Profil dan Visi Misi Dian-Tuti
Dian Rachmat Yanuar
Sebelum terjun ke dunia politik, Dian Rachmat Yanuar merupakan seorang ASN di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kuningan dengan jabatan penting sebagai Seketaris Daerah (Sekda). Pengalaman selama hampir 30 tahun bekerja sebagai abdi negara, menjadikan Dian memahami betul seluk beluk birokrasi dan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kuningan.
Alumnus SMAN 2 Kuningan ini mengawali jenjang pendidikan tingginya di kampus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung (1991), melanjutkan S2 di Universitas 17 Agustus (Untag) Cirebon (2005) kemudian S3 di Universitas Pasundan Bandung (2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karir Dian sebagai Aparatur Sipil Negera diawali tahun 2002 dengan menduduki jabatan Kasubag Tatalaksana pada Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Setda Kuningan. Sempat menduduki jabatan Kabag Humas dan Kabag Perlengkapan Setda Kuningan pada tahun 2005 dan 2008, Dian kemudian dipercaya empat kali menduduki jabatan penting eselon II, yakni sebagai Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (2009), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2011), Kepala Badan Pendapatan Daerah (2013) dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (2016).
Hingga kemudian pada saat kepemimpinan Bupati Kuningan Acep Purnama (Alm), Dian diangkat menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) pada tahun 2018 hingga menjelang pencalonan Pilkada tahun 2024 lalu. Kesetiaan Dian menjalankan tugas sebagai abdi negara selama 20 tahun pun diganjar penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI pada tahun 2016 lalu.
Kesibukan Dian sebagai ASN ternyata tidak membuatnya berhenti untuk berkontribusi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Dian pun tercatat ikut ambil bagian dalam sejumlah organisasi di antaranya sebagai Ketua Korps Alumni KNPI Kabupaten Kuningan, Ketua Dewan Pertimbangan ICMI Kuningan, Ketua GP Ansor Kuningan dan hingga sekarang sebagai Sekretaris Dewan Pakar MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Kuningan.
Pengalamannya sebagai pejabat daerah serta dorongan kuat untuk membangun Kuningan semakin maju membulatkan tekad Dian maju di Pilkada Kuningan 2024 lalu. Bersama Tuti Andriani yang merupakan adik kandung dari mendiang Bupati Kuningan Acep Purnama dengan dukungan delapan partai politik ternyata berhasil menarik simpati warga Kuningan mendukungnya hingga menjadi pemenang dengan perolehan suara 38,24 persen.
Tuti Andriani
Lahir di Kuningan 3 Desember 1966, Tuti Andriani yang merupakan adik kandung dari mendiang Bupati Kuningan Acep Purnama selama ini banyak dikenal sebagai salah satu pejabat notaris ternama di Kabupaten Kuningan. Tuti yang juga alumni SMAN 2 Kuningan, mengenyam pendidikan tinggi di Unpad (1993) dan melanjutkan pendidikan spesialis Kenotariatan di Sekolah Tinggi Hukum Bandung (1998) lalu melanjutkan S2 di Universitas Jaya Baya Jakarta (2019).
Tuti yang selama ini bekerja sebagai notaris, terbilang baru di dunia politik. Riwayat organisasi Tuti pun lebih banyak berhubungan dengan kenotariatan di antaranya beberapa kali menjabat Ketua Pengda Ikatan Notaris Indonesia Kabupaten Kuningan dan di pusat.
Tekad Tuti melanjutkan pembangunan Kabupaten Kuningan sepeninggal sang kakak Acep Purnama yang meninggal sebelum pelaksanaan Pilkada, menjadi alasan kuat dirinya mengajukan diri mendampingi Dian Rachmat Yanuar pada Pilkada Kuningan 2024 lalu.
Visi Misi Dian-Tuti
Pada masa kampanye terdahulu, pasangan Dian-Tuti menjanjikan sejumlah program untuk kemajuan Kabupaten Kuningan ke depan dengan visi "Kuningan Melesat" yang merupakan kepanjangan dari Kuningan Maju, Empowering, Lestari, Agamis dan Tangguh.
• MAJU : Perekonomian Tumbuh dan berkembang dengan LPE tinggi dan pesatnya sumbangan PDRB sektor pertanian dan jasa pariwisata;
• EMPOWERING : Sistem administrasi publik dan pembangunan sosial berlangsung dalam iklim yang memberdayakan, memberikan ruang kreasi, inovasi dan kemandirian luas bagi masyarakat;
• LESTARI : Pembangunan sosial dan fisik berlangsung dalam bingkai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan berdasarkan prinsip konservasi;
• AGAMIS : Pendekatan dan ruh penyelenggaraan pembangunan dilandaskan pada nilai dan norma agamis yang telah mengakar kuat dalam sejarah kehidupan masyarakat Kuningan;
• TANGGUH : Kuningan tumbuh kembang dengan lompatan yang menempatkan angka-angka indikator kunci Pembangunan (IPM, IDB, IK, IP, AHH) berada di jajaran atas Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.
Adapun misi mereka tertuang dalam enam program yakni, percepatan reformasi birokrasi yang berintegritas dan professional melalui pemerintahan modern dan melayani, peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah berbasis pariwisata, pertanian, perdagangan dan jasa yang maju dengan pemanfaatan sumberdaya lokal, membangun daya kreasi, inovasi, dan produktivitas masyarakat berbasis pemberdayaan (Empowering), menjaga komitmen kelestarian sumberdaya alam, daerah tangkapan air dan mengurangi emisi lingkungan, penerapan nilai-nilai agamis dalam kehidupan berbudaya dan bermasyarakat serta pembangunan yang tangguh dengan orientasi pada layanan Pendidikan, Kesehatan, infrastruktur untuk penguatan ketahan dan modal sosial.
Pasangan Dian-Tuti pun telah menyusun program prioritas yang akan dikerjakan pada 100 hari pertama kerja mereka nanti. Yang pertama adalah perbaikan jalan rusak sepanjang 100 kilometer di wilayah strategis seperti jalur penghubung desa-kota dan sentra ekonomi.
Prioritas kedua adalah menuntaskan tunggakan TPP ASN Kuningan tahun 2024 dan 2025 yang sempat tertunda akan dibayarkan tepat waktu dan program selanjutnya di bidang pertanian dan ketahanan pangan adalh pemenuhan kebutuhan benih bagi petani dan perbaikan irigasi. Program ini diberi nama Bernas yaitu Benih dan Irigasi untuk Rakyat Meningkatkan Produktivitas, dimana petani akan diberikan benih unggul genjah untuk 1.000 hektare.
Kemudian program Satu Jam Saja (One Hour Service) untuk pelayanan administrasi kependudukan. Dalam program ini masyarakat tak perlu lagi antre lama untuk mendapatkan pelayanan Adminduk seperti KTP, KK, Akta Kelahiran hingga perizinan usaha bisa selesai dalam waktu satu jam saja.
Bang Pupuk adalah program prioritas kerja 100 hari pasangan Dian-Tuti selanjutnya. Bang Pupuk merupakan kepanjangan dari Bantuan Gapoktan untuk Penebusan Pupuk dan Pembelian pH Meter Tanah.
Selanjutnya ada PNS berintegritas, Gema Sadulur yaitu penanganan dan pemberdayaan masyarakat miskin serta bantuan aksesibilitas Lansia. Ada juga program UMKM Melesat, Sekolahku Keren yang akan menangani rehab ruang kelas, melanjutkan Mulok Gunung Ciremai dan program English for SMP Student.
Program ke 11 adalah Ngopi Pagi alias Ngobrol Bareng Bupati untuk Gali Informasi. Ini merupakan sesi interaktif antara bupati dengan masyarakat desa dan stakeholder untuk menyerap aspirasi dan umpan balik terhadap layanan pemerintah.
Untuk mengurangi angka pengangguran, Dian-Tuti punya program Bursa Talenta. Yaitu Job Fair yang akan membuka 1.000 lowongan pekerjaan untuk warga Kuningan yang sedang mencari kerja.
Selanjutnya Sapuku, adalah program berikutnya dalam hal penanganan masalah sampah. Di bidang kesehatan ada program Medigital yang akan menangani pelayanan kesehatan secara digital, daftar rumah sakit tanpa antre hingga pemberian BPJS gratis untuk Bumil, Anak dan Lansia.
Si Dewi Bangun Pagi adalah program selanjutnya. Program ini merupakan upaya pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mengembangkan pariwisata yang bersinergi.
Program selanjutnya ada Insentif Guru Ngaji dan juga pemasangan 100 sambungan air gratis untuk warga miskin. Program KUSAPPA untuk perlindungan perempuan dan anak, Pasukan Paus alias Penebaran 100.000 benih ikan di perairan umum dan sekitarnya serta program terakhir di bidang IT ada Kuda Kami Melesat yakni pengelolaan Satu Data Terintegrasi dan Pengamanan Website Perangkat Daerah dari Gangguan Hacker.
Simak Video "Video Keluhan Warga soal Kabel Semrawut di Kuningan"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)