Ketakutan Siswa SDN di Cirebon, Belajar di Bawah Atap Rapuh

Di ruang kelas yang seharusnya menjadi tempat belajar yang nyaman, siswa SD Negeri di Cirebon justru dihantui rasa takut. Mereka harus belajar di bawah gedung sekolah yang dianggap sudah tidak layak ditempati.

Hal tersebut dialami siswa-siswi SDN 2 Mandala di Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Bangunan sekolah yang didirikan sejak 1979 kondisinya kini sudah mulai memprihatinkan.

Dinding sekolah di perbatasan Cirebon-Kuningan itu sudah mulai lapuk. Sementara bagian atapnya, terlihat rapuh dan bisa ambruk sewaktu-waktu. Pihak sekolah mengakui, seluruh bangunan yang terdiri dari tiga ruang kelas, satu ruang guru, dan bangunan belakang sudah rusak berat.

"Kami sudah mengusulkan renovasi sejak beberapa tahun lalu. Bantuan memang dijanjikan akan datang pada tahun 2025, tapi bagaimana kami bisa bertahan hingga saat itu? Apalagi sekarang sudah masuk musim hujan, risiko atap ambruk makin besar," ucap Kepala SDN 2 Mandala, Arifudin saat ditemui, Jumat (13/12/2024).

Pihak sekolah yang tidak mampu berbuat banyak atas kondisi itu, hanya bisa mengantisipasi hal tidak diinginkan dengan cara memindahkan siswa ke tempat yang lebih aman seperti mushola.

Selain itu, guru-guru juga sering menggabungkan satu kelas dengan kelas lainnya. Tentu saja, hal itu membuat proses belajar mengajar bagi 116 siswa menjadi tidak ideal dan efektif.

Arfiduin menuturkan, pemerintah sudah menjanjikan untuk memperbaiki bangunan sekolah di tahun 2025 mendatang. Dia berharap, janji tersebut agar ditepati karena siswa-siswi SDN 2 Mandala berhak mendapat fasilitas belajar yang layak.

"Kami hanya berharap janji renovasi tahun 2025 tidak hanya sekadar janji. Anak-anak ini berhak mendapatkan tempat belajar yang aman dan nyaman," ujarnya.

Kondisi sekolah yang sudah tak layak itu jelas membuat siswa-siswi diselimuti rasa khawatir. Seperti yang diungkapkan Aolia, salah satu siswa. Dia mengaku takut setiap kali pembelajaran digelar di dalam kelas.

"Takut sih, cuma mau gimana lagi. Kadang kalau hujan, kami belajar di mushola," singkatnya.