Kota Cirebon terus berkembang sebagai pusat bisnis di kawasan aglomerasi Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan). Di tengah gemerlap pembangunan, masih ada sisi lain yang tertinggal.
Salah satunya adalah kehidupan masyarakat di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, yang hingga kini belum sepenuhnya menikmati infrastruktur layak.
Kelurahan Argasunya menyimpan cerita tersendiri di balik kemajuan kota. Di beberapa titik, kondisi jalan utama yang menghubungkan daerah Kebon Pelok dan Cibogo, misalnya, memperlihatkan ketimpangan pembangunan. Warga setempat harus berjuang melintasi jalan berlubang setiap hari, yang kerap menghambat aktivitas mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah hampir lima tahun, jalan ini menjadi akses utama bagi kami. Namun, hingga sekarang kondisinya belum juga diperbaiki," ungkap Siti Arofah, Ketua RT 3 RW 10 Kampung Kedung Jumbleng, Sabtu (26/10/2024).
Siti menuturkan, jalan berlubang dan rusak parah membuat warga kesulitan, terutama saat hujan. Genangan air menutupi lubang-lubang di jalan, membahayakan pengendara yang melintas. Kondisi ini sangat memengaruhi aktivitas ekonomi warga.
"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah. Jalan yang bagus tentu akan membantu kelancaran aktivitas dan perekonomian warga di sini," tambahnya.
![]() |
Hal senada pun disampaikan oleh Roni, akibat kondisi jalan rusak tersebut debu yang ditimbulkan sangat mengganggu masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah Kota Cirebon untuk segera memperbaiki kondisi jalan.
"Jalan rusak ini sudah lama banget, masa kota kecil tapi enggak peka sama kondisi ini," paparnya.
Meski berada di wilayah administrasi Kota Cirebon, Kelurahan Argasunya seolah terpinggirkan dari arus pembangunan yang pesat.
Di saat pusat kota sibuk dengan pengembangan kawasan komersial dan infrastruktur modern, warga di pinggiran masih harus berjuang dengan masalah-masalah mendasar seperti jalan rusak.
Kelurahan Argasunya adalah contoh nyata bahwa masih ada pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam memastikan setiap sudut kota merasakan kemajuan yang sama. Aspirasi warga Argasunya bukanlah tuntutan besar, melainkan harapan sederhana akses jalan yang lebih baik demi kehidupan yang lebih lancar dan nyaman.
(yum/yum)