Kawasan Pasar Kalitanjung Cirebon menyimpan cerita sejarah. Di kawasan itu, terdapat petilasa makam tokoh bersejarah bernama Pangeran Arya Kusuma.
Lokasi petilasan itu berada di belakang Pasar Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Sebuah gerbang berwarna merah yang diapit deretan lapak pedangang jadi pintu masuk menuju ke petilasan.
Petilasan makam Pangeran Arya Kusuma berada di area dalam. Sebuah bangunan yang menyatu dengan beringin tua dengan daun rimbun yang hampir menutupi atap petilasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak ada 3 petilasan makam yang ada di bawah pohon beringin, dengan salah satu petilasan berukuran kecil. Di bagian tembok depannya terlihat prasasti bertuliskan Pangeran Arya Kusuma.
![]() |
Di sekeliling petilasan, terdapat juga makam penduduk sekitar yang sudah meninggal. Di bagian belakangnya, terhubung langsung dengan aliran sungai Suba.
Juru kunci petilasan makam Pangeran Arya Kusuma, Kartono (83) memaparkan, dulunya, petilasan Pangeran Arya Kusuma berada di dekat Jalan Raya Kalitanjung. Namun, semenjak ada pelebaran jalan, petilasan Pangeran Arya Kusuma dipindahkan ke deket aliran Sungai Suba.
Pada saat pemindahan tersebut, lanjut Kartono, ditemukan sebuah kendi yang menjadi tanda bahwa Pangeran Arya Kusuma pernah singgah dan tinggal di Kalitanjung.
"Dulunya petilasan Arya Kusuma ada di dekat jalan, tapi sekitar tahun 1970-an, ada pelebaran jalan, makamnya di geser ke dekat sungai, pas itu ditemukan juga kendi yang dibuat dari tanah tuh, jadi orang sini nyebutnya petilasan atau tempat singgah," tutur Kartono, Minggu (19/1/2025).
Kartono sendiri tidak mengetahui secara pasti siapa sosok dari Pangeran Arya Kusuma. Namun, menurut cerita turun temurun yang didengar Kartono, Pangeran Arya Kusuma merupakan seorang pangeran yang berasal dari Palembang yang datang ke Cirebon untuk menyebarkan agama Islam.
Sesampainya di Cirebon, Pangeran Arya Kusuma dinikahkan dengan dengan cucu Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon.
"Sekitar abad ke 15, Pangeran Arya Kusuma itu datang ke sini, buat dakwah nyebar agama Islam. Terus dinikahkan sama cucunya Mbah Kuwu Cirebon yang perempuan, yang nikahinnya juga Sunan Gunung Jati," tutur Kartono.
Menurut Kartono, dulu, saat lokasinya di dekat jalan, masih banyak orang yang berziarah ke petilasan Pangeran Arya Kusuma. Namun, semenjak dipindah, petilasan Pangeran Arya Kusuma sudah jarang untuk datangi.
"Sekarang sudah jarang, paling sekarang kalau ada penduduk sekitar yang meninggal itu dimakamkannya di situ," pungkas Kartono.
(dir/dir)