Bencana alam yang melanda Kabupaten Sukabumi menimbulkan dampak bagi masyarakat. Warga terdampak membutuhkan bantuan untuk melewati masa krisis tersebut.
Penyaluran bantuan sudah mulai dilakukan. Selain fokus pada pemulihan, BPBD Sukabumi juga menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menjelaskan bahwa saat ini kebutuhan mendesak bagi korban bencana sangat beragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain upaya evakuasi yang menjadi prioritas, kebutuhan pertama yang harus dipenuhi adalah makanan siap saji dan sembako untuk warga yang terisolir," ujar Daeng Sutisna dalam wawancara dengan detikJabar, Senin (9/12/2024).
Menurutnya, bencana yang terjadi telah menyebabkan kerusakan pada banyak infrastruktur, sehingga proses distribusi bantuan menjadi tantangan tersendiri. Sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi masih sulit dijangkau, namun tim relawan dan aparat terus berupaya mengirimkan bantuan secepatnya.
Selain itu, Daeng Sutisna menekankan pentingnya pengadaan peralatan dasar seperti selimut, alas tidur, dan pakaian ganti. Cuaca yang tidak menentu pasca bencana juga meningkatkan risiko kesehatan bagi warga yang terpaksa tinggal di pengungsian.
"Mereka membutuhkan selimut dan tikar untuk tidur agar tidak terpapar dingin. Pakaian ganti juga menjadi kebutuhan mendesak, terutama untuk anak-anak dan orang tua," lanjutnya.
Bukan hanya itu, kebutuhan bagi bayi dan lansia juga sangat diperhatikan. Baby kit, makanan bayi, popok bayi dan lansia, serta susu bayi, menjadi prioritas pengiriman.
"Kami juga memerlukan bahan-bahan higienis seperti sabun, pembalut wanita, dan popok. Kesehatan mereka harus dijaga agar tidak timbul penyakit yang bisa memperburuk kondisi pasca bencana," ungkap Sutisna.
Berikut adalah daftar kebutuhan mendesak yang diperlukan untuk membantu para korban bencana alam di Kabupaten Sukabumi:
• Evakuasi di titik lokasi bencana
• Makanan siap saji/Sembako
• Selimut
• Alas tidur
• Pakaian ganti layak pakai dewasa laki-laki dan perempuan
• Pakaian ganti layak pakai anak-anak laki-laki dan perempuan
• Baby Kit
• Makanan bayi
• Hygiene Kit
• Matras/Tikar
• Alat mandi
• Pembalut wanita
• Popok bayi
• Popok lansia
• Air mineral
• Susu bayi
• Pakaian dalam laki-laki dan perempuan
• Terpal
• Obat-obatan
• Bantal
Selain barang-barang kebutuhan pokok tersebut, Daeng Sutisna juga menekankan pentingnya pengadaan air mineral dan obat-obatan.
"Bencana seperti banjir dan tanah longsor sering kali mengakibatkan kerusakan pada sistem air bersih. Oleh karena itu, air mineral menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk mencegah dehidrasi dan penyakit yang bisa menyebar," tuturnya.
Diketahui cuaca ekstrim melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi sejak Selasa (3/12/2024) membuat 39 kecamatan, 172 desa terdampak. 196 longsor, 136 titik banjir, 29 lokasi terkena angin kencang dan 180 titik lokasi pergerakan tanah.
Sebanyak 6312 KK terdiri dari 10.160 jiwa terdampak, dengan kondisi 939 KK atau 3.064 jiwa mengungsi. 10 orang meninggal dunia dan 2 orang masih dalam pencarian.
Berikut daftar korban jiwa
Korban meninggal dunia sebagian besar berasal dari Kecamatan Simpenan, Tegalbuleud, dan Ciemas. Berikut identitas korban yang telah terkonfirmasi:
• Dappa (11), Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
• Ade Wahyu (11), Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
• Elma Ayunda (27), Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
• Sahroni (50), Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
• Dadang (60), Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas.
• Euis (44), Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud.
• Siti Hamidah (8), Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
• Resti (23), Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud.
• Santi (2), Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud.
• Emah (50), Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung
Sementara itu, dua orang dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan BPBD Kabupaten Sukabumi dan relawan. Identitas korban hilang adalah:
• Eros (80), Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud.
• Ojang (53), Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran.
(sya/dir)