Pantai LA di Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu semakin sepi. Sejumlah warung makan dan fasilitas umum pun tampak rusak. Termasuk satu musala yang berada tepat di bibir pantai.
Satu bangunan dengan kubah stainless steel di atapnya terlihat lapuk. Hijau warna catnya memudar tergerus oleh hantaman ombak. Bahkan, tempat wudhu dan toilet di samping musala telah hancur.
Tidak jarang air laut pun menggenang di lantainya. Apalagi ketika ombak besar melanda wilayah laut Eretan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musala Nur Hidayah yang dibangun tahun 2010 itu menyimpan sejuta kenangan. Tidak sedikit pengguna jalan yang mampir di musala pinggir pantai itu untuk sekadar beribadah atau beristirahat di tengah hiruk pikuknya jalur Pantura Indramayu.
"Ini dibangun oleh yayasan, dulu waktu 2010 di sini masih ramai. Tamu yang di jalan itu banyak yang numpang salat, istirahat. Apalagi pada saat mudikkan," kata Junaedi (50) saat ditemui detikJabar, Jumat (14/2/2025).
Seiring berkurangnya pengunjung, musala Nur Hidayah tetap berdiri kokoh menjadi tempat yang nyaman bagi mereka yang singgah. Namun, setelah datang musibah ombak besar di tahun 2021 merusak bagian-bagian musala.
"2021 itu mulai rusak, sampai tahun 2023 itu nggak ada perbaikan lebih paling ngecat," katanya.
Kendati begitu, Junaedi sebagai pedagang yang juga rutin merawat musala itu tetap berusaha memperbaiki kerusakan kecil di musala. Termasuk membersihkan genangan air di lantai hingga saluran air pam yang putus dihantam ombak.
"Setahun sekali pasti, cuma tergantung cuaca," ujarnya.
Dedikasi dan kepedulian Junaedi terhadap musala tak pernah surut. Bahkan ia menjamin musala itu tetap bisa digunakan untuk beribadah maupun istirahat.
Upaya itu dilakukan demi memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan yang sengaja mampir ke Pantai LA.
"Yang bersihkan itu saya, kalau pipanya patah kan nanti nggak ada buat air wudhu nya," ucapnya.
"Masih ada aja yang datang yang mampir," pungkasnya.
(dir/dir)