Keunikan Tradisi Maulid di Kampung Religi Benda Kerep Cirebon

Keunikan Tradisi Maulid di Kampung Religi Benda Kerep Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Senin, 16 Sep 2024 17:30 WIB
Perayaan Maulid Nabi di Kampung Religi Benda Kerep Cirebon
Perayaan Maulid Nabi di Kampung Religi Benda Kerep Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Setiap momen Maulid Nabi, Kampung Religi Benda Kerep di Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, selalu menjadi magnet bagi ribuan pengunjung. Sekitar dua kilometer sebelum memasuki kawasan Benda Kerep, kemacetan kendaraan sudah terlihat akibat banyaknya orang yang datang.

Para pengunjung yang mengenakan pakaian khas busana Muslim seperti gamis, sarung, dan baju koko, datang untuk mengikuti tradisi Maulid Nabi atau Muludan di Benda Kerep.

Wildan Mubarok, penduduk setempat, menjelaskan bahwa tradisi Maulid di Benda Kerep memang rutin dilaksanakan setiap tahun dan selalu menarik banyak orang, tidak hanya dari Cirebon tetapi juga dari luar pulau Jawa. "Ini kalau yang datang bisa sampai ribuan orang, kebanyakan dari area Jawa Barat, bahkan pernah ada yang dari Kalimantan dan Bali juga. Untuk puncaknya memang di hari ini 12 Maulid," tutur Wildan, Senin (16/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wildan, tradisi Maulid di Kampung Religi Benda Kerep memiliki keunikan tersendiri dibanding tempat lain. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun, sejak berdirinya Kampung Benda Kerep pada abad ke-19. "Ini tradisi untuk memperingati lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW, sudah berlangsung ratusan tahun, sejak zamannya Mbah Soleh pendiri kampung Benda Kerep yang merupakan bangsawan dari keraton," tutur Wildan.

Perayaan Maulid Nabi di Kampung Religi Benda Kerep CirebonPerayaan Maulid Nabi di Kampung Religi Benda Kerep Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Sebelum memasuki Kampung Benda Kerep, pengunjung harus menyeberangi sungai tanpa jembatan. Wildan menjelaskan bahwa sungai tersebut sengaja dibiarkan tanpa jembatan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi. Di Kampung Benda Kerep, kendaraan bermotor tidak diperbolehkan masuk.

ADVERTISEMENT

"Emang nggak boleh ada kendaraan di Benda Kerep, sengaja dipisahkan dengan sungai, setiap orang yang masuk harus melepaskan kendaraannya, karena itu sudah berlangsung ratusan tahun juga, sama kalau masuk sini, harus berpakaian rapi dan sopan," tutur Wildan.

Ribuan pengunjung tersebut akan terbagi ke beberapa titik pembacaan Maulid, termasuk di rumah-rumah penduduk dan masjid. Wildan menambahkan, sudah menjadi tradisi turun-temurun bagi warga Benda Kerep untuk merayakan Maulid Nabi di setiap rumah mereka secara swadaya, dengan masjid sebagai pusat perayaannya.

"Ada sekitar lima ratus kepala keluarga di Benda Kerep, dan hampir setiap keluarga di Benda Kerep itu melaksanakan Maulid, karena untuk merayakan kelahiran kanjeng nabi. Untuk pusatnya itu di masjid. Sudah dimulai sejak tanggal 1 maulid untuk pembukaan, sampai akhir bulan Maulid, dan itu selalu ramai seperti ini," tutur Wildan.

Meskipun terlihat penuh sesak, perayaan Maulid di Benda Kerep berlangsung dengan tertib. Pengunjung yang tidak kebagian tempat di satu rumah akan diarahkan ke rumah lain yang masih memiliki ruang. "Di sini maulidnya umum, tidak mesti dapat undangan, semua orang bisa datang, kalau di rumahnya ngerasa sudah cukup, nanti bisa dipindah ke yang lain atau ke masjid. Karena setiap rumah ini tidak akan mulai, sebelum masjidnya mulai," tutur Wildan.

Oleh tuan rumah, pengujung yang mengikuti maulid akan diberi berkat atau bingkisan yang berisi makanan dan minuman, tak hanya makanan dan minuman, menurut Wildan, ada juga tuan rumah yang sampai memberikan bingkisan berupa barang elektronik. Hal ini sebagai perwujudan rasa suka cita atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Perayaan Maulid Nabi di Kampung Religi Benda Kerep CirebonPerayaan Maulid Nabi di Kampung Religi Benda Kerep Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar
(iqk/iqk)


Hide Ads