Keresahan Warga Ambulu Cirebon Dihantam Rob Saban Hari

Keresahan Warga Ambulu Cirebon Dihantam Rob Saban Hari

Dev - detikJabar
Jumat, 10 Jan 2025 20:30 WIB
Kondisi warga Desa Ambulu saat banjir rob
Kondisi warga Desa Ambulu saat banjir rob. Foto: Devteo Mahardika/detikJabar
Cirebon -

Warga Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, terus dihantui banjir rob yang datang hampir setiap hari. Fenomena ini bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga merusak bangunan dan barang-barang milik warga.

Tohir (49), salah satu warga Desa Ambulu, mengungkapkan keresahannya atas banjir yang sudah berlangsung selama sepekan di awal tahun 2025.

"Banjir rob ini udah tujuh hari, benar-benar bikin repot kalau udah banjir begini," katanya kepada detikJabar, Jumat (10/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tohir, yang tinggal bersama enam anggota keluarganya dalam satu rumah, mengaku harus berjibaku menyelamatkan barang-barang berharga agar tidak terendam air.

"Barang-barang kayak kulkas sama elektronik lainnya hampir setiap hari harus disimpan ke tempat yang lebih tinggi supaya nggak rusak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Banjir rob yang terjadi setiap tahun ini membuat Tohir dan keluarganya merasa tidak nyaman. Aktivitas sehari-hari terganggu, dan mereka harus terus waspada terhadap barang-barang yang berisiko rusak.

Kondisi ini membuat warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi banjir yang terus berulang. Salah satu solusi yang diusulkan Tohir adalah peninggian tanggul di sekitar muara yang menjadi penyebab utama air meluap ke pemukiman.

"Harapannya pengen senderan muara ditinggikan supaya tidak terus-terusan terjadi banjir," ungkapnya.

Desa Ambulu memang dikenal sebagai salah satu daerah pesisir yang sering terkena dampak banjir rob. Dengan banyaknya warga yang terdampak, persoalan ini menjadi isu mendesak yang membutuhkan perhatian lebih dari pihak terkait.

Kehidupan sehari-hari keluarga Tohir yang terdiri dari enam orang dalam dua kartu keluarga menjadi salah satu contoh nyata dampak banjir rob. Tidak hanya barang-barang elektronik yang harus terus diselamatkan, tetapi juga kenyamanan dan rutinitas mereka ikut terganggu.

Sementara itu, Kepala Desa Ambulu, Sunaji menyebut, banjir rob kali ini adalah yang terbesar selama ia menjabat. Ia mengungkapkan bahwa banjir telah merendam 1.100 dari 1.700 rumah di Desa Ambulu dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter di pemukiman warga dan 15 sentimeter di jalan utama desa.

"Ini adalah banjir rob terbesar yang pernah terjadi di Desa Ambulu. Dampaknya sangat besar, terutama pada aktivitas warga dan tambak ikan," ujar Sunaji.

Kerusakan terbesar dirasakan oleh para petambak ikan. Dari total 900 hektare tambak yang ada di desa, lebih dari 60 persen tanggulnya jebol, membuat lahan tambak tak lagi bisa digunakan. Banjir ini memaksa warga yang bergantung pada tambak untuk menghentikan operasional mereka.

"Mata pencaharian utama warga kami adalah sebagai petambak ikan dan nelayan. Dari 9.000 jiwa, sekitar 50 persen adalah petambak dan nelayan. Jika tambak-tambak ini tak segera diperbaiki, mereka akan kehilangan penghasilan," tambahnya.

Sunaji menegaskan, bahwa pemerintah desa telah meminta langkah konkret dari pemerintah daerah maupun pusat. Hingga saat ini, belum ada intervensi nyata yang diberikan untuk mengatasi kerusakan tanggul tambak maupun membantu masyarakat yang terdampak banjir.

"Kami berharap ada tindakan segera dari pemerintah. Kerusakan ini tidak bisa ditangani oleh masyarakat saja. Perlu ada bantuan teknis dan finansial untuk memperbaiki tambak dan infrastruktur desa," tuturnya.

Banjir rob yang terus berulang dan semakin parah ini menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat Desa Ambulu. Selain merendam tambak, banjir juga mempersulit aktivitas warga, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga kehidupan sehari-hari.

"Tanpa perhatian dan bantuan pemerintah, desa pesisir ini terancam kehilangan identitasnya sebagai sentra perikanan dan tambak ikan di Kabupaten Cirebon," pungkasnya.

(sud/sud)


Hide Ads