Ratusan warga di Kampung Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, selama satu dekade terakhir kesulitan mendapatkan air bersih setiap musim kemarau. Tahun ini, kekeringan terjadi sejak Mei 2024 dan kondisinya semakin parah hingga hari ini.
Salah seorang warga Kampung Kedung Jumbleng Raifiathul Fauziah mengatakan sumur bor yang selama ini menjadi sumber air utama warga telah mengering. Situasi ini memaksa masyarakat harus bergantian untuk mengais air di sumur bor tersebut.
"Sudah 10 tahun terakhir atau dua kali Pilkada kami kesulitan air, tapi tahun ini terasa paling berat. Air dari sumur bor sudah kering sejak Mei. Bantuan pun hanya sekali datang," ungkap Raifiathul kepada detikJabar, Rabu (23/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap pemerintah tidak hanya memantau dari jauh, tetapi benar-benar turun tangan untuk membantu masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih. "Air adalah kebutuhan utama. Kami butuh tindakan nyata dari pemerintah, bukan hanya pemantauan," lanjutnya.
Warga kampung kini hanya bisa mengandalkan bantuan air dari luar. Namun, hingga saat ini bantuan yang mereka terima masih minim, sehingga warga merasa semakin terabaikan.
"Di tahun ini kami warga kampung Kedung Jumbleng baru satu kali terima bantuan selama musim kemarau," jelasnya.
Selain itu, warga lainnya Khodir menyampaikan meski masuk dalam wilayah administrasi Kota Cirebon. Masyarakat Kelurahan Argasunya terutama di kampung tersebut kurang mendapatkan perhatian.
"Ini di Kota Cirebon loh, tapi kok kami seperti di anak tirikan sama pemerintah setempat. Sampai-sampai kami harus kesulitan dapat air bersih," terangnya.
Untuk mengurangi penggunaan air bersih, ia bersama warga lainnya terpaksa harus menggunakan genangan air yang ada di sungai untuk mencuci pakaian dan aktivitas lainnya yang berkaitan dengan penggunaan air.
"Karena kami di sini harus ngirit air, buat cuci baju kami genangan air di sungai yang mulai mengering juga," bebernya.
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini agar mereka tidak terus-menerus mengalami krisis yang sama setiap kemarau tiba.
"Maunya ya sumur yang benar-benar bisa kasih pasokan air, kalau begini terus ya repot juga," pungkasnya.
(sud/sud)