Rintik hujan terus membasahi lapangan Jatiwangi Square (eks Pabrik Gula Jatiwangi), Kabupaten Majalengka, pada Senin (11/11/2024) sore. Ribuan warga menembus gerimis hujan demi menyaksikan langsung festival Rampak Genteng 2024.
Event yang digelar setiap 3 tahun sekali ini memang telah ditunggu-tunggu oleh para pengunjung. Seperti Ade Novi Sapitri, perempuan tersebut merindukan alunan irama genting tiga tahunan itu. Dia berharap festival tersebut bisa digelar setahun sekali.
"Penginnya (digelar) tiap tahun sekali ya, ini kan tiga tahun sekali. Kalau tiga tahun sekali kelamaan," kata Ade Novi Sapitri saat diwawancarai detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu dia tetap terhibur karena pelaksanaan Rampak Genteng tahun ini berlangsung meriah. "Pokoknya seru banget, walaupun hujan gede masyarakat antusias banget," ujarnya.
Pantauan detikJabar di lokasi, pelaksanaan festival Rampak Genteng ke-5 ini dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat, pelajar, hingga kalangan lainnya. Tak hanya sekedar menikmati, mereka juga turut menciptakan alunan irama ketukan genting yang dipandu oleh instruktur.
Secara berirama mereka menabuh genting dengan dua stik yang telah disiapkan panitia. Suasana pun seketika berlangsung meriah ditambah dengan alunan musik yang mengiringi ketukan genting.
Panitia Rampak Genteng 2024, Ginggi Syarif Hasyim mengatakan, festival Rampak Genteng kali ini mengusung tema 'Kerja Tanah'. Tema itu diangkat sebagai bentuk memuliakan tanah yang telah memberikan kehidupan untuk masyarakat di Jatiwangi.
"Saya kira event Rampak Genteng ini tempat kami latihan bersyukur dan menghormati tempat tinggal, tempat lahir, tempat kami besar. Jadi kami tidak ingin hanya menumpang hidup, makan, dan segala hal tapi kami juga ingin agar menghormati dan bermatabati tanah," ujar Ginggi.
Dia berharap, event ini terus digelar oleh generasi-generasi mendatang. Pasalnya festival ini menjadi salah satu spirit untuk membangkitkan produksi genting Jatiwangi.
"Harpanan kedepannya kami ingin menjadi tradisi ini ini jadi lebih kreatif, inovasi untuk diwariskan ke generasi yang akan datang," ucapnya.
Sementar itu, festival ini dihadiri lebih dari 4.000 peserta. Adapun genting-genting yang digunakan dalam festival tersebut nantinya akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren di Desa Kulur, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.
"Nantinya genting ini akan disumbangkan ke salah satu pesantren di Majalengka," kata Ginggi.
(mso/mso)