1.260 Rumah Rusak Akibat Bencana Sukabumi, Ini Mekanisme Bantuan dari BNPB

1.260 Rumah Rusak Akibat Bencana Sukabumi, Ini Mekanisme Bantuan dari BNPB

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 08 Des 2024 18:41 WIB
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang. ANTARA FOTO/Iman/Arf/YU
Potret Kerusakan Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Sukabumi. (Foto: Antara Foto/Iman)
Sukabumi -

Bencana alam banjir, tanah longsor hingga pergerakan tanah yang memporak-porandakan Kabupaten Sukabumi menyebabkan 1.260 rumah warga rusak. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan mekanisme penyaluran bantuan bagi korban.

Berdasarkan data yang diterima detikJabar per Minggu (8/12/2024) sore, dari 1.260 rumah yang dilaporkan rusak di antaranya sebanyak 428 rumah rusak berat, 230 rumah rusak sedang dan 602 rumah rusak ringan. Data tersebut berpotensi bertambah seiring dengan penanganan bencana oleh tim gabungan di lapangan.

"Berkurang nggak mungkin tapi bertambah iya. Setiap hari BNPB, BPBD dan Pusdatin akan memberikan informasi," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto kepada awak media usai memimpin rapat koordinasi di Posko Tanggap Bencana, Pendopo Kabupaten Sukabumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, ada dua mekanisme yang disiapkan pemerintah terkait penanganan rumah rusak sedang dan ringan. Menurutnya, korban dengan kondisi rumah rusak sedang dan ringan tidak diwajibkan untuk direlokasi.

"Setelah datanya lengkap dan rusak ringan, sedang ini masuk ke kriteria yang sesuai ketentuan berlaku yang ditetapkan oleh Kementerian PU dan Kementerian PKP (perumahan dan kawasan permukiman) itu rusak sedang akan mendapatkan bantuan stimulan sebesar Rp30 juta, yang rusak ringan mendapatkan bantuan Rp15 juta," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Bagi rumah korban bencana yang tidak masuk kriteria rusak sedang dan ringan pun akan tetap mendapatkan stimulan atau bantuan berupa bahan material. Bantuan itu akan diberikan baik melalui BNPB, Pemprob atau Pemkab.

"Misal terendam banjir 1 meter, genteng jatuh, jendela pecah itu kan tidak masuk kriteria rusak ringan, itu akan dibantu material baik. Jadi sampaikan kepada masyarakat jangan khawatir, yang masuk kriteria tentu saja dapat bantuan tadi yang saya sampaikan berbentuk uang, tetapi yang tidak masuk kriteria akan dapat bantuan material," kata dia.

Sementara itu, bagi korban dengan kondisi rumah rusak berat, pihaknya menetapkan tiga mekanisme. Pertama relokasi mandiri, kedua relokasi terpusat dan ketiga tidak direlokasi.

"Tidak direlokasi namun tetap rumahnya dibangun dan dibangun dalam bentuk masyarakat terdampak dapat satu unit rumah layak. Ini mana yang relokasi, relokasi mandiri, mana yang rusak berat tidak relokasi dalam proses pendataan. Memerlukan waktu tapi kita laksanakan terus menerus," tutupnya.

Sekedar informasi, bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi tersebar di 39 kecamatan dengan 158 desa. Bencana tanah longsor terjadi di 147 titik kejadian, banjir di 79 titik, angin kencang di 25 titik dan pergerakan tanah di 84 titik kejadian.

820 Prajurit TNI Dikerahkan Antar Logistik ke Daerah Terisolir

Sementara itu, sebanyak 820 prajurit TNI dikerahkan untuk membantu mendistribusikan bantuan logistik kepada korban bencana alam di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tak hanya itu, mereka juga membantu BNPB dalam proses pendataan dampak bencana.

"Dapat kami laporkan bahwa sampai sore hari ini kami telah mengerahkan 820 prajurit yang langsung terjun ke lapangan, tentunya jumlah ini dapat kita tambah sesuai dengan perkembangan dinamika di lapangan apabila diperlukan," kata Danrem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi di Pendopo Sukabumi, Minggu (8/12/2024).

"Termasuk tadi kita sampaikan kepada BNPB sebanyak 150 orang dalam rangka membantu percepatan pendataan sehingga apabila data ini sudah didapatkan tentunya langkah-langkah selanjutnya lebih cepat," sambungnya.

Selain menerjunkan pasukan, pihaknya juga mengerahkan kendaraan roda dua, roda empat termasuk kendaraan dapur lapangan dan perahu untuk membawa logistik ke daerah terisolir.

"Dari hari pertama terjadinya bencana ini sudah langsung kita kirim sampai saat ini dapur lapangan yang sudah beroperasi ada di tiga titik baik di Lengkong, Jampangkulon maupun Cibitung dengan pelayanan hampir kurang lebih sekitar 2.000 pengungsi," jelasnya.

Sebagai langkah percepatan penanganan bencana, Faisol juga menginstruksikan pendirian posko taktis di tiap-tiap koramil atau kecamatan terdampak bencana.

"Ke depan kita akan terus berkolaborasi dengan pemerintah Daerah dan BNPB untuk terus melakukan pendataan, penanganan dan melaksanakan langkah-langkah baik revitalisasi maupun rekonstruksi dari masyarakat yang terdampak bencana," ucap Faisol.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menambahkan, per hari ini tercatat kurang lebih 3.156 KK yang mengungsi. Data tersebut akan terus bergerak sesuai dengan hasil pendataan yang dilakukan di lapangan.

"Kebutuhan logistik kami pastikan para pengungsi baik yang mengungsi secara terpusat maupaun secara mandiri ini kami pastikan dapat dipenuhi secara maksimal. Sebagai informasi gudang logistik baik Kabupaten Sukabumi maupun Cianjur ini cukup, bahkan kalau di Cianjur pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan banjir sudah surut," kata Suharyanto.

"Untuk meningkatkan hasil yang dicapai supaya lebih cepat dan lebih tepat, BNPB sudah meminta bantuan kepada Panglima TNI, Staf AD, Panglima Kodam III Siliwangi, langsung bapak Danrem 061 Suryakencana mengendalikan langkah-langkah penanggulangan bencana di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur," sambungnya.

Dia mengatakan, secara khusus diperkuat pasukan tempur sejumlah 150 orang yang langsung berada di bawah perintah BNPB untuk melaksanakan kegiatan pendataan, penyaluran logistik, pembersihan puing-puing dan sebagainya.

"Kami optimis langkah-langkah penanggulangan bencana di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur ini bisa terlaksana dengan baik," tutupnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads