Nikah Massal mewarnai rangkaian acara West Java Festival di Gedung Sate, Sabtu (24/8/2024) pagi. Wajah semringah Dani (23) terpancar jelas kala sudah mengucap ijab kabul, resmi meminang Yeni (19) kekasih hatinya.
Gedung Sate nan bersejarah jadi saksi bisu ikatan janji suci pernikahan keduanya. Pria asal Majalaya, Kabupaten Bandung itu sudah lega karena bisa pulang bersama gadis pilihannya dengan status baru sebagai pasangan suami istri.
"Ya senang, saya nikah massal agar cepat sah. Terus semua juga gratis, sudah dikasih jadi hanya urus administrasi saja," kata Deni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah cukup lama Deni menjalin asmara dengan gadis asal Kopo, Kota Bandung itu. Ia pun menceritakan bahwa kisah cinta mereka berawal dari pertemuan di tempat dagang.
"Saya kenal istri di tempat dagang, di Mekarwangi, Cibaduyut. Dia dagang sate, saya dagang cimol. Terus sudah pacaran, tahu dari pengurus kalau ada nikah massal. Ya kami ikut, harapannya semoga ke depannya bisa bahagia, sakinah mawadah warahmah," cerita Deni sambil tersipu.
Doa serupa juga dipanjatkan oleh Adi Kusno (65) yang meminang Nur Aeni (46). Keduanya berasal dari Ciparay dan Majalaya, Kabupaten Bandung.
Meskipun ini bukan pernikahan pertama bagi keduanya, tapi dalam nikah massal gratis ini suasana haru dan bahagia tetap terasa. Sebab Adi dan Nur tidak hadir sendiri, kehadiran mereka turut disertai keluarga besar yang datang jauh dari Kabupaten Bandung.
"Ini yang jadi wali kakaknya istri saya, terus ini saksinya anak saya dan kakak istri. Ini pernikahan ketiga untuk saya, dan kedua untuk istri. Harapannya semoga ada kemajuan dalam ekonomi dan rumah tangga, bisa berbahagia, sakinah mawadah warahmah," doa Adi.
Dani dan Adi merupakan sebagian dari total 37 pasangan yang dinikahkan secara massal pada hari ini. Seluruh persiapan pernikahan diberikan secara gratis oleh Pemprov dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar.
Termasuk mahar yakni seperangkat alat sholat dan uang tunai Rp790 ribu. Mahar uang tunai dan ucapan selamat pun disampaikan secara langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.
"Alhamdulillah dalam rangkaian WJF 2024, dilaksanakan nikah massal. Jadi ini program pemerintah, agar dalam perkawinan melalui pencatatan secara sah di agama. Ini juga penting untuk keluarga, agar ada pencatatan," kata Bey.
Ia pun menyebut bahwa alasan nikah massal dilaksanakan dalam rangkaian West Java Festival 2024 agar lapisan masyarakat bisa merasakan kebahagiaan dengan serempak. Pesta rakyat dalam perayaan hari ulang tahun Jabar ke-79 ini tak cuma menggandeng budayawan, sejarawan, dan musisi, tapi juga para pelaku UMKM serta masyarakat setempat.
"Saya tadi berpesan agar para pengantkn saling pengertian dan jangan kasar dalam situasi apapun. Saya melihat pada awal nikah, mungkin ada yang belum mapan. Tapi seiring menjalani bahtera tumah tangga nanti akan terus membaik. Kami ingatkan jangan pinjaman online atau judi online. Saling mengingatkan calon mempelai. Semoga pernikahan ini membawa kebahagiaan," doa Bey.
![]() |
37 Pasangan Diberi Bimbingan dan Fasilitas Akad Nikah Gratis
Sebanyak 37 pasangan hari ini melangsungkan akad nikah di depan Gedung Sate. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam mengatakan bahwa sebetulnya target yang ditetapkan ialah bisa mencapai 79 pasangan, seperti usia Provinsi Jabar.
"Total pendaftar 40, terpilih 37 dari target 79. Sehubungan kebetulan sekarang bulan Shafar, yang budaya di Jawa Barat, bulan Shafar memang sedikit yang menikah," ucap Ajam.
Ia menyebut, para calon pengantin mulanya sudah diberikan bimbingan pernikahan. Lalu sehari sebelumnya, calon pengantin diberi tempat tinggal yakni check-in di hotel. Namun penginapan itu tentu masih dibedakan jenis kelaminnya, mengingat pernikahan belum berlangsung.
"Jumat itu check in di Hotel Augusta, untuk kegiatan Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin, acara persiapan makeup, dan dan lain-lain. Ya acara ini demi memeriahkan West Java Festival, memberi kebahagiaan dan kebanggaan, serta kepastian hukum kepada calon pengantin warga Jawa Barat yang terpilih," tutur Ajam.
Mayoritas pengantin, kata Ajam berasal dari Bandung Raya dan Sumedang. Sekedar informasi, pernikahanini dibiayai oleh Pemrov Jawa Barat, Kementerian Agama, BAZNAS, dan instansi lainnya.
"Calon pengantin akan mendapatkan rias pengantin,askawin sebesar Rp790. Ribu yakni 79 sebagai angka keramat hari jadi Pemprov Jabar, alat shalat, bimbingan perkawinan, akomodasi hotel, dan transportasi itu termasuk 6 keluarga yang ikut," sambung Ajam.
(aau/sud)