5 Destinasi Wisata Religi dan Bersejarah di Cirebon

5 Destinasi Wisata Religi dan Bersejarah di Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Senin, 23 Des 2024 09:00 WIB
Makam Pangeran Bratalegawa di Astana Gunung Sembung
Astana Gunung Sembung. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar
Cirebon -

Selain wisata hiburan, Cirebon juga memiliki destinasi wisata religi yang bersejarah, ada banyak tempat wisata religi dan bersejarah yang tersebar di Cirebon. Beberapa tempat wisata tersebut, bahkan selalu ramai dikunjungi, khususnya di saat hari libur akhir tahun. Lebih jelasnya, berikut 5 rekomendasi tempat wisata religi di Cirebon.

Astana Gunung Sembung

Terletak di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Di Astana Gunung Jati, terdapat salah satu makam wali sanga yang menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, yakni Sunan Gunung Jati. Selain makam Sunan Gunung Jati, ada juga makam keramat lain, seperti Pangeran Bratalegawa, Putri Ong Tien, Pangeran Cakrabuana, Syarifah Mudaim, Fatahillah dan masih banyak lagi.

Astana Gunung Sembung Kabupaten CirebonAstana Gunung Sembung Kabupaten Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Dengan area yang cukup luas, Astana Gunung Jati memiliki beberapa fasilitas, seperti toilet, lahan parkir, masjid, kantin dan area oleh-oleh. Tidak jauh dari Astana Gunung Jati terdapat masjid Syekh Syarif Abdurrahman yang memiliki arsitektur yang megah, jika malam hari, Masjid Syekh Syarif Abdurrahman akan terlihat sangat gemerlap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menjadi kompleks makam, dulu, Astana Gunung Sembung menjadi kediaman dari Sunan Gunung Jati. Karena selalu ramai didatangi peziarah, Astana Gunung Sembung buka selama 24 jam. Setiap tahun, Astana Gunung Jati melaksanakan beberapa tradisi seperti Panjang Jimat Makam Sunan Gunung Jati dan Grebeg Sawal.

Masjid Pasalakan CirebonMasjid Pasalakan Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Masjid Merah Pasalakan

Di Kabupaten Cirebon, terdapat sebuah masjid yang berusia ratusan tahun, nama masjidnya adalah Masjid Merah Pasalakan atau disebut juga dengan nama Masjid Syarif Abdurrahman Al Usmani. Dibangun pada sekitar abad ke 16, masjid Merah Pasalakan memiliki beberapa keunikan.

ADVERTISEMENT

Salah satunya adalah deretan makam keramat yang lokasinya masih terhubung dengan area masjid, bahkan, beberapa makam terlihat ada di area serambi masjid. Salah satu tokoh yang dimakamkan tersebut adalah Syarif Abdurrahman Al Usmani dari Banten, yang juga merupakan cicit dari Sunan Gunung Jati. Kedatangan Syarif Abdurrahman adalah untuk menyebarkan Islam di daerah Pasalakan.


Di dekat masjid juga terdapat sebuah sumur keramat yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk bersuci. Tersedia juga toilet dan area parkir yang cukup luas. Tidak ada biaya tiket masuk atau parkir untuk bisa berziarah di Masjid Merah Pasalakan Cirebon.

Masjid Keramat Megu Cirebon.Masjid Keramat Megu Cirebon. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Masjid Keramat Megu dan 3 Makam Keramat

Salah satu yang sering didatangi oleh peziarah adalah Masjid Keramat Megu yang berlokasi di Desa Megugede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Masjid Keramat Megu dibangun oleh seorang tokoh penyebar agama Islam, bernama Ki Buyut Megu atau dikenal juga dengan Ki Buyut Atas Angin sekitar abad ke 16.

Di dalam masjid terdapat sembilan pintu yang terbuat dari kayu, pintu tersebut dibuka hanya di hari tertentu, seperti salat Jumat dan salat Id. Di samping masjid, ada sebuah sumur keramat. Konon, pembuangan air sumur keramat tersebut ada di Kecomberan, yang jaraknya cukup jauh dari Masjid Keramat Megu.

Di bagian teras belakang terdapat juga tiga makam keramat yang masih menyatu dengan area masjid. Meski masjid sudah mengalami beberapa kali renovasi, tetapi, untuk makam masih dipertahankan dalam bentuk aslinya. Sedangkan untuk 3 tokoh yang dimakamkan tersebut bernama, Ki Buyut Megu dan istrinya Nyi Buyut Megu, serta makam Pangeran Arya Natas Angin. Tidak ada biaya tiket masuk atau parkir untuk bisa berziarah di Masjid Keramat Megu.

Masjid Merah Panjunan.Masjid Merah Panjunan. Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Masjid Merah Panjunan

Masjid Merah Panjunan merupakan salah satu masjid yang legendaris di Cirebon, dibangun pada tahun 1480 oleh Syekh Abdurrahman atau dikenal dengan Pangeran Panjunan. Keunikan dari masjid Merah Panjunan adalah arsitekturnya yang merupakan perpaduan antara budaya Tiongkok dan Arab. Budaya Tiongkok bisa dilihat dari puluhan keramik dengan motif khas Tiongkok, berjejer di setiap sudut tembok masjid.

Sedangkan untuk arsitektur arabnya, terlihat dari bangunan masjid yang terbuat dari susunan bata merah, serta tiang masjid yang berjumlah 17 tiang. Di bagian depan masjid, terdapat sebuah ruangan yang dulu digunakan oleh wali sanga untuk bermusyawarah dan mengesahkan sesuatu. Karena keramatnya, ruangan tersebut hanya dibuka dua kali dalam setahun, yakni saat salat Idul Fitri dan Idul Adha.

Di sekitar masjid, terdapat area pedagang kuliner khas Arab yang bisa dinikmati pengujung, serta penjual gerabah. Tidak ada biaya tiket masuk untuk memasuki area masjid. Masjid Merah Panjunan berlokasi di Jalan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Situs Makam Pangeran Suryanegara CirebonSitus Makam Pangeran Suryanegara Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Situs Pangeran Suryanegara Cirebon

Tidak jauh dari Bandar Udara Cakrabuana Cirebon, terdapat sebuah situs bersejarah yang sering didatangi oleh pengujung. Situs tersebut merupakan sebuah makam pejuang Cirebon, bernama Pangeran Suryanegara Negara.

Beliau merupakan tokoh pejuang saat perang antara rakyat Cirebon vs kolonial Belanda sekitar abad ke 19. Di bagian belakang makam Pangeran Suryanegara, terdapat deretan makam kuno yang sudah berusia ratusan. Biasanya, situs Pangeran Suryanegara akan ramai dikunjungi saat libur atau pada malam jumat kliwon.

Dengan luas kompleks situs mencapai 1 hektar, situs Pangeran Suryanegara memiliki beberapa fasilitas, seperti area parkir yang luas, musala, tempat untuk tamu, area makam yang sudah di keramik, serta banyaknya pepohonan, membuat suasana makam menjadi sejuk dan rindang. Tidak ada biaya tiket masuk atau parkir untuk bisa berziarah di situs makam Pangeran Suryanegara.

Situs Pangeran Suryanegara berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Wanacala, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads