Harapan Muncul di Tengah Bayang-bayang Keputusasan Akibat Banjir Rob

Harapan Muncul di Tengah Bayang-bayang Keputusasan Akibat Banjir Rob

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Selasa, 14 Jan 2025 17:00 WIB
Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf mengunjungi pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu
Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf mengunjungi pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Menyerah sempat terbesit dalam benak Watoha. Pria asal Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu itu nyaris patah semangat kala bencana alam menimpa rumahnya.

Cerita itu terjadi saat menjelang pergantian tahun 2023 lalu. Watoha, istri dan anak cucunya yang tengah lelap tertidur tiba-tiba dikejutkan oleh genangan air di dalam rumahnya.

Bukan hanya itu, Watoha yang sudah terjaga pun mendengar gemuruh hantaman gelombang besar dari bagian belakang rumahnya. Ia pun lantas membangunkan semua keluarganya untuk segera mengamankan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya sekitar 2 tahun lalu. Terus bangun...bangun, cepat pada ngungsi. Sudah saya aja yang di sini nunggu perabotan rumah. Bagian dapurnya jebol, bahkan sampai motor dan lainnya sudah berserakan," kata Watoha menceritakan gelombang besar yang menerjang rumahnya, Selasa (14/1/2025).

Gelombang itu datang saat menjelang waktu Salat Subuh. Sejumlah perabotan rumah tangga pun berserakan tersapu air laut yang berada tepat di belakang rumahnya.

ADVERTISEMENT

Usai banjir mulai surut dan gelombang pun mulai mereda. Watoha mengaku tetap berjaga di rumahnya meski dalam kondisi berserakan. Istri, anak dan cucunya sementara diungsikan ke kediaman mertuanya yang lebih tinggi.

"Ya ngungsi sekitar 3 hari lah. Sambil beres-beres rumah yang kotor dan berantakan," katanya.

Kendati pun sudah kembali dibenahi, rumah yang menjadi saksi perjalanan rumah tangganya bersama Tarkem, tak lagi terasa nyaman. Rumah berukuran 5 meter persegi itu pun meminta biaya besar untuk perbaikan.

"Ya parah, bagian atasnya rusak, di belakangnya jebol. Tapi ya gimana lagi cuma itu tempat yang bisa digunakan untuk keluarga," ujarnya.

Bukan hanya ombak besar, banjir rob yang rutin melanda di permukiman itu pun sempat membuat Watoha patah semangat. Bahkan ia berpikir untuk pindah dari tempat tersebut namun terkendala modal.

Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf mengunjungi pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten IndramayuMenteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf mengunjungi pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Hingga pada setahun yang lalu, Tarkem yang biasanya hanya membantu suami yang bekerja sebagai nelayan itu harus melepaskan kebiasaannya. Ia lalu nekat berangkat ke luar negeri demi menutupi kebutuhan.

"Enam bulan sih ada, istri berangkat ke Arab tah apa. Alhamdulillah beberapa gajinya dipakai buat renovasi rumah," ucapnya.

Watoha tidak menyangka, tak lama setelah membenahi rumahnya yang rusak. Ia pun kemudian ditawarkan rumah gratis dari program Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat oleh Kemensos, Pemda Indramayu, Baznas dan Habitat for humanity.

"Tiba-tiba diminta KK (Kartu Keluarga). Awalnya nggak menyangka mau ada rumah gratis ini," kata Watoha saat melihat rumahnya di Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat.

Dalam kunjungannya, Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf menyebut Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat sebagai tempat relokasi bagi warga terdampak banjir rob ini disediakan 93 unit rumah. Bahkan perumahan di atas luas tanah satu hektare itu pun dilengkapi sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial.

"93 unit rumah untuk para nelayan yang siap direlokasi. Dilengkapi taman untuk lansia, taman untuk anak-anak kemudian tempat pemberdayaan UMKM dan juga Z corner," ujar Mensos RI Saifullah Yusuf usai melakukan monitoring.

Program ini dikatakan Mensos akan menjadi pilot projects. Sebab, beberapa daerah sudah mengantre untuk mendapatkan program tersebut.

"Karena Indramayu sudah siap bermitra. Dari sekian kabupaten kota itu yang siap Indramayu karena lahannya sudah siap," ujarnya.

Mensos RI targetkan pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat ini akan selesai pada Januari 2025 ini.

"Mudah-mudahan Januari ini sudah selesai ya kita upayakan karena cuaca saat ini sehingga ada penundaan. Targetnya Januari ini," tegasnya.

(yum/yum)


Hide Ads