Bahagia Elis Kini Tak Lagi Tinggal di Kandang Ayam

Kabupaten Majalengka

Bahagia Elis Kini Tak Lagi Tinggal di Kandang Ayam

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Jumat, 27 Des 2024 21:00 WIB
Warga Majalengka Tak Lagi Tinggal di Bekas Kandang Ayam
Warga Majalengka Tak Lagi Tinggal di Bekas Kandang Ayam. (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Elis Lisnawati (30) kini bisa tertidur nyenyak. Warga Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka tersebut, sudah tak khawatir lagi menjalani kehidupan.

Pasalnya, di rumah sebelumnya Elis terus dihantui rasa takut. Gangguan hewan-hewan liar seperti ular dan lain sebagainya kerap meneror keluarga Elis.

Itu karena, Elis bersama delapan orang keluarganya terpaksa tinggal di bekas kandang ayam selama 4 tahun gegara terjerat hutang-piutang. Bangunan seluas 6x8 meter dengan dinding potongan bambu yang telah rapuh serta lantai tanah menjadi saksi bisu perjuangan Elis dan keluarga dalam menjalani kerasnya kehidupan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kisah pahit itu kini tinggal cerita bagi Elis dan keluarga. Elis yang sebelumnya tinggal di bekas kandang ayam akhirnya kembali menempati rumah layak. Kehidupan layak itu bisa Elis nikmati setelah Bupati Majalengka terpilih Eman Suherman serta berbagai pihak turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan Elis dan keluarga.

"Alhamdulillah udah nggak khawatir lagi karena rumahnya udah layak ditempati. Tidur juga jadi tenang, terus nggak takut lagi ada cerita ular masuk rumah kayak gitu," kata Elis saat diwawancarai detikJabar, Jumat (27/12/2024).

ADVERTISEMENT

Selain tempat tinggal, permasalahan hutang Elis juga terselesaikan. Pasalnya rumah yang dulunya disita oleh pemberi hutang, kembali ke pelukan Elis. Namun setelah kembali, Elis menjual rumah tersebut dengan harga Rp95 juta untuk membayar hutang dan membeli rumah bangunan permanen yang masih berada di Girimulya.

"Alhamdulillah sekarang mah sudah bisa punya yang layak, tentu saya banyak mengucapkan banyak terimakasih terutama pada Pak Bupati (Eman Suherman), dan Pak Camat serta tokoh-tokoh yang terlibat membantu saya karena permasalahan saya bisa beres. Terus juga terimakasih kepada Pak Guru (warga Girimulya) karena telah menjual rumahnya dengan harga terjangkau," jelas Elis.

"Jadi rumah yang lama atau yang disita itu setelah kembali ke tangan saya, langsung saya jual Rp95 juta, itu tuh buat bayar utang Rp35 juta dan beli rumah Rp75 juta, jadi rumah yang baru ini masih kurang Rp15 juta dan alhamdulillah pemilik rumah tidak terlalu membebankan jangka waktu pembayarannya," sambung Elis saat bercerita.

Elis senang dengan bangunan rumah baru tersebut. Bangunan, kata Elis, lebih luas dari rumah sebelumnya. Selain itu, rumah yang baru juga berada di pinggir jalan.

"Nempatin rumah ini kurang lebih sudah 3 malam," ujar Elis.

Warga Majalengka Tak Lagi Tinggal di Bekas Kandang AyamWarga Majalengka Tak Lagi Tinggal di Bekas Kandang Ayam Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

Sementara itu, Bupati Majalengka terpilih Eman Suherman berkesempatan langsung secara simbolis menyerahkan kunci rumah baru tersebut kepada Elis. Eman bersyukur penderitaan Elis bisa terselesaikan setelah semua pihak bergotong-royong mencarikan solusi untuk permasalahannya.

"Sebenarnya upayanya sederhana, pendekatan hati. Saya minta kepada Pak Camat, kemudian para tokoh masyarakat di sini, munculkan dulu perasaan iba terhadap persoalan ini karena tanpa adanya kepedulian, tanpa ada rasa iba mungkin kita punya keinginan untuk menyelesaikan. Itu yang kunci pertama. Makanya kemudian ketika kita ada kepedulian sosial, kita urei persoalannya, ternyata persoalannya memang kalau tidak diurei mungkin pelik. Tapi ketika sudah diurei, sebenarnya sederhana. Hanya hutang-piutang yang belum terselesaikan," ucap Eman.

"Dan kemudian akibat tidak terselesaikan, Bu Ellis dengan keluarga ada kesulitan di bidang komunikasi, pemahaman di bidang hukum juga tidak ada, sehingga ketika mereka disuruh pergi, disuruh keluar dari rumahnya, ya begitu saja. Padahal saya sampaikan pada saat itu, kalau persoalan hutang-piutang itu kan masalah perdata. Yang berhak untuk mengeksekusi, mengusir, orang keluar dari rumahnya ketika punya tanggungan hutang kan pengadilan, bukan orang per orang. Apalagi sifatnya kemarin hutang-piutangnya hanya sifat personal, sudah melanggar aturan, dan juga kalau kita urei ada sesuatu yang harus kita luluskan," sambungnya.

Beruntung, setelah Eman turun tangan menemui Elis dan keluarga pada saat masih tinggal di kandang ayam, sejumlah pihak langsung meresponsnya. Hingga pada akhirnya, pemberi hutang yang menyita rumah Elis pun paham atas kesalahannya.

"Tapi alhamdulillah hari ini ketika saya minta kepada Pak Carmack, Pak Kapolsek, Pak Danramil, pemerintah desanya untuk membantu bagaimana meluluskan persoalan ini, dan pada akhirnya semua pihak terketuk untuk menyelesaikan. Walaupun persoalan hutang-pihutang semuanya sudah beres, semua pihak sudah menerima, dan kalau saya simpulkan tidak ada yang terintimidasi, tidak ada orang yang dirugikan, dan pada akhirnya Bu Elis dan keluarga bisa mendapatkan rumah kembali," ujar Eman.

Disinggung saat ini Elis masih punya hutang pembelian rumah, Eman menyampaikan, pihak desa akan turut membantu persoalan tersebut. "Ada informasi juga pihak desa mau nyumbang Rp10 juta (untuk bayar rumah) tapi belum dipastikan," katanya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads