Anemia masih menjadi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama di kalangan remaja putri. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, sebanyak 30 persen atau 1.440 remaja putri di wilayah tersebut mengalami anemia.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr. Hj. Neneng Hasanah, pada Selasa (11/2/2025).
"Dari total 98 ribu remaja putri di Kabupaten Cirebon, kami mengambil sampel dari sasaran kelas 7 sampai 10 sebanyak 4.800 remaja putri. Hasilnya, sekitar 30 persen di antaranya mengalami anemia," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ganasnya Minuman 'Pencabut Nyawa' di Cianjur |
Sekadar diketahui anemia adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Neneng menjelaskan bahwa anemia pada remaja putri bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya asupan zat besi, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
"Gejala anemia pada remaja putri meliputi tubuh mudah lemas, pingsan, menurunnya daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terkena penyakit infeksi, serta berkurangnya konsentrasi belajar di kelas yang dapat memengaruhi prestasi akademik mereka," jelasnya.
Selain itu, anemia juga berdampak pada kebugaran dan produktivitas kerja di kemudian hari. Menurut Neneng, anemia tidak hanya berdampak pada kondisi kesehatan saat ini, tetapi juga berisiko berlanjut hingga masa kehamilan. Remaja putri yang mengalami anemia berpotensi lebih tinggi menjadi ibu hamil dengan kondisi yang sama.
"Ibu hamil yang anemia berisiko mengalami komplikasi serius seperti pendarahan, kelahiran prematur, hingga melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Bahkan, dalam kasus tertentu, anemia juga bisa meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi," paparnya.
Cegah dengan Pola Makan Sehat
Untuk mencegah anemia, Neneng menekankan pentingnya pola makan sehat yang kaya akan zat besi dan nutrisi lainnya.
"Remaja putri harus makan teratur dan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi, seperti daging merah, hati ayam, sayuran hijau, dan kacang-kacangan," sarannya.
Selain itu, ia juga menyarankan agar remaja putri rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setidaknya sekali dalam seminggu, serta memperbanyak asupan buah dan sayuran hingga lima porsi per hari untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh.
"Namun, ada hal yang perlu dihindari. Jangan minum teh, kopi, atau susu bersamaan dengan makanan kaya zat besi karena dapat menghambat penyerapannya," tambahnya.
Mengenai pola makan, Neneng tidak melarang konsumsi junk food atau makanan cepat saji, tetapi mengingatkan agar tidak berlebihan.
"Boleh makan junk food yang tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, tapi jangan terlalu sering. Dalam seminggu cukup sekali, selebihnya pilih makanan sehat dan bergizi," tutupnya.
(dir/dir)