Bangunan makam kuno berarsitektur Eropa yang berada di pinggir Jalan Raya Cigugur-Palutungan, Kabupaten Kuningan, masih menyimpan misteri. Konon, banyak yang menyebut bangunan berada di samping markas Koramil 1515 Cigugur itu merupakan makam pembesar Belanda bernama Van Beck.
Meski demikian, tak banyak warga yang mengetahui silsilah ataupun rekam jejak meneer Belanda yang konon tinggal di daerah Cigugur itu. Hal itu jugalah yang ada di benak Iim Wakim. Juru pemelihara situs makam tersebut mengaku hanya mendapat sedikit informasi mengenai sosok Van Beck.
"Bangunan ini adalah makam Jenderal Van Beck yang meninggal pada tahun 1912. Tapi tidak ada catatan sejarah ataupun informasi dari warga sini siapa sosok Van Beck tersebut, apakah dia seorang tentara Belanda atau saudagar kaya waktu itu," ungkap Iim kepada detikJabar, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Termasuk makam Van Beck yang mana, Iim tak mengetahui. Sebab, di dalam bangunan berbentuk bulat bak Igloo di Kutub Utara ini terdapat dua makam yang saling berdampingan.
"Ada dua makam, kondisi satu makam di sebelah Barat sudah terbongkar sedangkan satu lagi di sebelahnya sudah bolong. Tidak ada keterangan makam Van Beck yang mana, dan makam siapa yang satu lagi, apakah istrinya atau siapa saya tidak tahu," ujarnya.
Pastinya, kata Iim, di lokasi tersebut dulunya memang area pemakaman yang didominasi warga Belanda yang tinggal di daerah Cigugur. Ini terlihat dari beberapa makam yang tersisa di dekat makam Van Beck mempunyai bentuk makam bergaya eropa.
"Dulu di sekitar makam Van Beck ini banyak makam-makam orang Belanda sampai yang sekarang menjadi kantor KUA dan Koramil. Hanya tersisa beberapa makam di dekat sini, dan makam Van Beck ini yang paling megah dan unik berbeda dengan makam lainnya," papar Iim.
Namun demikian, kata Iim, sejak delapan tahun dia ditugaskan sebagai di sana, kondisi makam tersebut sudah banyak mengalami kerusakan. Mulai dari rantai besi yang mengelilingi makam sudah hilang, beberapa ornamen teras makam yang ambrol termasuk bagian utama makam di bagian dalam yang sudah rusak parah diduga akibat tangan jahil manusia.
"Bangunan luar makam kondisinya masih kokoh, namun bagian makam di dalam sudah rusak berat. Yang satu sudah jebol sedangkan satu lagi ada bolong seukuran bola voli. Pagar juga sudah rusak, dan rantai yang mengelilingi makam banyak yang hilang seperti digergaji," ujarnya.
Padahal, kata Iim, bangunan makam Van Beck tersebut telah ditetapkan sebagai objek cagar budaya yang seharusnya tidak boleh diganggu apalagi dirusak. Ini dibuktikan dengan keberadaan plang berlogo Kemendikbud di samping bangunan makam yang tulisannya sudah pudar dan tak lagi bisa terbaca.
Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat mengatakan keberadaan makam tersebut harus bisa dilestarikan. Pemerintah pun siap untuk membantu terkait persoalan di makam tersebut.
"Kami melakukan identifikasi permasalahan yang ada dengan mendengarkan juga keinginan dari petugas juru pelihara, kemudian ketika menjadi kewenangan pusat, akan kami komunikasikan ke pusat, ketika kewenangan provinsi, kita akan komunikasikan ke pihak provinsi. Sehingga situs yang mengandung nilai historis maka harus kita kembangkan, karena bisa jadi di kemudian hari akan menjadi tujuan wisata," ujar Iip.
Iip berkeinginan bangunan tersebut bisa direnovasi dibuat seperti bangunan aslinya lagi. "Akan lebih bagus lagi jika di sini dipasang plang yang berisi keterangan atau histori siapa Van Beck dan kiprahnya di Kuningan. Kalau bangunannya bagus dengan dilengkapi keterangan sejarahnya, ini akan mempercantik kawasan Cigugur dan menjadi salah satu daya tarik wisata," ujarnya.
(dir/dir)