Hasil Panen Lebih Melimpah dengan Biji Bawang Merah

Hasil Panen Lebih Melimpah dengan Biji Bawang Merah

Devteo Mahardika - detikJabar
Kamis, 03 Okt 2024 08:00 WIB
Hasil panen bawang merah Ayub Darmanto di Desa Cikalahang Cirebon
Hasil panen bawang merah Ayub Darmanto di Desa Cikalahang Cirebon (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Seorang pria asal Cirebon berhasil mengembangkan biji bawang merah sebagai bibit. Hasil produksinya ternyata jauh lebih banyak dibandingkan dengan umbi bawang merah.

Dia adalah Ayub Darmanto saat ditemui detikJabar di lahan uji coba penanaman bawang merah menggunakan pola biji di Desa Cikahalang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/10/2024).

Ia mengatakan, bawang merah hasil temuannya ini dinamankan bibit bawang merah maserati hybrid. Berbeda dengan bawang merah yang selama ini ditemukan di pasaran, pasalnya bawang merah yang satu ini memiliki warna merah yang mencolok. Sehingga lebih menarik, berbeda dengan bawang merah yang selama ini ada dipasaran berwarna merah pucat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jenis varietas bawang merah ini dinamakan maserati hybrid, bawang merah ini kalau ukuran standar bawang merah lainnya. tapi yang membedakan warna merahnya mencolok beda sama bawang merah lainnya yang berwarna merah pucat," ujarnya.

Dengan rasa optimis, ia kembali menyebutkan dengan adanya pola baru ini akan menjawab keresahan para petani bawang merah yang dimana selalu merasa kesulitan mendapatkan bibit.

ADVERTISEMENT

"Kenapa saya sebut demikian? Karena sampai saat ini cost terbesar bagi petani adalah bibit yang mahal dan sulit didapatkan," bebernya.

Hasil panen bawang merah Ayub Darmanto di Desa Cikalahang CirebonHasil panen bawang merah Ayub Darmanto di Desa Cikalahang Cirebon Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Dengan adanya bibit ini, dipastikannya akan lebih efisien dan ketersediaan bibit akan selalu ada karena dalam bentuk biji dan bisa menyelesaikan sebagian besar masalah petani bawang merah.

"Untuk bisa memperbanyak jumlah panen harus diperbaiki dari jarak tanam," ungkapnya.

Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengungkapkan uji coba penanaman bawang merah ini menggunakan tiga pola masa tanam diantaranya 75 hari 85 hari dan 95 hari.

"Uji coba ini diharapkan dapat optimal penggunaan bibit biji, dalam uji coba ini nantinya akan dihitung antara penggunaan biji dengan umbi bawang merah untuk mengetahui efisiensi dan efektivitasnya," bebernya.

"Pastinya bila menggunakan biji diketahui lebih rendah untuk cost produksinya dan juga model penanaman lebih efektif dan efisien," terangnya.

Ia melanjutkan, penanaman bawang merah dari biji ini semakin lama masa tanam. Maka bawang merah yang dihasilkan akan lebih kering dan masa simpan akan lebih lama.

"Pola tanam menggunakan metode biji kan ada tiga, ada yang 75, 85 dan 95 hari. Semakin lama masa tanam bawang merah yang dihasilkan akan lebih kering dan akan bisa tersimpan lebih lama," tegasnya.

Dalam uji coba ini dilakukan di atas tanah seluas 1.000 meter dengan tiga bagian diantaranya untuk masa tanam 75 hari, 85 hari dan 95 hari.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan menyampaikan sampai dengan saat ini sesuai data yang dimiliki potensi pertanian bawang merah berada di atas tanah seluas 4.000 hektare yang tersebar di 7 kecamatan.

Saat ini pertanian bawang merah yang ada di Kabupaten Cirebon, Alex melanjutkan dikelola secara sistemik berbasis perusahaan untuk mensejahterakan petani. Maka dengan adanya pola baru dalam pertanian bawang merah semacam ini, ia merasa optimis produktivitas bawang merah akan lebih meningkat.

"Setiap panen dari data yang kami miliki pertanian bawang merah bisa menghasilkan 10 sampai 10,6 ton per hektare. Dengan adanya bibit ini kami yakin akan lebih bisa meningkatkan jumlah produksi," jelasnya.

(yum/yum)


Hide Ads