Terbentuknya Kabupaten Majalengka ada beberapa versi. Ada yang menceritakan berawal dari kisah legenda Nyai Rambut Kasih tentang langkanya buah Maja. Nama Majalengka sendiri diambil dari dua suku kata 'Maja' dan 'Langka'.
Namun ada juga versi lain berdirinya daerah berjuluk 'Kota Angin' itu. Daerah tersebut dulunya bernama Kabupaten Madja (Maja).
"Memang ada banyak versi. Namun kelahiran Kabupaten Madja mah dari data Belanda," kata penikmat sejarah sekaligus Ketua Group Madjalengka Baheula (Grumala) Nana Rohmana atau Naro belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Naro, Kabupaten Madja berdiri pada 5 Januari 1819. Pusat pemerintahannya berada di wilayah yang saat ini menjadi Kecamatan Maja.
"Terbentuknya Kabupaten Majalengka secara administratif memang sejak tahun 1819 sudah ada, namun saat itu bernama Kabupaten Madja tanggal 5 Januari 1819, kedudukan (pemerintahan) nya di Kecamatan Maja sekarang. Bupati (pertama) nya Raden Tumenggung Dendanegara dari 1819-1839," ujar dia.
Pada saat itu juga kantor pemerintah Kabupaten Madja berdiri gagah di wilayah tersebut. Namun saat ini bekas lokasi Pendopo Kabupaten Madja telah menjadi sarana umum seperti kantor, puskesmas dan sekolah.
"Dulu di sekitar kantor kecamatan dan SMA Maja pernah ada Pendopo Kabupaten Maja. Sekitar tahun 1950/60-an bangunan eks Pendopo Kabupaten Maja sudah tidak ada. Kemudian di tempat tersebut berdiri beberapa bangunan di antaranya Puskesmas, SMA Negeri Maja dan Kantor Kecamatan Maja," jelas dia.
Di sisi lain, kata Naro, Kabupaten Madja memiliki luas wilayah yang tak beda jauh dari Majalengka saat ini. Namun dulunya Palimanan (Cirebon) masuk wilayah Kabupaten Madja.
"Wilayah nya sama dengan Kabupaten Majalengka. Cuma Kabupaten Maja sampe ke Palimanan, tapi Jatitujuh masuk wilayah Indranayu," ucapnya.
Adapun tulang punggung perekonomian warga setempat dulunya adalah hasil pertanian. Dulunya Majalengka sebagai salah satu pusat komoditas kopi, padi hingga sayur-sayuran.
"Kebanyakan profesi warga nya petani. Karena dulu komoditas unggulan Majalengka adalah padi, sayur, palawija, kopi, kapol, dan rempah-rempah," katanya.
"Sebagai wilayah yang bermata pencaharian pertanian dan perkebunan Bupati RT Denda negara membangun beberapa fasilitas sarana pengairan atau irigasi, dan mengangkat para pejabat irigasi diantaranya Anggadikrama. Kemudian jalan yang melewati pasar lama yang tembus ke daerah Padahanten dan Sukahaji konon dibangun pada masa Bupati RT Dendanegara," tambahnya.
Sementara itu, bergantinya nama Kabupaten Madja menjadi Majalengka pada 11 Februari 1840. Pusat pemerintahannya pun pindah ke wilayah Majalengka kota hingga saat ini.
(dir/dir)