Kisah Uda dan Kesetiaannya dengan Sepatu Rusak

Kota Cirebon

Kisah Uda dan Kesetiaannya dengan Sepatu Rusak

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Rabu, 19 Feb 2025 10:00 WIB
Uda di lapak sol sepatunya di Jalan Rajawali Kota Cirebon
Uda di lapak sol sepatunya di Jalan Rajawali Kota Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Terik panas matahari dan hembusan debu jalanan menjadi teman sehari-hari bagi Uda. Siang itu di sekitar Jalan Rajawali Raya, Kota Cirebon, Uda duduk di tikar putih dengan atap terpal yang di bangun menggunakan bambu, di depannya deretan sepatu dan sandal bekas yang dijual Uda.

Di usianya yang sudah mencapai 70 tahun, Uda masih tetap setia untuk menjadi tukang sol sepatu. Uda sendiri sudah menjadi tukang sol sejak tahun 2000-an.

Kala itu, semenjak pulang merantau dari Jakarta, Uda melihat tukang-tukang sol sepatu yang selalu ramai didatangi orang. Akhirnya, daripada menganggur, Uda memutuskan untuk mulai mempelajari cara memperbaiki sepatu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asalnya dari Padang, Sumatera Barat, terus merantau ke Jakarta dagang cabai di pasar Induk, sampai punya istri di sana. Pulang ke Cirebon karena istri orang Cirebon, lalu mulai buka usaha ini (sol sepatu), dari pada nganggur," tutur Uda, Selasa (18/2/2024).

Mulanya, Uda menjadi tukang sol sepatu dengan cara berkeliling Kota Cirebon. Namun, karena faktor usia, sejak 5 tahun terakhir, Uda memutuskan untuk membuka lapaknya di lokasinya yang sekarang. Selain membuka jasa perbaikan sepatu dan sandal yang rusak, Uda juga menjual berbagai macam sepatu bekas.

ADVERTISEMENT

Menurut Uda, awalnya sepatu yang dijual tersebut merupakan sepatu rusak yang sudah tidak lagi terpakai. Sepatu rusak tersebut, Uda dapatkan dari para pengepul barang bekas. Lalu, oleh Uda, sepatu yang rusak tersebut diperbaiki dan dijual kembali dengan harga yang lebih terjangkau.

"Sebelum mangkal, awalnya keliling dari sini sampai daerah sampai mentok laut di Kesunean, Cangkol, terus balik lagi. Untuk sepatu yang dijual itu dapatnya dari tukang rongsok, terus sama saya benerin lalu dijual lagi," tutur Uda.

Uda di lapak sol sepatunya di Jalan Rajawali Kota CirebonUda di lapak sol sepatunya di Jalan Rajawali Kota Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Menurut Uda, dulu usaha sol sepatunya ramai didatangi orang. Dalam sehari, Uda bisa mendapatkan omzet sekitar ratusan ribu rupiah. Namun, itu dulu, sekarang usaha sol sepatu Uda sepi peminat. Uda sendiri tidak mengetahui secara pasti apa penyebab usaha sol sepatunya kurang diminati.

"Dulu sehari bisa sampai Rp 150.000 - Rp 200.000, zaman itu gede segitu. Cuman nggak tahu kenapa sejak 6 bulan terakhir itu sepi, sehari Rp 100.000 saja nggak dapat sama sekali, paling sehari dapatnya Rp 20.000," tutur Uda.

Lapak sol sepatu Uda, buka dari pukul 06.30 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Meskipun penghasilan dari menjadi tukang sol tidak menentu, ditambah dengan usia yang sudah tidak lagi muda, tapi Uda masih akan tetap semangat untuk membuka lapak sol sepatu.

Uda tidak ingin di usia tuanya, ia habiskan hanya untuk berdiam diri di rumah. Uda hanya berharap, semoga selalu diberikan kesehatan dan lapaknya ramai didatangi orang lagi.

"Sayakan masih pengen jajan masih pengen makan, kalau di rumah saja malah tambah pusing. Harapannya nggak muluk-muluk, cuman bisa ramai lagi, sehat, dapat rezeki cukup buat di rumah. Anaknya 5, tapi sudah pada merantau, tinggal 1 yang masih di rumah," pungkas Uda.




(dir/dir)


Hide Ads