dengan Pak Ruslan. Sekarang kami temui langsung ke rumahnya. Jadi pemerintahan sekarang itu respon, action. Ini lah buktinya. Jadi setiap kita mendapatkan keluhan masyarakat, kita langsung bergerak ke bawah melalui Pak Camat, berkoordinasi dengan kepala desa, ngecek kebenarannya," ujar Dena.

"Kita bisa lihat seperti ini keadaannya, memprihatinkan. Air dan listrik juga dikasih oleh tetangga. Di sini pemerintah harus hadir untuk bisa membantu masyarakat yang kurang mampu," sambungnya.

Pemkab Majalengka juga akan memberikan bantuan berupa bansos dan rutilahu. Saat ini, kata Dena, pihaknya tengah mengupayakan bantuan tersebut.

"Tadi saya udah bilang ajukan proposal untuk rehab rumah. Terus ke Kadinsos juga untuk mendapatkan bantuan. Alhamdulillah mau diurus insyaallah bulan Mei (dapat bantuan)," ucap Dena.



Simak Video "Video: Rencana Sinkronisasi Data Tunggal Kesejahteraan Sosial"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads