Bupati Majalengka Eman Suherman mengungkapkan pandangannya tentang proses seleksi Sekda Majalengka yang sedang berlangsung. Dia menegaskan, proses seleksi Sekda berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan dan tanpa campur tangan dari pihak manapun, termasuk dirinya sebagai bupati.
"Kriteria ideal seorang Sekda tentu harus sesuai dengan regulasi yang berlaku. Mereka yang ikut dalam seleksi saat ini sudah memenuhi syarat, terutama dari sisi jenjang karir dan golongan, minimal 4D. Jadi, saya menyerahkan sepenuhnya kepada pansel (panitia seleksi) untuk menentukan yang terbaik," kata Eman saat dihubungi detikJabar, Minggu (23/2/2025).
Eman juga mengapresiasi keempat kandidat yang telah mendaftar sebagai calon Sekda Majalengka. Menurutnya, para calon tersebut adalah putra-putra terbaik Majalengka yang berkeinginan untuk mengabdikan diri dalam posisi strategis tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keempat orang ini adalah orang-orang hebat. Mereka punya keinginan untuk melangkah lebih maju dan mengabdikan diri demi kemajuan Majalengka. Mereka adalah putra terbaik yang siap mendukung kepemimpinan daerah," ujarnya.
Saat ditanya Sekda yang ideal, Eman menyampaikan, tidak ada kriteria khusus untuk Sekda Majalengka nanti. Yang terpenting, lanjut dia, calon Sekda harus memiliki pengetahuan mendalam tentang pemerintahan daerah dan tugas-tugas Sekda yang kompleks.
"Sekda itu kan tugasnya secara umum menyiapkan bahan rumusan untuk pekerjaan pimpinan, mengkoordinasikan OPD dan mendelegasi administrasi terhadap OPD. Mereka harus tahu banyak tentang kegiatan pemerintahan yang lain-lain," jelas dia.
"Untuk itu, mereka harus paham dengan pemerintahan Majalengka, dan harus paham juga bupatinya karena dia menjadi Sekda yang tugasnya tadi," sambungnya.
Menepis anggapan tentang adanya hak prerogatif Bupati dalam menentukan Sekda, Eman menegaskan bahwa seleksi ini bukan proses penunjukan langsung, melainkan melalui mekanisme yang transparan dan diatur oleh pansel.
"Ini bukan hak prerogatif bupati. Kalau itu prerogatif, berarti bisa langsung saya tunjuk. Tapi, dalam seleksi Sekda ini, ada mekanisme yang harus diikuti, yaitu melalui pansel. Jadi, saya akan menerima siapa pun yang direkomendasikan pansel sebagai calon terbaik berdasarkan nilai tertinggi," tegasnya.
Eman juga menekankan pentingnya menghargai proses seleksi yang berlangsung panjang, dan menolak segala bentuk intervensi yang dapat mencederai hasil seleksi tersebut. Oleh karena itu, dia memastikan seleksi Sekda Majalengka berjalan secara profesional, transparan, dan tanpa intervensi.
"Proses seleksi ini harus kita hargai. Jangan sampai setelah panjangnya proses ini, kita tidak menghormati hasilnya. Itu adalah bentuk intervensi, dan saya tidak akan melakukan itu," ujarnya.
Sementara itu, Eman menyampaikan, semua pejabat yang mengikuti seleksi adalah pejabat yang ia hormati dan anggap sebagai orang-orang hebat. "Kita tidak bicara soal orang saya atau bukan. Semua pejabat ini adalah orang-orang hebat, orang-orang saya. Yang menentukan hebat atau tidaknya nanti adalah rekomendasi dari pansel, berdasarkan nilai tertinggi. Beberapa hari ke belakang juga saya sudah mengundang mereka untuk bertemu," pungkasnya.
Adapun tahapan seleksi Sekda Majalengka telah memasuki tes asesmen. Rencananya tes tersebut akan dilaksanakan pada 17-18 Februari 2025, dan uji kompetensi pada 24-25 Februari 2025, serta hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Februari 2025.
Empat orang yang mendaftar seleksi Sekda Majalengka itu diantaranya, Aeron Randi yang menjabat sebagai Pj Sekda Majalengka. Lalu, Sekretaris DPRD Majalengka yang juga sebagai Plt Kadis DKP3 Majalangka Agus Permana, hingga Kadis DPMD Majalengka Andik Sujarwo, dan Camat Palasah Abdul Adjid.
(dir/dir)