Tumbuhkan Minat Literasi di Majalengka Melalui Nay dan Bunga Lotus

Tumbuhkan Minat Literasi di Majalengka Melalui Nay dan Bunga Lotus

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Rabu, 30 Okt 2024 22:15 WIB
Peluncuran buku Nay dan Bunga Lotus.
Peluncuran buku Nay dan Bunga Lotus. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar
Majalengka -

Bagi Erlita Widiasih menjadi istri Pj Bupati Majalengka bukan hanya sekadar status. Di luar kewajibannya mendampingi suami menjalankan tugas, Erlita juga mencoba ikut berkontribusi.

Di tengah upaya pemerintah meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Majalengka, Erlita justru turut andil dalam mengatasi hal tersebut. Dia memulainya dengan menyemai budaya literasi sejak dini.

Meluncurkan buku adalah salah satu langkah konkretnya. 'Nay dan Bunga Lotus' adalah judul buku yang diluncurkan pada hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erlita berharap buku ini dapat menginspirasi generasi muda untuk menjadi generasi unggul. Buku ini juga, lanjut dia, dilengkapi pesan moral dari psikolog, sehingga diharapkan dapat membantu tumbuh kembang anak-anak.

"Seperti bunga lotus yang mampu mekar indah di berbagai kondisi, saya ingin anak-anak kita juga tumbuh dengan prestasi dan potensi yang dimiliki, serta dalam kondisi apapun," kata Erlita kepada wartawan, Rabu (30/10/2024).

ADVERTISEMENT

Erlita mengatakan, penulisan buku ini terinspirasi dari legenda Majalengka, yaitu Nay Ambet Kasih atau Nyi Rambut Kasih. Buku ini menggambarkan perjuangan seorang anak yang berambisi menjadi pemimpin karena berharap bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara.

"Buku Nay dan Bunga Lotus berisi 32 halaman dengan menggunakan dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris, sehingga dapat menjadi media pembelajaran untuk mengasah kosa kata bahasa asing pada anak-anak, bahkan dilengkapi ilustrasinya juga," ujarnya.

Dikenal sebagai sosok yang melekat dengan Kabupaten Majalengka, pesan Nay Rambut Kasih diharapkan dapat memotivasi generasi penerus di 'Kota Angin'. Erlita berharap buku cerita anak ini bisa menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dalam diri generasi muda Majalengka.

"Jadi saya harapkan, anak-anak melihat buku ini, bukan hanya melihat gambarnya, tetapi maknanya harus diketahui dan diaplikasikan," jelasnya.

Sementara itu, peluncuran buku tersebut dimeriahkan tari kabaret murid-murid TK yang menampilkan cerita tentang buku Nay dan Bunga Lotus. Mereka mengenakan berbagai kostum sesuai perannya masing-masing dari mulai menjadi Nay, ikan, pepohonan, hingga bunga lotus.

Adapun untuk alur ceritanya sendiri diawali dengan gadis cilik bernama Nay yang bermain di hutan, dan berenang di kolam yang dipenuhi ikan-ikan kecil. Nay kemudian melihat bunga yang indah mekar di tanaman yang tumbuh di areal kolam tersebut.

Nay yang melihat keindahan bunga lotus langsung memetiknya, dan tanpa sengaja merusak beberapa tanaman tersebut untuk dibawa pulang. Namun, pada malamnya Nay justru bermimpi buruk berada di dalam air, dan terdapat batang tanaman teratai yang tumbuh hampir di sekujur badannya, sehingga langsung menangis.

Saat itu, ibunya yang mendengar Nay menangis sendirian pada tengah malam lantas menenangkannya, dan meminta untuk melanjutkan tidurnya hingga pagi. Di pagi harinya, Nay menceritakan mimpi tersebut kepada ayahnya, dan langsung mengatakan tidak ada yang salah dalam mimpi itu.

Ayahnya mengingatkan Nay agar selalu menjadi seperti bunga lotus yang bisa tumbuh di tanah maupun air, bahkan lumpur sekalipun, tetapi bunganya tetap cantik dan indah. Sehingga cerita Nay dan Bunga Lotus dipersembahkan untuk memotivasi anak-anak di Majalengka menjadi pribadi yang tangguh

(sud/sud)


Hide Ads