Melihat Serunya Arak-arakan Ngunjung Buyut di Indramayu

Melihat Serunya Arak-arakan Ngunjung Buyut di Indramayu

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Rabu, 23 Okt 2024 17:15 WIB
Potret arak-arakan dalam rangka Unjungan Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten di Desa Kedokanbunder, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu
Potret arak-arakan dalam rangka Unjungan Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten di Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Tradisi Ngunjung Buyut di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dimeriahkan oleh puluhan kreasi ogoh-ogoh yang mengagumkan. Aneka kreasi yang disajikan memiliki nilai hingga jutaan rupiah.

Pantauan detikJabar, rombongan arak-arakan di Desa Kedokanbunder, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, diawali oleh sejumlah pusaka. Salah satu pusaka yang dibawa adalah tusuk konde, yang konon milik Nyi Mas Kawunganten, istri dari Sunan Gunung Jati Cirebon.

"Dalam rangka menyambut unjungan yang ke 545 tahun. Adapun pusaka yg di arak adalah tusuk konde Nyi Mas Ratu Ayu Kawunganten," kata Kuwu Desa Kedokanbunder, Waskim kepada detikJabar, Rabu (23/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam arak-arakan tersebut, terlihat beragam kreasi dan replika aneka hewan, mulai dari replika hewan buas hingga replika kodok, yang menggambarkan salah satu pekerjaan masyarakat setempat. Iringan musik dangdut yang meriah dan sound system besar menambah suasana semarak di tengah iring-iringan ogoh-ogoh yang besar.

Beberapa ogoh-ogoh juga menampilkan gambaran sejarah tempo dulu, seperti iring-iringan kereta kencana besar yang melambangkan Nyi Subang Larang. Kereta kencana ini merupakan salah satu kreasi masyarakat yang dibuat secara swadaya.

ADVERTISEMENT

Sepekan sebelum acara berlangsung, pemuda di Blok Truwali, Desa Kedokanbunder Wetan, bergotong royong untuk membuat kereta kencana yang panjangnya sekitar 6 meter, lengkap dengan replika dua kuda berukuran besar.

"Pemuda di sini aja yang buat. Paling kalau malam pada kumpul sambil bikin kereta kencana," ujar Pepen salah seorang pemuda setempat.

Pembuatan kereta kencana yang cukup megah ini hampir menelan biaya hingga Rp4 juta. Dana tersebut dikumpulkan dari iuran masyarakat yang menyumbang secara sukarela.

"Alhamdulillah masyarakat di sini kompak dan guyub untuk turut meriahkan Ngunjung Buyut Nyi Mas Kawunganten," ujarnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads