Kandang Ayam Itu Jadi Rumah bagi Keluarga Elis di Majalengka

Round Up

Kandang Ayam Itu Jadi Rumah bagi Keluarga Elis di Majalengka

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 12 Des 2024 08:00 WIB
Satu keluarga di Majalengka tinggal di bangunan bekas kandang ayam.
Satu keluarga di Majalengka tinggal di bangunan bekas kandang ayam.(Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Di sudut desa kecil di Kabupaten Majalengka, sebuah keluarga hidup dalam keterbatasan yang tak terbayangkan. Elis Lisnawati (30) bersama delapan orang keluarganya terpaksa menjadikan bekas kandang ayam sebagai tempat tinggal mereka.

Bangunan seluas 6x8 meter dengan dinding potongan bambu yang telah rapuh serta lantai tanah menjadi saksi bisu perjuangan Elis dan keluarga menjalani kerasnya kehidupan.

Elis tinggal di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka. Di bangunan bekas kandang ayam itu, Elis telah empat tahun tinggal bersama suami, kedua orang tua, 3 orang adik dan kedua anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tinggal di tempat itu tentu bukan pilihan Elis. Kondisi memaksanya tetap tersenyum meski harus menghadapi rasa takut dan khawatir keselamatan mereka terancam oleh gangguan hewan-hewan liar yang bisa kapan saja masuk ke dalam.

"Takut (tinggal di bangunan bekas kandang ayam), tapi mau ya gimana lagi," kata Elis saat diwawancarai detikJabar, Rabu (11/12/2024).

ADVERTISEMENT

Kehidupan Elis sebelumnya tidaklah memiliki seperti sekarang. Dulu dia memiliki rumah namun disita gegara masalah utang-piutang. Saat itu, Elis meminjam uang Rp35 juta dengan bunga yang cukup besar.

Dia pun tidak sanggup membayar hingga harus merelakan rumahnya diambil. Setelahnya, Elis tinggal di bekas kandang ayam yang berada di lahan milik saudaranya.

"Awalnya saya pinjam uang, terus tidak mampu membayar, jadi rumahnya disita. Kami nggak punya tempat lain, cuma di sini. Mau ngontrak pun mahal," ujar dia.

"Buat kehidupan sehari-hari. Nggak terasa, pinjamnya sedikit-sedikit, jadi semakin banyak. Itu kalau kita nggak bisa bayar bunga, jadi bunganya berbunga lagi gitu," lanjutnya.

Awalnya kata Elis, tidak ada perjanjian soal penyitaan rumah. Elis dan pihak peminjam kemudian menyepakati masa tenggang pembayaran utang selama satu tahun. Namun tiba-tiba, orang tersebut menyita rumah Elis.

"Terus ada syarat perjanjiannya juga kalau Januari nggak bisa bayar baru keluar (keluar rumah), nah ini November udah disita. Berarti tidak sesuai kesepakatan awal," ungkapnya.

Elis sendiri sehari-hari merupakan ibu rumah tanggal. Sementara suaminya adalah buruh bangunan dan orang tuanya berjualan kolang-kaling. Uang yang mereka dapat kata Elis hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Sehari-hari, kalau bapak itu kerja kuli bangunan, si mama jualan kolang-kaling, kalau saya cuma ngurus anak, suami kerja," ujarnya.

Dikunjungi Bupati Terpilih

Kondisi yang dialami Elis rupanya diketahui Bupati Majalengka terpilih, Eman Suherman. Eman pun datang ke kandang ayam yang kini jadi tempat tinggal Elis sekeluarga.

Tidak cuma berkunjung, Eman mengupayakan ada solusi bagi Elis dan keluarganya. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan Eman adalah mengupayakan agar rumah Elis yang disita bisa dikembalikan.

"Saya ingin mengembalikan (rumah yang disita), untuk berdiskusi nanti dengan yang bersangkutan baik yang diusir maupun yang meminjamkan uang. Bagaimana pun juga yang meminjamkan uang itu mungkin hanya antarpersonal, tapi kan kurang tepat mana kala utang-piutang belum selesai, kemudian dieksekusi," ujar Eman.

"Yang punya hak untuk mengambil atau eksekusi itu kan bukan orang per orang, tapi pengadilan. Kalau ini kan orang per orang sudah melakukan pelanggaran. Namun demikian akan saya coba asistensi, akan saya bangun komunikasi, mudah-mudahan setelah kekeluargaan bisa diselesaikan," tutup Eman.




(bba/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads