Sejumlah pihak terus bergerak melakukan pemulihan situasi pasca terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Sukabumi. Diketahui, bencana mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan sarana umum di berbagai kecamatan.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi hingga Sabtu (7/12/2024) pukul 17.30 WIB, bencana seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, dan pergerakan tanah telah merusak berbagai fasilitas umum yang tersebar di 39 kecamatan.
Baca juga: Porak-poranda Sukabumi Dikepung Bencana |
Adapun sarana infrastruktur yang mengalami kerusakan antara lain jembatan 29 titik, TPT 8 titik, saluran air 8 titik, tempat ibadah 8 titik, sekolah 13 titik, fasilitas jalan 59 titik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang terdampak adalah di wilayah Jampang Kulon. Aparat TNI-Polri, relawan dan masyarakat bahu-membahu membangun jembatan darurat guna memulihkan akses di wilayah terdampak banjir dan longsor.
Upaya ini dilakukan menyusul sulitnya akses jalan masuk ke sejumlah lokasi di Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
"Kami fokus memastikan aksesibilitas kembali normal agar bantuan dapat menjangkau warga terdampak," ujar Kapolsek Jampangkulon Iptu Muhlis dalam keterangan yang diterima detikJabar Sabtu (7/12/2024).
Muhlis menjelaskan, akses jalan menuju kecamatan tersebut masih sulit dilalui. Di beberapa lokasi, jaringan listrik sudah mulai pulih hingga 40%, namun sebagian wilayah seperti Cimanggu dikabarkan masih gelap gulita. Sementara itu, jaringan internet di kawasan tersebut mulai membaik hingga 50%.
"Kondisi cuaca saat ini hujan ringan di beberapa wilayah. Namun, kami terus berupaya melakukan pemulihan bersama instansi terkait," jelasnya.
Sebagai langkah percepatan pemulihan, alat berat jenis loader dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) telah dikerahkan ke lokasi Jalan Puncak Buluh, Desa Karanganyar. Proses pengerjaan diperkirakan membutuhkan waktu dua hingga tiga hari.
"Alat berat sudah berada di lokasi untuk membersihkan material longsor yang menutup jalan. Kami prioritaskan agar akses ini segera terbuka," tambah Muhlis.
Selain itu, petugas gabungan melakukan pemetaan potensi bencana di Kampung Cikadaka, Desa Sukamaju. Daerah ini dinilai berisiko mengalami longsor jika hujan deras turun. Sebagai langkah antisipasi, rencana evakuasi telah disiapkan untuk meminimalkan korban jiwa.
"Kami terus bersinergi dengan masyarakat untuk memastikan keselamatan bersama. Kami imbau warga tetap waspada, terutama di wilayah yang rawan longsor," tutup Muhlis.
(sya/orb)