Senyum ceria tergambar di wajah setiap anak-anak yang sibuk bermain di Alun-alun atau Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Keseruannya terlihat saat memainkan wahana permainan kendaraan listrik.
Kegembiraan itu tak lepas dari usaha para penjual jasa sewa mobil dan sepeda listrik. Gozali misalnya, ia pun terlihat sibuk melayani pengunjung yang kerap kali menyewa mobil listrik untuk buah hatinya pada Minggu (10/11/2024).
Di tengah kesibukannya, pria berusia 51 tahun itu mengaku menjajaki usaha sewa mainan anak sejak awal dibangunnya RTH Jatibarang. Gozali mulanya hanya seorang pedagang bakso di kantin sekolah. Usaha itu kemudian ia tinggalkan setelah RTH beroperasi pada tahun 2019 silam dan memilih jual jasa sewa mainan remote.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal cuma punya 3 unit sampai udah sempat punya 17 unit. Sekarang yang masih disewakan ada 13 unit," ujar Gozali saat dijumpai detikJabar.
Menurutnya usaha ini lebih ringan dibandingkan dengan berjualan bakso. Selain dari faktor segi usia, kemudahan melayani penyewa mobil mainan dirasakannya lebih ringan. Bahkan, usaha jasa yang digelutinya kini tidak mengenal barang basi.
"Ini lebih ringan meski modal besar. Dalam pengerjaan ya. Kalau ini gak ada istilah habis gak habis. Paling kita lebih kontrol baterai aja biar nggak meledak untuk perawatan biar aman," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, usaha jasa sewa mainan anak di RTH ini kian menjamur. Hal itu otomatis membuat persaingan usaha semakin ketat. Selain bertambahnya jenis mainan juga semakin banyaknya penjual jasa mainan.
Untuk mensiasatinya, Gozali yang memiliki mainan jenis mobil Jeep itu selalu membuat gebrakan. Tak hanya memasang pernak-pernik seperti bendera di setiap unitnya. Ia pun memasang aneka lampu hiasan hingga klakson telolet.
"Ya rezeki mah nggak kemana. Yang penting gimana caranya kita bikin inovasi biar ada daya tarik untuk anak-anak," ucapnya.
Harga sewa setiap kali bermain semakin tahun meningkat. Kini, penyewa harus membayar jasa Rp15 ribu selama 20 menit bermain.
Ia mengaku, penyewa setiap harinya selalu ada, selama cuaca mendukung alias tidak hujan. Namun seringnya, ia bisa memanen untung di setiap akhir pekan.
"Kalau hari Minggu sampai malam ya sampai jam 10 malam. Ada kali di atas 20 orang kadang bisa sampai 60-70 penyewa," ungkapnya.
Rupanya, pria 3 orang anak pun sering menggratiskan sewa mobil mainan kepada anak yatim. Bahkan, tulisan itu ia pasang di tempat perlengkapan remote kontrol mobil mainannya.
Melihat banyaknya anak-anak yang tidak memiliki nasib yang sama membuat hati Gozali terketuk. Sehingga, sekitar setahun yang lalu ia mulai menggratiskan permainan mobil remote nya kepada anak yatim.
"Udah setahun baru digratiskan untuk anak yatim dan nggak mampu. Jarang sih tapi kalau ada rombongan anak sekolah itu saya yang minta ada nggak yang anak yatim," ujarnya.
"Baru setahun hati saya terketuk, intinya berbagi cari keberkahan. Karena sakit kalau anak yang bisa, pasti mereka juga ingin naik mobil mainan," sambungnya.
(sud/sud)