Hari Jadi ke-526 Kabupaten Kuningan semakin semarak dengan gelaran Karnaval Budaya di sepanjang Jalan Siliwangi, Minggu (25/8). Berbagai kreasi seni dan pertunjukan dengan balutan kostum menarik ditampilkan para peserta yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) lembaga pendidikan hingga perusahaan derah dan perbankan.
Salah satu yang menarik perhatian adalah aksi teater jalanan mahasiswa Universitas Kuningan (Uniku) berjudul "Hajatan Kursi". Dimainkan sekitar 500 mahasiswa dari berbagai jurusan ini tampil beda dengan kostum yang lain daripada yang lain. Di barisan depan tampak para mahasiswa bertopeng tikus tampil bertelanjang dada sambil menggendong kursi kayu. Mereka berjalan sambil menyuarakan sindiran yang ditujukan kepada para politikus yang berebut kursi kekuasaan hingga lupa diri sehingga rakyat yang menjadi korban.
Sementara dari pengeras suara terdengar suara lantang puisi berjudul "Hajatan Kursi" sebagai kritikan mahasiswa atas kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hajatan kursi seharusnya menghasilkan pemimpin yang hebat, yang mampu memberikan perubahan untuk rakyat menjadi semakin sejahtera. Jangan malah menghasilkan pemimpin yang lupa diri, lupa dengan kemiskinan rakyatnya. Jangan sampai menghasilkan pemimpin berwatak tikus, ular, biawak...Jangan ya dek ya...Jangan..," teriak lantang mahasiswa.
Penampilan para mahasiswa ini pun mendapat sambutan meriah warga yang menonton hingga memadati jalan Siliwangi. Tak sedikit warga yang bertepuk tangan tanda sepakat pertunjukan teater jalanan mahasiswa Uniku tersebut sebagai perwakilan suara hati rakyat.
"Pertunjukan teater jalanan mahasiswa Uniku ini berjudul "Hajatan Kursi" bercerita tentang pesta demokrasi di Indonesia. Dimana pesta demokrasi kita yang mahal ini seharusnya bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan membawa perubahan positif untuk kemajuan bangsa dan rakyatnya. Adapun kostum yang dipakai para pelakon seperti topeng tikus membawa kursi ini sebagai kritik sosial bagi para pemangku kebijakan dan perilaku korup yang terjadi di negara ini," ujar Arif Hidayat selaku sutradara Teater Jalanan Uniku kali ini.
Selain pertunjukan teater jalanan Uniku, acara karnaval budaya Hari Jadi Kuningan juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan dari berbagai organisasi masyarakat, perusahaan daerah, perbankan dan lembaga pendidikan. Mereka menampilkan potensi yang mereka punya dengan menyertakan sedikit pertunjukan di hadapan masyarakat Kabupaten Kuningan sepanjang Jalan Siliwangi hingga Taman Kota Kuningan.
Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat menyampaikan apresiasi atas kegiatan karnaval budaya tahun ini yang berlangsung meriah meski tidak menghadirkan dinas lingkup Pemkab Kuningan karena keterbatasan anggaran.
"Alhamdulillah, hari ini kita bisa menyelenggarakan karnaval budaya Hari Jadi ke-526 Kabupaten Kuningan dengan meriah. Kemarin kita telah menyelenggarakan ziarah ke makam leluhur dan bupati terdahulu yang telah berjasa untuk pembangunan Kuningan, kita doakan semoga Allah menerima segala amal perbuatan dan iman Islamnya serta mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," ungkap Iip.
Setelah gelaran karnaval budaya, semarak Hari Jadi Kuningan masih akan berlangsung hingga tanggal 1 September mendatang. Di antaranya pagelaran wayang golek di empat kecamatan, tradisi Sapton dan panahan tradisional.
(yum/yum)