Komplek makam Syekh Dzatul Kahfi di Cirebon jadi salah satu komplek makam yang juuga banyak didatangi peziarah selain makam Sunan Gunung Djati. Lokasi komplek makam itu berada di puncak bukit.
Makam Syekh Dzatul Kahfi letaknya berada di Astana Gunung Jati. Untuk mencapai ke lokasi makam di atas bukit, harus melewati tangga setapak terlebih dahulu.
detikJabar menelusuri komplek makam tersebut belum lama ini. Sebelum menginjakan kaki di tangga setapak, terdapat gapura kembar atau Candi Bentar yang menjadi pintu masuk komplek Astana Gunung Jati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sepanjang jalan tangga setapak, banyak makam-makam kuno dan deretan pohon jati yang berdaun lebat. Beberapa kotak amal juga dipasang di beberapa titik tangga menuju makam Syekh Dzatul Kahfi.
Setelah memakan waktu sekitar 5 menit, terlihat makam Syekh Dzatul Kahfi yang dikelilingi oleh sebuah bangunan dengan dinding kaligrafi berwarna emas.
![]() |
Sebagai penyangga bangunan, terlihat juga tiang yang terbuat dari kayu jati berdiri dengan kokoh. Di bagian tengah bangunan terdapat makam Syekh Dzatul Kahfi yang dilindungi dengan dinding berwarna putih dengan hiasan keramik khas Tiongkok.
Karena letaknya di dataran tinggi, dari makam Syekh Dzatul Kahfi para peziarah bisa langsung melihat pemandangan hamparan perkebunan pohon jati dan rumah penduduk dari ketinggian. Sebelum menginjakan kaki di area makam, peziarah harus melepaskan alas kaki terlebih dahulu, tersedia juga tempat wudu dan buku bacaan tahlil serta Al Quran di samping makam.
Juri kunci makam Syekh Dzatul Kahfi, Hasan mengatakan, Syekh Dzatul Kahfi sendiri merupakan tokoh penyebar agama Islam sebelum Sunan Gunung Jati. Kala itu, sekitar abad ke-14, Syekh Dzatul Kahfi datang ke pulau Jawa bersama para rombongan yang berasal dari negeri Irak.
Sebagai penyebar agama Islam awal, Syekh Dzatul Kahfi memiliki beberapa murid yang kelak akan meneruskan perjuangan Syekh Dzatul Kahfi dalam menyebarkan agama Islam. Menurut Hasan, beberapa murid dari Syekh Dzatul Kahfi adalah dua anak Prabu Siliwangi, yakni Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana dan Nyi Mas Rara Santang atau Syarifah Mudaim.
Selain anak dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran, murid Syekh Dzatul Kahfi lain adalah Syarif Hidayatullah atau dikenal juga dengan nama Sunan Gunung Jati.
"Beliau guru besarnya para wali termasuk Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, pendiri Cirebon Pangeran Cakrabuana, gurunya ibunya Sunan Gunung Jati yang namanya Nyi Mas Rara Santang," tutur Hasan.
![]() |
Menurut Hasan, sebelum menjadi kompleks makam, dulu, Astana Gunung Sembung menjadi tempat tinggal dari Syekh Dzatul Kahfi saat menyebarkan agama Islam. Bukti bahwa dulu, Astana Gunung adalah tempat tinggal Syekh Dzatul Kahfi adalah, adanya sebuah gua yang diberi nama Garbah Iman.
Konon, dahulu, gua tersebut jadi tempat Syekh Dzatul Kahfi untuk menyepi dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena sering di dalam gua, membuat beliau dijuluki dengan nama Dzatul Kahfi yang berarti orang yang berdiam diri dalam gua.
Selain gua, ada pula sebuah musala yang cukup luas. Di tengah musala terdapat sebuah lubang kecil yang diberi nama Puser Bumi dengan kedalaman sekitar 50 meter. Puser Bumi tersebut dilindungi dengan besi berwarna keemasan berbentuk segi panjang, di dekatnya terdapat dua susunan tumpukan batu berukuran cukup besar.
Dulu, Puser Bumi yang sekarang bernama musala Puser Bumi, digunakan oleh Syekh Dzatul Kahfi dan para wali lain bermusyawarah. Untuk lokasi musala Puser Bumi sendiri berada di puncak Astana Gunung Jati. Sehingga pengujung dapat langsung melihat hamparan pemandangan perkebunan pohon jati. Di setiap tembok musala juga terdapat hiasan kaligrafi emas yang menambah nyaman suasana musala.
Menurut Hasan, hampir setiap hari makam Syekh Dzatul Kahfi selalu dikunjungi peziarah. Bahkan jika musim liburan seperti sekarang, jumlah peziarah bisa mencapai ribuan orang.
![]() |
"Rame kalau musim liburan begini, dari ratusan bisa sampai ribuan perhari," tutur Hasan.
Syekh Dzatul Kahfi juga memiliki beberapa nama lain seperti Syekh Nurjati, Syekh Maulana Datuk Kahfi, Syekh Idofi Mahdi, atau Syekh Nurul Jati, beliau juga memiliki beberapa anak seperti Pangeran Panjunan, Pangeran Kejaksaan dan Nyai Ratu Panjunan atau Syarifah Baghdad yang menikah Sunan Gunung Jati.
Makam Syekh Dzatul Kahfi berlokasi di Astana Gunung Jati, Jalan Raya Indramayu-Cirebon, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Tidak ada biaya tiket masuk untuk berziarah ke makam Syekh Dzatul Kahfi, jika berkenan, pengunjung hanya perlu membayar infak seikhlasnya.
(dir/dir)