Hukum Merayakan Maulid Nabi, Benarkah Bid'ah?

Hukum Merayakan Maulid Nabi, Benarkah Bid'ah?

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 15 Sep 2024 21:40 WIB
Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/ 2024.
Maulid Nabi Muhammad 2024 (Foto: Istimewa)
Bandung -

Beberapa ulama punya pendapat masing-masing soal perayaan Maulid Nabi. Padahal sebetulnya hari ini merupakan peringatan yang baik, menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW diperingati atau dirayakan setiap 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Peringatan Maulid Nabi berkaitan dengan mengingat hari kelahiran, mukjizat, dan mengetahui akhlak Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sebagai tauladan, kita sudah semestinya meneladani Nabi Muhammad. Lalu sebetulnya bagaimana hukum merayakan maulid nabi? Benarkah perayaannya bersifat bid'ah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Merayakan Maulid Nabi

Meski diperingati, Pimpinan Ponpes Darush Sholihin Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam laman Rumaysho menyebut Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah pernah memerintahkan umatnya untuk memperingati maulid dan tidak pernah memerintahkan mengingat kelahiran, karakter istimewa, mukjizat, sirah dan akhlak mulia Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara khusus melalui peringatan maulid.

Hal tersebut juga dituliskan oleh Al-Ustadz Yazid bin 'Abdul Qadir Jawas dalam laman Almanhaj. Sebab seharusnya, keteladanan Nabi baiknya diilhami setiap harinya.

ADVERTISEMENT

Memang tidak ada dalil yang menyebut secara eksplisit terkait perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, namun dalam surah Ali Imran ayat 31 Allah SWT memerintahkan manusia untuk mencintai dan mengikuti sang rasul. Berikut bunyinya:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٣١

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Di lain sisi, Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Prof KH Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya, menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bertujuan agar umat muslim semakin cinta dengan baginda Nabi. Orang yang merayakan Maulid Nabi harus dengan jelas mengangkat syiar, membesarkan, mengagungkan, dan mengenalkan umat Islam dengan Nabi Muhammad.

"Dan ini dianjurkan. Hal ini dimulai dengan kegembiraan kita dengan hadirnya rasulullah, cukup ikuti saja sesuai tujuannya. Harus senang meneladani nabi Muhammad, bersyukur karena Allah SWT mengutus nabi yang agung dari bagian kita. Pengagungan kita caranya banyak, ada membuat buku tentang Rasulullah, mengadakan perkumpulan untuk diingatkan pikiran mereka pada manusia agung, disertai acara yang disertai kegembiraan," kata Buya Yahya dalam kanal YouTube Al Bahjah TV.

"Inilah Makna Maulid Nabi, tidak lebih dari itu. Mencintai Rasul adalah kewajiban, tanamkan kecintaan pada rasul dengan bermacam cara, salah satunya mengadakan gebyar tahunan. Tapi kemudian jika ada contoh kelompok sesat merayakan maulid nabi, ya dengan begini bukan serta merta perayaan maulid nabi jadi sesat," sambungnya.

Lalu dalam buku berjudul 'Anda Bertanya Islam Menjawab' oleh Muhammad Mutawalli asy Sha'rawi, merayakan Maulid Nabi hukumnya mubah atau boleh. Catatannya, selama dilakukan dengan mencontoh apa yang disenangi Rasulullah dan dimaksudkan untuk mengambil suri teladan kehidupannya.

"Banyak kaum muslimin yang menyelenggarakan peringatan Maulid, tetapi sedikit sekali yang dapat mengambil manfaat darinya. Padahal di tiap-tiap peringatan umat Islam bila menghidupkan satu saja syiar agama dan melaksanakannya, pasti agama Islam akan jaya," tulisnya dalam buku itu.

Tak jarang, perayaan-perayaan Maulid sekedar ikut memperingati yang disesuaikan dengan kecenderungan nafsu, dengan makan makanan yang lezat, hiasan-hiasan indah serta nyanyian diiringi rebana. Hal ini kemudian juga disinggung oleh Buya Yahya.

"Sebetulnya gebyar peringatan rasa syukur kelahiran Rasulullah itu harusnya kita rasakan setiap hari. Seharusnya keberadaan Nabi Muhammad itu selalu membuat kita rindu dan mau menghindari zina. Kalau kita sudah ikut maulidan terus, tapi kok masih melakukan hal buruk? Itu perlu dicek. Apakah itu jangan-jangan hanya memuaskan kita? Apakah kita menunggangi kepentingan maulid nabi?," ucap Buya Yahya.

Padahal, peristiwa tersebut seharusnya menjadi peristiwa terbesar karena Rasulullah lahir sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Maulid Nabi

Lalu apa yang bisa dilakukan saat Maulid Nabi? Buya Yahya mengatakan bahwa anjuran atau amalan saat Maulid Nabi sebetulnya didasarkan pada fitrah batin dan nurani. Setiap harinya, kita harus merasa bangga dan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

"Anjurannya setiap saat bangga dan merayakan terus kelahiran Nabi. Tapi secara fitrah, hati ini kalau setiap saat dianjurkan untuk selalu gebyar mensyukuri kelahiran Nabi. Secara otomatis akan ada satu semangat lebih. Perintahnya setiap saat kita gebyar bersyukur atas karunia Allah, caranya melalui perayaan, makan bersama, ceramah, setiap saat dong. Aneh kalau hari lain boleh, tapi hari itu malah nggak boleh," kata Buya Yahya.

Adapun hal-hal yang bisa kita lakukan dalam Maulid Nabi yakni:

1. Mendengarkan Dakwah

Kegiatan berdakwah ditujukan untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar atau mengajak umat manusia agar melakukan perbuatan yang baik dan meninggalkan perbuatan buruk. Betapa baiknya kita jika mendengarkan siraman rohani di tanggal baik ini.

Dalam Al-Qur'an kewajiban umat Islam untuk berdakwah telah dijelaskan oleh firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 104:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS Ali-Imran: 104)

2. Membaca Al-Quran

Keutamaan dari membaca Al-Qur'an yang pertama ialah dapat menjadi syafaat atau penolong di hari kiamat kelak. Tauladan kita, Rasulullah SAW bersabda:

"Bacalah olehmu sekalian Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Qur'an itu akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Muslim)

Membaca Al-Qur'an disebut sebagai ibadah yang paling utama. Diriwayatkan oleh an-Nu'man ibn Basyir, Rasulullah SAW bersabda:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an." (HR Al-Baihaqi)

3. Memperbanyak Baca Shalawat

Menurut Syekh Abdul Hamid Qudus bahwa di bulan Rabiul Awal disunahkan memperbanyak shalawat pada Rasulullah. Ia berkata:

اعلم أنه يطلب فى هذا الشهر كثرة الصيام, والصلاة على نبينا سيد الأنام, صلى الله تعالى وسلم عليه وزاده شرفا وكرما لديه

Artinya: "Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabiul Awwal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad Saw"

4. Memperingati Maulid Nabi

Imam Suyuthi mengatakan dalam kitab Al-Wasail fi Syarhis Syamail, membaca kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah suatu amalan yang mulia. Amalan tersebut memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapat syafaat dari malaikat. Imam Suyuthi berkata:

مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسِجْدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ، وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ، وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Tidak ada rumah, masjid, atau tempat lain yang di dalamnya dibacakan kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid, atau tempat tersebut. Malaikat juga mendoakan penduduk tempat tersebut, dan Allah ta'ala melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada mereka. Adapun malaikat yang dikelilingi oleh cahaya, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail alaihimus salam, maka mereka mendoakan orang yang menjadi sebab dibacakannya kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW."

5. Sedekah dan Berbuat Baik

Salah satu ajaran yang paling penting dalam Islam adalah kepedulian terhadap sesama. Selama bulan Rabiul Awal, kita dapat meningkatkan amalan kebaikan dengan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, mengunjungi orang sakit, atau membantu mereka yang sedang mengalami kesulitan. Ini adalah cara yang baik untuk mengikuti jejak kasih sayang dan belas kasih Nabi Muhammad SAW.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan hukum dan amalan yang baiknya dilakukan di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau maulid nabi. Semoga seluruh niat baik dan amalan kita diterima oleh Allah SWT.




(aau/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads